KlikDokter.com - Kelainan bawaan lahir atau dalam istilah media dikenal dengan kelainan kongenital. Kelainan kongenital menyerang 1 dari 33 anak, dan diperkirakan 270.000 bayi meninggal dalam 28 hari pertama kehidupan mereka akibat kelainan kongenital. Apa saja tiga jenis kelainan kongenital yang umum ditemui? Apa saja hal yang dapat kita lakukan untuk mencegahnya?
1. Gangguan Jantung kongenital
Jantung yang sehat harus terdiri dari 4 ruangan yang terpisah dan dibatasi oleh empat katub jantung. Dalam keadaan yang tidak normal, ruangan jantung bisa saling terhubung oleh lubang pada dinding pemisah jantung atau bocornya katub jantung. Hal ini akan menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah secara maksimal, sehingga darah tidak sampai pada organ-organ tubuh dengan baik. Anak akan mengeluh cepat lelah, lemas atau terlihat kebiruan akibat kurangnya oksigen yang sampai ke jaringan tubuh.
2. Defek tabung saraf (neural tube defect)
Defek tabung saraf merupakan kelainan akibat penutupan yang tidak sempurna dari sum-sum tulang dan otak. Hal ini dapat menyebabkan bagian dari sum-sum tulang atau otak tidak dilapisi oleh kulit atau tulang tengkorak dan menonjol dari luar tubuh. Penanganan dari kelainan ini adalah dengan operasi untuk memperbaiki struktur yang tidak normal.
3. Sindrom Down
Sindrom Down merupakan kelainan genetik karena adanya tambahan kromosom, yang seharusnya tidak ada pada sel manusia. Individu dengan sindrom Down umumnya memiliki tingkat intelegensia dibawah rata-rata dan keterlambatan perkembangan neurologis. Selain itu, individu dengan sindrom Down memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita kelainan lain, seperti kelainan jantung.
Pencegahan kelainan kongenital
Kelainan kongenital ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, dimulai dari faktor gizi, sampai paparan zat berbahaya. Terdapat beberapa hal yang dapat dialkukan sang ibu untuk mencegah terjadinya kelainan kongenital ini.
- Diet yang baik selama masa reproduktif. Pastikan asupan yang cukup vitamin dan mineral seperti asam folat, iodin. Hindari asupan yang berbahaya seperti alkohol.
- Hindari paparan zat berbahaya seperti logam berat, dan pestisida. Jangan minum obat sembarangan selama kehamilan, konsultasikan dulu terhadap dokter sebelum mengkonsumsi obat.
- Tingkatkan cakupan vaksinasi, khususnya vaksinasi terhadap virus Rubella untuk anak-anak dan ibu.
- Kontrol rutin ke dokter untuk memantau perjalanan kandungan Anda dan juga untuk skrining antenatal seperti pemeriksaan darah dan USG. Skrining serum ibu dapat digunakan untuk mendeteksi sindrom down dan kelainan tabung saraf. USG dapat mendeteksi sindrom down selama kehamilan trimester pertama, dan berbagai kelainan fetus selama trimester kedua.