Teething atau tumbuh gigi adalah proses alami yang dialami setiap bayi. Kondisi ini bisa bikin orang tua khawatir karena bayi tumbuh gigi biasanya merasa tidak nyaman dan mengalami gejala lainnya.
Gigi pertama bayi mulai tumbuh pada usia 6-12 bulan. Pada proses teething ini, kedua gigi bagian depan yang terletak pada rahang bawah biasanya muncul pertama kali diikuti dengan kemunculan gigi lainnya.
Beberapa bayi mungkin tidak mengalami gejala sama sekali saat gigi mereka tumbuh. Namun, sebagian bayi mengalami gejala teething, seperti peningkatan air liur, ruam pada wajah, demam, dan diare. Lalu, apakah tumbuh gigi juga bisa menyebabkan bayi muntah? Ya, muntah adalah salah satu gejala yang sering dikaitkan dengan proses tumbuh gigi si kecil.
Kenapa bayi tumbuh gigi muntah? Ketahui jawabannya lewat ulasan berikut, ya!
Artikel lainnya: Perkembangan Gigi dan Mulut Anak
Penyebab Bayi Muntah Saat Tumbuh Gigi
Bayi muntah saat tumbuh gigi menandakan adanya kondisi selain teething yang sedang dialami bayi. Infeksi bakteri, virus, maupun alergi bisa jadi penyebab bayi muntah saat tumbuh gigi.
Berdasarkan American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD), teething mengurangi kekebalan pasif yang dimiliki bayi sehingga si kecil rentan terkena penyakit dan mengalami muntah.
Untuk itu, pastikan bayi Mama mendapatkan pasokan cairan yang memadai, cukup istirahat, serta selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.
Penanganan Bayi yang Muntah saat Teething
Ada sejumlah hal yang bisa Mama lakukan untuk mengatasi bayi yang muntah saat giginya sedang tumbuh gigi, di antaranya:
1. Pijatan Lembut
Mama bisa memberikan pijatan lembut pada gusi bayi. Caranya dengan menggunakan jari tangan yang sudah dibalut kasa hangat.
Pijatan lembut berguna untuk mengurangi rasa nyeri, tidak nyaman, dan gusi yang bengkak.
Artikel lainnya: Cara Tepat Merawat Gigi dan Mulut Bayi
2. Kompres Dingin
Aplikasikan kompres dingin, sendok dingin, atau teether dingin pada gusi bayi. Pastikan suhunya tidak terlalu dingin atau beku, ya! Suhu yang terlalu dingin atau beku justru dapat membuat bayi tidak nyaman.
3. Makanan Padat Dingin
Rasa nyeri yang dirasakan bayi bisa berkurang ketika si kecil diberikan makanan padat dingin. Mama bisa memberikan potongan makanan dingin, seperti buah-buahan atau sayuran. Pastikan ukuran makanan yang Mama berikan tidak terlalu kecil sehingga bisa mengurangi risiko anak tersedak.
4. Hindari Penggunaan Obat dengan Kandungan Benzokain
Food and Drug Administration (FDA), Amerika Serikat, memperingatkan agar tidak menggunakan obat penghilang rasa sakit topikal dengan kandungan benzokain untuk mengatasi anak tumbuh gigi. Sebab, jika obat ini tertelan, anak Mama berisiko mengalami overdosis.
Artikel lainnya: Gigi Bayi Tidak Rata, Ini Penyebab dan Cara Atasinya!
Kapan Perlu ke Dokter?
Dengan perawatan sederhana seperti kompres dan pijat ringan, muntah yang dialami bayi tumbuh gigi sebenarnya bisa diatasi di rumah. Namun, jika si kecil mengalami demam tinggi, lesu, sangat gelisah, dan muntah terus-menerus lebih dari 12 jam, segera periksa ke dokter. Sederet gejala tersebut bisa menandakan adanya infeksi atau alergi makanan.
Meskipun teething adalah fase yang tidak ringan, bayi Mama tetap harus melalui periode ini. Pastikan Mama selalu mendampingi, menjaga, dan memantau setiap proses tumbuh kembang anak agar si kecil bisa melaluinya dengan mudah.
Keluhan bayi muntah saat tumbuh gigi juga bisa Mama konsultasikan kepada dokter spesialis gigi anak. Lebih praktis, gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter, solusi #JagaSehatmu dan si kecil.
(ADT/JKT)
- Journal of the Dental Association of South Africa. Diakses 2022. Teething symptoms and management during infancy - A narrative review
- Journal of Comprehensive Pediatrics. Diakses 2022. Infants Teething Problems and Mothers' Beliefs in South East of Iran
- Academic Journal of Pediatrics & Neonatology. Diakses 2022. It's Alright, Ma (I'm only Teething...) Dispelling the Myth from the Teeth