Zat besi adalah nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan pada masa anak-anak, bahkan semanjak masih bayi. Akan tetapi, banyak orang tua yang belum sadar bahwa si kecil mengalami defisiensi atau kurang zat besi.
Cari tahu tanda apa saja yang terjadi saat bayi kekurangan zat besi, dan bagaimana cara mengobatinya.
Mengenal Fungsi Zat Besi pada Bayi
Zat besi adalah nutrisi yang sangat penting untuk tubuh. Fungsinya untuk membantu membawa oksigen berjalan dari paru-paru dan tersebar ke seluruh tubuh. Jika ASI atau MPASI yang diberikan ke bayi kurang mengandung zat besi, si kecil akan berisiko mengalami anemia.
Anemia merupakan suatu kondisi di mana darah tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat. Kekurangan zat besi yang mengarah pada anemia jika tidak diobati dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Jadi, Bunda harus tahu, ya, apa saja tanda bayi kekurangan zat besi seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.
Artikel Lainnya: Gejala Bayi Kekurangan ASI
Tanda Bayi Kekurangan Zat Besi
Berikut merupakan tanda dan gejala kekurangan zat besi pada bayi yang orang tua harus kenali:
-
Kulit Pucat
Apabila anak kekurangan zat besi, maka ia juga berisiko mengalami anemia. Nah, kulit pucat ini terjadi karena kandungan hemoglobin pada darah anak jumlahnya tidak cukup. Warna merah darah memberi rona merah pada kulit, sehingga warnanya tidak terlalu pucat. Pada anak yang kekurangan zat besi, jumlah darah di tubuhnya kurang, sehingga kulitnya akan terlihat pucat.
-
Kelelahan
Kelelahan merupakan salah satu tanda anak kekurangan zat besi. Saat zat besi kurang, oksigen di dalam tubuh tidak tersebar dalam jumlah rata ke seluruh tubuh. Alhasil, si kecil kelihatannya jadi cepat capek dan lelah saat Anda ajak main.
-
Tangan dan Kaki Dingin
Saat kaki dan tangan bayi terasa dingin, tidak hangat, ini bisa menjadi tanda bahwa si kecil kekurangan zat besi. Dinginnya tangan dan kaki ini disebabkan karena oksigen yang tidak terpenuhi. Kurangnya zat besi dalam tubuh bisa membuat penyebaran oksigen di seluruh tubuh tidak merata.
-
Pertumbuhan dan Perkembangannya Terlambat
Saat kandungan zat besi pada bayi kurang, perkembangan dan pertumbuhan anak akan terhambat. Pasalnya, zat besi yang kurang akan memengaruhi jumlah darah di dalam tubuh bayi. Darah membawa banyak nutrisi ke seluruh tubuh. Jika kurang darah, organ tubuh bayi jadi tidak bekerja secara maksimal. Alhasil, perkembangan bayi Anda jadi terlambat.
-
Pernapasan Bayi Tidak Lancar
Saat zat besi pada bayi kurang, maka pasokan darah dan oksigen dalam tubuh si kecil berkurang. Pada akhirnya, bayi Anda rentan mengalami sesak napas. Ini karena kadar oksigen dan darah yang diedarkan paru-paru ke sistem pernapasan tubuh jumlahnya kurang.
Artikel lainnya: Kualitas ASI Perah Tak Sebaik ASI yang Diberikan Langsung?
Lalu, Bagaimana Cara Mengatasi Kekurangan Zat Besi pada Bayi?
Berikut ialah beberapa hal yang orang tua bisa lakukan bila bayi memiliki kondisi kekurangan zat besi:
- Pastikan bayi mendapatkan asupan zat besi yang cukup. Apabila si kecil masih ASI, Bunda harus mengonsumsi makan makanan mengandung zat besi tinggi.
- Sertakan makanan kaya zat besi dalam sajian MPASI bayi. Sumber zat besi yang baik misalnya seperti hati ayam, daging ayam, daging ikan, tahu, kacang polong, dan juga telur.
- Berikan si kecil sayuran yang tinggi vitamin C, misalnya seperti sari jeruk yang rasanya tidak terlalu asam. Bunda juga bisa memberikan sayuran dalam MPASI seperti brokoli atau labu. Vitamin C membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.
- Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter spesialis untuk mendiagnosis kondisi kekurangan zat besi bayi. Dokter akan memberikan daftar makanan, susu, atau vitamin apa yang baik untuk mencegah kekurangan zat besi pada bayi.
Nah, sekarang Bunda sudah tahu, kan, tanda atau kekurangan zat besi apa saja yang bisa terjadi pada bayi? Apabila mau tahu lebih banyak tentang nutrisi yang baik untuk bayi, silahkan konsultasi langsung lewat Live Chat di aplikasi Klikdokter, ya.
(OVI/RPA)