Pandemi COVID-19 yang berlangsung selama beberapa bulan terakhir telah mengubah kehidupan kita semua.
Berbagai organisasi kesehatan menganjurkan untuk sebisa mungkin menunda ke fasilitas kesehatan kecuali dalam beberapa kondisi, seperti keadaan emergensi atau keluhan yang dialami sudah terjadi selama tiga hari, dan lainnya.
Lalu, bagaimana jika buah hati Anda mengalami gejala batuk pilek selama karantina corona ini?
Artikel Lainnya: Cara Alami Mengatasi Batuk dan Pilek pada Anak
Batuk Pilek, Tak Perlu Langsung ke Dokter
Selain pandemik, kita juga berada pada musim pancaroba. Cuaca menjadi tidak menentu dan dapat menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya adalah batuk pilek yang sangat rawan diderita bayi dan anak. Melihat buah hati Anda sakit tentu saja dapat membuat khawatir dan berharap gejalanya segera sembuh.
Namun, seperti saran berbagai lembaga profesi kesehatan, jangan terburu-buru membawa anak Anda ke klinik atau puskesmas jika mengalami gejala batuk pilek. Begitu juga dengan pemberian obat, Anda harus berhati-hati dalam memberikan obat kepada anak karena dapat memiliki efek samping yang tidak diinginkan.
Berikut ini gejala batuk pilek yang tidak perlu Anda bawa ke klinik atau puskesmas:
- Jika gejalanya tidak mengganggu anak Anda. Mereka tetap aktif bermain dan tidur dengan nyenyak.
- Gejala yang berlangsung kurang dari tiga hari.
- Batuk pileknya tidak disertai dengan demam tinggi. Siapkan selalu termometer di rumah. Jika suhunya mencapai 38.5 oC, Anda bisa mempertimbangkan obat demam seperti paracetamol dan ibuprofen untuk sementara.
Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Batuk pada Anak Saat Tidur
Cara Mengatasi Batuk Pilek pada Anak
Jika gejalanya masih ringan atau batuknya baru berlangsung satu hari, Anda bisa mencoba berbagai langkah berikut ini untuk membantu meringankan gejalanya:
1. Perbanyak Cairan Tubuh
Jika anak Anda sedang mengalami batuk pilek, berikan lebih banyak cairan dari biasanya. Hal itu dapat membantu mengencerkan lendir dan memudahkannya mengeluarkan lendir tersebut.
Bukan hanya air putih, Anda juga bisa memberikannya susu, jus, atau smoothie. Air hangat seperti sup ayam atau jenis makanan lainnya dapat dipertimbangkan.
O, ya, harap diingat bahwa anak yang berusia kurang dari 6 bulan hanya boleh mengonsumsi ASI atau susu formula. Sebisa mungkin hindari pemberian air putih dan jus.
2. Berikan Sedikit Madu
Madu dapat membantu meredakan rasa tidak nyaman di tenggorokan sekaligus batuk pada anak. Bahkan, madu bisa memiliki efek yang lebih baik daripada obat batuk. Berikan setengah sendok teh madu sebelum anak tidur.
Tapi ingat, jangan memberikan madu pada anak yang berusia kurang dari satu tahun. Hal itu bisa membuat mereka menjadi lebih sakit dari sebelumnya.
3. Tinggikan Kepala Anak Saat Tidur
Meninggikan kepala anak saat tidur dapat membantunya bernapas lebih baik saat tidur. Anda bisa menumpukkan beberapa bantal di kepala mereka saat tidur.
4. Gunakan Humidifier (Pelembap Udara)
Udara yang lembap dapat memudahkan anak Anda bernapas. Anda bisa menggunakan pelembap udara saat anak sedang tidur di kamar mereka. Ikuti aturan pake pelembap udara tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Artikel Lainnya: Ketika Batuk Pilek pada Anak Terjadi Berulang Kali
5. Gunakan Balsem Pereda Batuk Pilek Anak
Untuk membantu mengurangi gejala batuk pilek, Anda juga bisa mengoleskan balsam khusus bayi dan anak. Anda dapat memilih balsam yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti eucalyptol (minyak kayu putih), chamomile, menthol,camphor, dan minyak sage. Salah satu contohnya adalah Transpulmin Balsam.
Transpulmin telah dipercaya oleh para ibu dan ahli lebih dari 30 tahun. Balsam ini aman digunakan oleh usia newborn sampai anak-anak.
Jika anak Anda newborn sampai usia 2 tahun, bisa menggunakan Transpulmin Baby. Tapi jika anak Anda berusia di atas 2 tahun, pakailah Transpulmin Kids. Karena tentu saja, kebutuhan kehangatan bayi dan anak berbeda.
Oles dan pijat lembut si Kecil dengan menggunakan balsam khusus tersebut di sekitar leher, dada, dan punggung. Saat memijat, Anda bisa menengkurapkan anak dengan posisi kepala lebih rendah dari tubuh. Hal ini dapat membantu meredakan keluhan hidung tersumbat dan memberikan kehangatan padanya.
Jadi, batuk pilek pada bayi dan anak tidak selalu membutuhkan penanganan medis. Anda juga bisa melakukan cara-cara alami di rumah untuk mengatasinya, apalagi pada masa pandemi COVID-19 ini.
Mau tahu informasi lainnya seputar batuk pilek pada anak atau masih punya pertanyaan lain seputar kesehatan? Langsung saja konsultasi dengan chat dokter anak dengan kami lewat fitur Tanya Dokter dan booking dokter spesialis anak langsung di aplikasi KlikDokter mudah dan cepat.
[RS]