Apakah buah hati Anda mulai memainkan gelembung ludah yang keluar dari mulutnya? Jangan dilarang. Orangtua cukup memantaunya dengan saksama.
Faktanya, bermain gelembung ludah punya manfaat bagi tumbuh kembang bayi.
Dalam medis, aktivitas bermain ludah pada bayi disebut dengan blowing raspberries atau razzies. Kegiatan ini biasanya dilakukan bayi sejak usia 5 bulan, tergantung dari kondisi si kecil.
Artikel Lainnya: Manfaat Pakai Topi Pada Bayi Baru Lahir
Manfaat Anak Bayi Mainan Ludah
Melansir Parenting First Cry, berikut beberapa manfaat bermain gelembung ludah bagi tumbuh kembang bayi:
1. Melatih Otot Wajah
Meniup gelembung ludah membantu bayi melatih otot-otot yang diperlukan untuk menggerakkan bibir secara mandiri, terpisah dari rahang dan lidah.
Aktivitas bermain gelembung ludah pada bayi juga dapat meningkatkan ketegangan bibir, yang diperlukan untuk mempersiapkan si kecil makan dan minum sendiri.
Selain itu, saat bayi meniup gelembung ludah, ia juga mungkin akan membuat suara-suara lucu. Hal ini turut melatih otot-otot pada lidah, bibir, dan pipinya secara bersamaan.
2. Melatih Bahasa pada Bayi
Meniup gelembung ludah juga dapat membantu perkembangan bahasa dan kemampuan berbicara pada bayi. Pasalnya, saat bayi mulai bermain gelembung ludah, ia mungkin akan mengeluarkan ocehan-ocehan yang menyerupai huruf alfabet.
Dijelaskan oleh dr. Reza Fahlevi, Sp. A, bayi yang meniup gelembung ludah merupakan tanda bahwa ia sedang bereksperimen dengan mulutnya. Aktivitas ini juga dapat menjadi tahap awal dari perkembangan bicaranya.
“Memainkan gelembung ludah merupakan salah satu stimulasi oral motor. Jadi, dengan dia mencoba menggembungkan pipi dan meniup ludahnya, kemampuan bicaranya juga turut berkembang tanpa disadari,” ucap dr. Reza.
3. Membantu Tumbuh Gigi
Bermain ludah juga membantu proses tumbuhnya gigi bayi. Sebab, kelebihan air liur yang dihasilkan saat bayi meniup gelembung bisa membantu melembutkan gusi. Hal ini baik untuk mempersiapkan kemunculan gigi pertamanya.
Artikel Lainnya: Bunda, Yuk, Buat Anak Rutin Melakukan Tummy Time
Hal yang Perlu Dilakukan Orangtua saat Bayi Mainan Ludah
Memainkan gelembung ludah adalah tonggak kecil, namun berarti untuk si buah hati. Artinya, orangtua perlu mengambil peran dalam mendorong keterampilan bicara dan bahasa pada anak.
Beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua adalah sebagai berikut:
- Tiru setiap suara kecil yang dibuat oleh anak. Kemudian, coba ajarkan suara baru dan beri jeda untuk membuat bayi menirunya.
- Bernyanyilah dengan variasi nada dan kata yang berbeda. Sesuaikan temponya, diawali dengan cepat, kemudian melambat perlahan. Cobalah beberapa kata dengan keras, lalu bisikkan dengan lembut.
- Bantu bayi membuat suara bergulir, dengan menggosokkan jari Anda di bibir mungilnya.
- Bernyanyilah dengan lagu-lagu yang sudah dikenal. Biarkan bayi memperhatikan bibir Anda saat bernyanyi.
- Berpura-puralah bermain dengan menggunakan telepon mainan untuk membantunya mengoceh atau berbicara.
- Libatkan keterampilan suara dan penglihatan bayi untuk pemahaman yang lebih baik. Ucapkan sajak yang melibatkan gerakan tangan saat bernyanyi.
- Biarkan anak mendengar suara Anda setiap saat. Bicaralah padanya sesering mungkin untuk membantunya mengembangkan kekuatan otot wajahnya.
Artikel Lainnya: Manfaat Merakit Mainan bagi Tumbuh Kembang Anak
Kapan Orangtua Perlu Khawatir?
Sebagian besar bayi meniup gelembung ludahnya pada usia 5 bulan. Jika bayi Anda tidak demikian, tidak perlu panik berlebihan.
Pasalnya, tahap tumbuh kembang setiap bayi tidak melulu sama. Bahkan, ada sebagian bayi yang tidak memainkan gelembung ludah, namun langsung mengeluarkan suara dengan bibir dan mulutnya.
Akan tetapi, jika bayi tak bermain gelembung ludah dan tidak menunjukkan tanda-tanda mengeluarkan suara dari mulutnya saat menginjak usia 8 bulan, Anda sebaiknya membawa si buah hati ke dokter.
Hal tersebut bertujuan untuk memastikan kondisinya. Jika memang ditemukan masalah neurologis, dokter bisa segera melakukan penanganan lebih lanjut sebelum terlambat.
Punya pertanyaan terkait bayi main gelembung ludah? Ingin tahu fakta tumbuh kembang anak lainnya? Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.
(NB/JKT)