Labu siam mungkin lebih sering dikonsumsi ketimbang labu kuning. Namun, bukan berarti nilai gizi labu kuning lebih rendah daripada labu siam. Si kuning yang identik dengan hiasan Halloween ini punya banyak manfaat untuk kesehatan anak.
Jika anak Anda telah memasuki tahapan konsumsi MPASI (makanan pendamping ASI), labu kuning dapat dijadikan opsi pure untuk camilan si Kecil.
Selain warnanya yang menarik (kuning cenderung oranye), labu kuning juga memiliki cita rasa manis yang disukai anak-anak.
Berikut ini adalah sejumlah manfaat labu kuning untuk bayi dan anak-anak:
1. Baik untuk Kesehatan Mata
Labu kuning sangat kaya akan beta-karoten. Zat ini dapat dikonversi tubuh sebagai vitamin A yang sangat berguna untuk meningkatkan kesehatan mata.
Biasanya, anak-anak kurang suka dengan wortel. Nah, labu kuning dapat dijadikan alternatif wortel karena kandungannya yang hampir sama. Lagi pula, rasa labu kuning jauh lebih enak daripada wortel.
2. Rendah Kalori, Tinggi Serat
Anda yang ingin memberikan labu kuning sebagai camilan juga tak perlu khawatir anak akan mengalami obesitas. Sebab, labu kuning memiliki kalori yang sedikit tetapi kaya akan serat.
Tingginya serat pada labu kuning berkhasiat untuk menjaga kelancaran sistem pencernaan anak.
Tak hanya itu, kandungan serat tersebut dapat memberikan efek kenyang lebih lama pada anak yang berusia sekolah dasar. Dengan efek kenyang lebih lama, ia tidak akan mudah tergiur dengan jajanan yang tidak sehat.
Artikel lainnya: Manfaat Labu untuk Mencegah Penyakit Kanker
3. Menjaga Kesehatan Kulit
Salah satu manfaat labu kuning untuk anak adalah dapat menjaga kesehatan kulitnya.
Kandungan beta-karoten dalam labu kuning menghasilkan antioksidan yang baik untuk menangkal radikal bebas dan mencegah radiasi dari sinar ultraviolet.
Sementara, vitamin C dalam labu kuning juga berpengaruh terhadap proses pembentukan kolagen agar kulit anak selalu sehat.
4. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Bukan cuma buah-buahan asam saja, lho, yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh.
Labu kuning pun dapat memperbaiki daya tahan tubuh dan mencegah berbagai macam penyakit, terutama penyakit menular seperti flu.
Labu kuning memiliki kadar vitamin C sebanyak 20 persen dari jumlah asupan harian yang disarankan pada anak. Jika anak sedang diganggu batuk dan pilek, Anda bisa membuatkannya pure atau sup labu kuning agar lebih cepat sembuh.
5. Membantu Tidur Lebih Nyenyak
Tidak cuma orang dewasa, anak-anak bisa juga terkena gangguan tidur. Selain memberikannya susu putih hangat sebelum tidur, Anda juga dapat memberikan labu kuning sebagai alternatifnya.
Pasalnya, labu kuning memiliki zat triptofan, yakni asam amino esensial yang dapat membantu tubuh anak memproduksi hormon serotonin. Hormon ini berfungsi untuk mengelola mood serta membuat tidur lebih nyenyak.
Artikel lainnya: Sederet Manfaat Labu untuk Kesehatan Tubuh Anda
6. Memiliki Efek Anti Cacing
Manfaat labu kuning untuk anak berikutnya adalah dapat mencegah penyakit akibat cacing.
Anak tidak hanya mudah terkena infeksi virus atau bakteri, tetapi juga infeksi cacing. Nah, labu kuning yang kaya akan zat anti cacing dapat dikonsumsi sebagai bentuk pencegahan.
7. Menambah Energi
Kalium adalah sumber energi yang baik. Satu cangkir labu kuning mengandung asupan kalium yang sangat baik.
Hal ini dapat membantu keseimbangan elektrolit pada darah dan membantu fungsi otot anak Anda.
8. Membantu Perkembangan Otak
Labu kuning juga bermanfaat untuk membantu perkembangan otak anak. Hal itu karena labu kuning mengandung zat fosfor.
Dengan mengonsumsi labu kuning secara rutin, disertai makanan bergizi seimbang lainnya, pertumbuhan dan perkembangan anak pun bisa lebih optimal.
Demikian beberapa manfaat labu kuning untuk kesehatan bayi dan anak-anak. Orang dewasa pun dapat merasakan khasiat tersebut, sehingga labu kuning bisa dijadikan camilan sehat bagi semua orang.
Khusus anak-anak, labu kuning dapat dibuat menjadi pure, sup, atau dijadikan bola-bola. Cobalah buat kreasi semenarik mungkin agar anak makin suka dan tidak bisa menolaknya!
Cari tahu informasi kesehatan lainnya yang menarik dengan membaca artikel di aplikasi KlikDokter.
[RS]