Manfaat Telur Puyuh untuk Menu MPASI

Tak terasa si kecil sudah memasuki masa MPASI! Banyak sekali bahan makanan yang bisa dijadikan menu MPASI, salah satunya telur puyuh.

MPASI telur puyuh memang memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan bayi. Apa saja manfaat telur puyuh untuk bayi? Bagaimana tips penyajiannya yang aman? Simak terus ulasan berikut, ya.

Bolehkah Bayi Makan Telur Puyuh?

Pemberian telur puyuh untuk MPASI tentu diperbolehkan. Faktanya, telur adalah sumber lemak dan protein yang baik. 

Bahan makanan ini juga mengandung banyak zat besi dan sedikit seng. Kedua nutrisi ini dibutuhkan bayi dalam masa perkembangan.

Artikel lainnya: Telur Puyuh vs Telur Ayam, Mana yang Kolesterolnya Lebih Tinggi?

Berikut kandungan nutrisi 1 butir telur puyuh (sekitar 9 gram):

• Kalori: 14
• Lemak: 1 gram
• Protein: 1 gram
• Riboflavin: 6 persen dari nilai harian (DV)
• Kolin: 4 persen dari DV
• Folat: 2 persen dari DV
• Asam pantotenat: 3 persen dari DV
• Vitamin B12: 6 persen dari DV
• Zat besi: 2 persen dari DV
• Fosfor: 2 persen dari DV
• Selenium: 5 persen dari DV

Kandungan nutrisi di atas tentu penting untuk mendukung tumbuh kembang si kecil. Selain itu, rasanya yang enak dan teksturnya yang lembut biasanya akan disukai bayi.

Manfaat Telur Puyuh untuk MPASI Bayi

Dengan deretan nutrisi di atas, tak salah kalau MPASI telur puyuh punya beragam manfaat bagi anak, di antaranya:

1. Sumber Energi dan Dukung Fungsi Tiroid

Telur puyuh bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan kolin, selenium, riboflavin, vitamin B12, plus zat besi.

Riboflavin dan selenium penting dalam membantu tubuh memecah makanan dan mengubahnya menjadi energi. Selenium juga membantu menjaga fungsi tiroid.

2. Meningkatkan Fungsi Sistem Saraf 

Zat besi dan vitamin B12 di dalam telur puyuh bantu meningkatkan fungsi sistem saraf. Keduanya juga berperan dalam menjaga tingkat energi, karena berkontribusi dalam pembentukan darah merah.

3. Bagus untuk Koordinasi Sistem Saraf dan Otot

Kolin juga penting dalam membantu tubuh membuat asetilkolin. Asetilkolin adalah neurotransmitter yang bertugas mengirimkan sinyal pesan dari sistem saraf ke otot.

Perhatikan Ini Saat Memberikan MPASI Telur Puyuh

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memberikan telur puyuh untuk MPASI.

Di dalam 1 butir telur puyuh mengandung 76 mg kolesterol , namun sebagian besar adalah kolesterol baik karena kadar lemak trans di dalamnya rendah.

Meski banyak nutrisi dan manfaat, sebaiknya asupan telur puyuh yang bisa dikonsumsi bayi sekitar 2-3 butir dalam sehari, bila Ingin ditambah sebaiknya bertahap sambil memantau reaksi alergi dan dikombinasikan dengan jenis protein lain.

Artikel lainnya: Manfaat Telur Puyuh untuk Kesehatan Tubuh

Resep MPASI Telur Puyuh

Berikut beberapa rekomendasi cara membuat MPASI telur puyuh: 

Bubur Beras Merah Telur Puyuh Brokoli

Bahan-bahan:

• 1 sdm tepung beras merah
• 1 butir telur puyuh rebus
• 3 batang brokoli 
• 1 sdm keju parut
• Unsalted butter 

Cara memasak:

• Rebus brokoli sampai matang, lalu tiriskan 
• Masak tepung beras dengan 100 ml air, lalu aduk perlahan dengan api kecil hingga mengental 
• Campurkan tepung beras yang sudah matang dengan brokoli dan telur puyuh, rebus dan haluskan 
• Setelah halus, saring dan tambahkan keju dan unsalted butter 

Nasi Tim Telur Puyuh Bayam 

Bahan-bahan:

• 2 sdm nasi 
• 5 lembar daun bayam, cincang halus 
• 2 butir telur puyuh rebus
• 1 sdm keju parut 
• 1 butir bawang putih iris 
• 1 lembar daun salam 
• 1 gelas air 

Cara memasak:

• Masukkan nasi, bayam, dan telur puyuh rebus ke panci, lalu tambah air dan aduk rata sampai lembek 
• Campurkan bawang putih dan daun salam 
• Setelah lembek, tambahkan keju parut, lalu aduk kembali 
• Haluskan lagi jika belum halus, lalu saring sesuai tekstur berdasarkan usia anak 

Kini tertarik memberikan MPASI telur puyuh untuk buah hati? Yuk, dicoba sekarang, Bun! Perhatikan hal-hal di atas agar manfaat telur puyuh untuk bayi optimal dirasakan.

Ingin tahu makanan sehat dan ide MPASI yang baik untuk bayi? Download aplikasi KlikDokter, di sini konsultasi dengan dokter anak juga bisa, lho!