Kesehatan Bayi

Mengenal Bottle Mouth Syndrome pada Bayi

Tri Yuniwati Lestari, 06 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bottle mouth syndrome adalah kondisi kerusakan gigi yang terjadi pada bayi akibat menyusui melalui botol dot. Ketahui lebih lengkapnya di sini.

Mengenal Bottle Mouth Syndrome pada Bayi

Bottle mouth syndrome dapat menyebabkan pembusukkan pada gigi bayi. Kondisi ini rentan dialami oleh bayi yang menggunakan botol susu dan sering terpapar gula dari susu atau minuman manis dalam dot. 

Biasanya, gigi depan adalah gigi yang paling terpengaruh oleh sindrom ini. Akan tetapi gigi bagian mana pun pada mulut anak dapat menjadi rusak akibat bottle mouth syndrome.

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai sindrom ini, baca terus ulasan berikut. 

1 dari 3

Penyebab Bottle Mouth Syndrome Bayi

Dijelaskan oleh drg. Wiena Manggala Putri, sindrom ini disebabkan oleh kontak terlalu lama antara gigi dengan susu atau cairan manis. 

“Penggunaan dot yang terlalu lama dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi, gigi berlubang, atau nursing bottle caries,” ucap drg. Wiena. 

Ketika anak menggunakan botol dot berisi cairan mengandung gula dalam waktu cukup lama, bakteri di mulut akan memakan gula tersebut. 

Artikel Lainnya: Bahaya Dot bagi Kesehatan Gigi Anak

Kemudian, bakteri dapat berkembang biak dan menghasilkan asam. Asam tersebut akhirnya menyerang email gigi bayi. Ketika email gigi rusak, bakteri dapat menyebabkan proses pembusukan atau bahkan infeksi gigi.

Anak Anda mungkin membutuhkan operasi untuk memperbaiki pembusukan gigi dan gusi yang terjadi akibat sindrom ini.

Kondisi yang paling sering menyebabkan bottle mouth syndrome adalah ketika membiarkan anak tertidur dengan botol susunya. 

2 dari 3

Gejala dan Risiko Komplikasi Bottle Mouth Syndrome

Tanda anak mengalami sindrom ini adalah munculnya karies atau pembusukan gigi Karies ditandai dengan munculnya bintik-bintik gelap atau coklat pada gigi. 

Saat pembusukan gigi makin memburuk, anak-anak dapat mengalami rasa sakit dan bengkak di area sekitar gigi.

Kendati gigi susu bayi pada akhirnya akan copot atau tanggal, tetap penting untuk menjaga dan merawat gigi susu si kecil. 

Anak membutuhkan gigi susunya untuk mengunyah, berbicara, dan tersenyum. Gigi susu juga berperan untuk pertumbuhan gigi dewasa yang sehat. 

Selain itu, jika gigi susu tidak tumbuh dengan baik, bayi mungkin memiliki kebiasaan makan yang buruk atau masalah bicara. 

Kemudian anak juga dapat memiliki gigi dewasa yang tumbuh dengan posisi miring.

 Kerusakan gigi susu yang parah dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut, termasuk:

  • Gigi dewasa bengkok
  • Rasa sakit atau kesulitan mengunyah
  • Infeksi serius

Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Bayi Bingung Puting yang Terbukti Efektif

3 dari 3

Cara Mencegah Bottle Mouth Syndrome

Orangtua dapat mencegah kondisi ini dengan menyadari kebiasaan menggunakan botol  susu dan membersihkan gigi anak.  Berikut tips yang bisa dilakukan untuk mencegah bottle mouth syndrome.

  • Disarankan untuk tidak membiarkan anak tidur dengan sebotol jus atau susu. Beberapa dokter merekomendasikan untuk tidak memberikan botol di tempat tidur bayi sama sekali.
  • Jika ingin memberi botol susu saat bayi tidur, isilah botol tersebut dengan air mineral 
  • Jangan biarkan anak berjalan-jalan dengan sebotol jus atau susu yang terus menempel di mulut mereka.
  • Ajari anak minum melalui cangkir saat mereka sudah mulai MPASI. American Dental Association (ADA) merekomendasikan anak menggunakan cangkir pada ulang tahun pertama mereka.
  • Jangan pernah memberikan madu kepada bayi di bawah usia 12 bulan dengan alasan apa pun.
  • Batasi jumlah konsumsi jus atau minuman manis kepada anak. American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk tidak memberikan anak lebih dari 6 ons atau 117 ml minuman manis per hari. Sedangkan bayi di bawah 6 bulan tidak boleh mengonsumsi jus sama sekali.
  • Dorong kebiasaan makan yang sehat pada anak dan batasi konsumsi makanan manis secara umum.
  • Bersihkan gusi bayi setelah menyusui. Gunakan kain lembut untuk menghilangkan sisa makanan atau plak.
  • Mulailah menyikat gigi anak setelah gigi mereka tumbuh.
  • Ketika anak sudah cukup besar untuk tidak menelan pasta gigi, gunakan pasta gigi berfluoride. Fluoride dapat membantu melawan asam di gigi.
  • Bantu anak untuk melakukan flossing setelah semua gigi mereka tumbuh.
  • Ajak anak mengunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali.

Itu dia tadi serba serbi mengenai bottle mouth syndrome. Apabila si kecil memiliki gejala dengan sindrom ini, segera kunjungi dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Jika ingin berkonsultasi dengan dokter gigi, Anda juga dapat menggunakan layanan LiveChat di aplikasi KlikDokter.

(OVI/AYU)

Referensi:

Wawancara drg. Wiena Manggala Putri

Healthy Children. Diakses 2021. Bottle Mouth Syndrome

Your Dental Health Resources. Diakses 2021. What Is Bottle Mouth Syndrome?

Healthline. Diakses 2021. Baby Bottle Tooth Decay (Infant Caries)

gigi bayi
Kesehatan Gigi
Gigi dan Mulut