Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengan nama serupa, yaitu chikungunya virus (CHIKV). Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Kasus chikungunya paling banyak ditemukan di negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Penyakit ini bisa terjadi pada segala jenjang usia, tidak terkecuali bayi. Jika tidak segera diatasi, chikungunya pada bayi bisa menyebabkan dampak fatal.
Oleh karena itu, penting bagi setiap orangtua untuk mengenali gejala dan cara mengatasi chikungunya pada bayi sebelum muncul komplikasi yang mengkhawatirkan.
Artikel Lainnya: Kiat Lindungi Bayi dari Serangan Demam Berdarah
Gejala Chikungunya pada Bayi
Berikut ini beberapa gejala chikungunya pada bayi yang paling umum ditemukan:
- Demam tinggi hingga 38 derajat Celcius, yang berlangsung selama 4–7 hari;
- Anak menjadi lebih rewel, karena nyeri sendi dan otot yang disertai pembengkakan;
- Terdapat ruam atau bercak kemerahan di tubuh;
- Anak menjadi kehilangan selera makan;
- Anak mengalami mual dan muntah;
- Anak mengalami diare dan tampak kelelahan;
- Konjungtivitis atau merah pada bayi.
Melansir dari Parenting FirstCry, diagnosis virus chikungunya biasanya dilakukan melalui sampel di uji laboratorium. Virus biasanya bisa dideteksi pada minggu pertama sejak muncul gejala.
Cara Mengobati Chikungunya pada Bayi
Dijelaskan oleh dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, tidak ada pengobatan atau vaksin khusus untuk memerangi chikungunya. Namun, tips berikut dapat Anda ikuti untuk membantu pemulihan chikungunya pada bayi:
-
Pastikan Bayi Cukup Istirahat
Cara terbaik untuk mengobati chikungunya pada bayi dan anak adalah dengan mencukupi waktu istirahat.
Agar durasi dan kualitas istirahat bayi maupun anak senantiasa optimal, pastikan ruangan dalam kondisi sejuk dan minim cahaya. Jauhkan pula kamar tidur anak dari paparan suara, yang mungkin mengganggu tidurnya.
Artikel Lainnya: Kenali Gejala Demam Berdarah pada Bayi
-
Pastikan Bayi Terhidrasi dengan Baik
Usahakan agar bayi sering menyusu atau minum air putih agar tidak mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Bayi di bawah 6 bulan sebaiknya hanya minum ASI atau susu formula sesuai rekomendasi dokter. Pemberian air putih untuk bayi di bawah 6 bulan hanya boleh berdasarkan dari anjuran dokter.
-
Berikan Makanan yang Bergizi Seimbang
Berdasarkan dr. Astrid, pada bayi yang sudah berusia 6 bulan atau lebih, orangtua perlu memastikan MPASI yang diberikan terdiri dari menu dengan gizi cukup dan seimbang.
Usahakan pula untuk memberikan si kecil menu sehat, yang terdiri dari buah maupun sayur-sayuran. Jangan lupa untuk mengombinasikannya dengan menu yang mengandung protein, karbohidrat, dan lemak, seperti kacang kacangan, ikan, serta daging ayam maupun sapi.
-
Berikan Obat Demam Sesuai Anjuran Dokter
Jika ingin memberikan obat kepada bayi yang demam tinggi, pastikan Anda sudah berkonsultasi dengan dokter. Biasanya, dokter akan memberikan bayi asetaminofen untuk meredakan demam dan nyeri.
Hindari memberikan obat antinyeri golongan NSAID, seperti ibuprofen atau aspirin, kepada pada bayi. Pasalnya, dosisnya tidak sesuai dengan kondisi tubuh si kecil yang masih rentan.
Terkendala atau kesulitan dalam mengobati chikungunya pada bayi? Tak perlu menunda untuk berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.
(NB/JKT)