Kesehatan Bayi

Mitos Bayi Tidur yang Harus Orang Tua Tahu

dr. Atika, 28 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada banyak mitos keliru soal tidur bayi yang harus orang tua ketahui faktanya. Apa saja? Simak mitos bayi tidur dan fakta sebenarnya berikut ini!

Mitos Bayi Tidur yang Harus Orang Tua Tahu

Urusan tidur bayi memang seringkali dapat membuat orangtua galau. Terlebih, di luar sana banyak mitos bayi tidur yang membuat orangtua tambah bingung ketika merawat si kecil.

Daripada bingung mana yang harus dipercaya, yuk, kenali lebih dalam tentang mitos tidur si kecil yang perlu Anda lupakan.

Dengan begitu, Anda tidak perlu dibuat pusing tujuh keliling setiap hari.  Simak berbagai mitos tidur bayi berikut ini.

1. Tidur Bayi yang Baik Adalah Tidur Pulas

Faktanya, bayi jarang tertidur pulas. Meskipun bayi baru lahir tidur cukup lama, namun bayi juga akan sering terbangun. Hal ini disebabkan oleh fase tidur tidur REM (Rapid Eye Movement).

Fase tidur ini biasanya ditandai si kecil gelisah, terkadang seperti kaget, dan banyak bersuara. Ketika hal ini terjadi, maka sangat mungkin bayi sedang di dalam fase tidur REM.

Dengan mengangkat atau menggendong si kecil, kemungkinan malah mengganggu tidurnya dan menyebabkan ia terbangun.

Cobalah untuk menunggu sebentar apakah si kecil akan tertidur kembali atau kemudian menangis dengan konstan. Anda bisa menepuk lembut tubuh bayi dan periksalah apabila bayi kembali tertidur.

Artikel Lainnya: Posisi Tidur Bayi yang Benar agar Terhindar dari Segala Risiko

1 dari 4

2. Posisi Tidur Tengkurap atau Menyamping Adalah yang Terbaik

Faktanya, posisi tidur terbaik berdasarkan rekomendasi para ahli adalah tidur terlentang untuk mencegah terjadinya sudden infant death syndrome (SIDS) atau henti napas saat tidur tengkurap.

Kondisi ini dapat terjadi karena masih terdapat fase napas terhenti sesaat ketika bayi tidur. Tidur tengkurap dapat menghambat pengembangan rongga dada untuk memulai bernapas kembali.

Para ahli hanya merekomendasikan bayi tidur telentang dan tengkurap pada saat bermain untuk menstimulasi gerak motorik. Maka, mitos posisi tidur bayi ini terjawab sudah.

Selain itu, untuk mencegah kepala rata karena tidur telentang, orang tua perlu mengganti-ganti posisi kepala si kecil saat tidur. Orangtua bisa mengubah posisi kepala bayi mengarah ke kiri dan ke kanan.

Tidur telentang seperti ini berlaku selama satu tahun pertama untuk keamanan si kecil.

3. Memotong Tidur Siang Diperlukan agar Tidur Malam Lebih Baik

Faktanya, bayi yang dipaksa tidak tidur siang dengan cukup dan terus dibangunkan akan menjadi terlalu lelah pada malam hari. Akibatnya bayi tidak tenang dan sulit tertidur di malam hari.

Jadi, tidur pada siang hari bukanlah suatu masalah. Terlebih pada saat bayi baru lahir, jumlah tidur siangnya dapat sama dengan tidurnya di malam hari.

Ketika orang tua ingin melatih si kecil untuk tidur lebih lama pada malam hari, sebaiknya batasi durasi tidur si kecil di siang hari sedikit demi sedikit.

2 dari 4

4. Harus Tidur di Tempat Tidur

Faktanya, bayi dapat tertidur di mana saja, termasuk dalam gendongan dan pelukan orang tuanya.

Bahkan, karena bayi terbiasa berada di dalam rahim ibu dengan segala gerakan dan goyangannya, maka setelah lahir bayi dapat merasa lebih tenang ketika digendong, dibedong, atau diayun-ayun.

Dengan merasa lebih tenang, maka bayi dapat menjadi lebih cepat tidur. Selain beberapa fakta yang disebutkan di atas, ditemukan juga bahwa bayi yang terpapar sinar matahari sore ternyata dapat tidur dengan lebih baik di malam hari.

Artikel Lainnya: Berapa Lama Kebutuhan Tidur Bayi?

5. Melatih Bayi Tidur Sendiri dengan Membiarkannya Menangis Adalah Cara yang Baik

Apakah Anda pernah mendengar mitos melatih bayi tidur sendiri dengan cara tidak menggendongnya ketika ia terbangun dan menangis? Nah, ini adalah mitos yang benar-benar perlu Anda tinggalkan.

Apabila bayi dibiarkan menangis, mungkin pada akhirnya si kecil memang akan tertidur sendiri. Namun, itu bukan karena berhasil menenangkan diri sendiri, melainkan karena kelelahan.

Di samping itu, terjadi ‘banjir’ hormon stres di tubuh bayi akibat tidak kunjung mendapat penenangan dari orangtua.

Dampak dari hormon stres ini bisa memanjang kepada aspek lain. Hormon stres diketahui dapat memengaruhi proses tumbuh kembang bayi bila muncul secara terus menerus.

Selain itu, bayi juga dapat tumbuh dengan rasa tidak aman dan merasa insecure dengan dunia luar. Maka, mitos bayi bisa tidur sendiri dengan cara membiarkannya menangis jangan sampai Anda percaya.

Artikel Lainnya: Bayi Tidur Terus selama 18 Bulan, Ini Fakta Sindrom Putri Tidur

3 dari 4

6. Menidurkan Bayi Sambil Menyusu Adalah Cara Tepat

Ada baiknya bayi tertidur setelah ia selesai menyusu atau minum susu. Hal ini bertujuan agar bayi tidak terbiasa mengartikan tidur dengan kegiatan minum susu.

Orangtua juga harus waspada ketika anak tertidur dalam keadaan minum susu formula yang manis.

Dikhawatirkan, sisa susu formula di gigi bayi dapat menyebabkan gigi berlubang. Maka, sebisa mungkin bayi minum air putih setelah minum susu demi membilas sisa susu di giginya.

7. Bayi Perlu Mengenakan Aksesori Pakaian Lengkap Agar Merasa Hangat

Apakah Anda termasuk orangtua yang memakaikan si kecil baju jumpsuit panjang ditambah sarung tangan, kaus kaki, topi, dan kemudian memberikannya selimut ?

Hati-hati, bayi bisa merasa tidak nyaman dengan hal ini. Bayi juga mampu merasakan lingkungan yang terlalu panas dan menjadi rewel hingga tidurnya terganggu.

Nah, berbicara soal penggunaan selimut, sebaiknya hindari meletakkan benda tambahan di tempat tidur bayi demi mencegah SIDS.

Dikhawatirkan, benda-benda seperti selimut, boneka, atau bantal yang ada di tempat tidur dapat menutup hidung dan mulut bayi.

Dampaknya, bayi jadi sulit bernapas dan bisa menyebabkan kematian mendadak. Hal ini harus lebih diperhatikan pada bayi di bawah usia 6 bulan, mengingat kekuatan otot leher mereka belum sempurna.

Artikel Lainnya: Bayi Tidur dengan Mulut Terbuka, Waspadai dan Kenali Penyebabnya

4 dari 4

8. Bayi yang Terbangun Malam Hari Pasti Kelaparan

Memang benar bahwa kelaparan di malam hari bisa menyebabkan bayi terbangun. Namun, tidak semua bayi yang bangun di malam hari disebabkan oleh kelaparan.

Ada banyak faktor yang menyebabkan bayi terbangun di malam hari, misalnya popok kotor, kepanasan atau kedinginan, terlalu banyak atau terlalu sedikit istirahat di siang hari, sedang sakit, tidak nyaman, dan lainnya.

Terlalu banyak mengonsumsi susu padahal bayi belum membutuhkannya juga bisa membuat si kecil jadi tidak nyaman.

Kondisi perut yang terlalu penuh dapat menyebabkan bayi gumoh hingga muntah. Nah, kelaparan memang bisa menjadi salah satu penyebab bayi terbangun, tapi cek juga penyebab lainnya, ya.

Kini Anda telah mengetahui mitos apa saja yang berkembang di masyarakat seputar kebiasaan bayi saat tidur.

Dengan memahami mitos-mitos ini, Anda tidak perlu salah dalam menerapkan hal-hal yang berkaitan dengan tidur bayi.

Jangan ragu juga untuk bertanya langsung kepada dokter seputar mitos tidur bayi lainnya melalui fitur Live Chat Klikdokter.

(OVI/JKT)

Bayi
Perkembangan Bayi
Merawat Bayi