Sebagai orangtua, Ibu tentu ingin buah hati tumbuh sehat, ceria, dan optimal. Akan tetapi, beberapa masalah kesehatan tetap bisa menimpa si Kecil. Salah satu yang cukup sering terjadi adalah ruam pada bayi.
Ruam kulit yang muncul sesekali saja mungkin tidak terlalu membuat khawatir. Bagaimana bila ruam pada si kecil muncul berulang atau bahkan meluas? Tentu hal ini akan dapat menimbulkan kecemasan tersendiri bagi Ibu.
Kondisi tersebut bisa terjadi pada sejumlah kondisi, termasuk akibat alergi susu. Apa gejala dan bagaimana cara mengatasinya? Mari simak ulasannya di sini.
Muncul Ruam, Gejala Alergi Susu?
Alergi susu adalah kondisi ketika tubuh mengalami hipersensitivitas akan protein yang ada di dalam susu. Kondisi ini disebabkan oleh kemampuan pencernaan serta fungsi enzim pencernaan bayi yang belum bekerja optimal.
Di antara berbagai jenis susu, susu sapi merupakan yang paling umum menyebabkan alergi pada bayi.
Sekitar 2 hingga 3 persen anak berusia kurang dari 3 tahun diketahui punya masalah alergi susu sapi. Alergi tersebut biasanya akan membaik dan menghilang sendiri saat si Kecil menginjak usia 5-6 tahun.
Artikel Lainnya: Anak Alergi Susu Sapi, Ini Penyebabnya
Meski demikian, kambuhnya alergi susu sapi pada bayi tetap menimbulkan kekhawatiran, terutama bila gejalanya meluas atau memberat.
Si Kecil yang alami alergi susu sapi biasanya akan menunjukkan gejala, seperti mual dan muntah, diare, buang air besar berdarah, wajah tampak bengkak, ruam kemerahan di wajah, serta biduran atau bentol-bentol di kulit.
Dalam kondisi berat, dapat pula terjadi reaksi anafilaksis yang terdiri dari sesak napas, bunyi mengi saat bernapas, bibir kebiruan, dan penurunan kesadaran.
Ruam pada bayi akibat alergi susu umumnya terlihat di daerah pipi dan menyerupai lesi dermatitis. Ruam tersebut biasanya berwarna kemerahan, terasa gatal, dan tampak mengelupas.
Kondisi ini berhubungan dengan pelepasan senyawa kimia dalam tubuh sebagai respons terhadap alergen yang masuk.
Gejala-gejala di atas pada umumnya mulai tampak beberapa saat setelah anak mengonsumsi susu.
Artikel Lainnya: Alergi Susu Sapi, Apakah Anak Tidak Bisa Minum Susu Sama Sekali?
Mengatasi Ruam Akibat Alergi Susu
Ruam susu pada bayi tentu akan membuat anak tidak nyaman hingga akhirnya membuat Ibu cemas. Namun kabar baiknya, ruam pada bayi akibat alergi susu dapat diatasi.
Salah satu cara utama untuk mengatasi alergi ruam adalah dengan menghindari konsumsi susu ataupun produk turunannya, seperti yogurt dan keju. Hal ini juga dapat berlaku pada Ibu yang sedang menyusui.
Saat Anda memberikan ASI eksklusif dan si Kecil terindikasi mengalami alergi protein susu sapi, sebaiknya batasi asupan produk susu dan turunannya. Saat memilih makanan dalam kemasan, Bunda juga perlu mencermati kandungannya.
Mungkin tidak tertera tulisan “susu”, tetapi ada bahan lain seperti lactalbumin, whey, dan kasein yang tercantum dalam kemasan.
Mengonsumsi makanan dengan kandungan tersebut bisa saja menimbulkan gejala alergi pada si Kecil.
Tidak hanya itu, Ibu juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter perihal kondisi alergi susu sapi si Kecil.
Dokter akan melakukan wawancara medis terkait riwayat alergi dalam keluarga, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menentukan diagnosis.
Pemeriksaan penunjang yang mungkin akan dilakukan adalah pemeriksaan cukit kulit. Prosedur ini dilakukan dengan mencukil sebagian kecil dari kulit, kemudian bagian tersebut dipaparkan protein susu.
Reaksi kulit setelah paparan itu akan diamati, misalnya apakah ada kemerahan di kulit atau rasa gatal.
Artikel Lainnya: Alergi Susu Bikin Anak Biduran, Ini Solusinya
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah pengecekan immunoglobulin E (IgE) melalui pemeriksaan darah. Apabila si Kecil memiliki alergi susu, umumnya akan terjadi peningkatan kadar IgE dalam darah.
Setelah itu, Anda dapat berdiskusi dengan dokter mengenai pilihan pengobatan untuk alergi, seperti obat golongan antihistamin atau kortikosteroid bila memang diperlukan untuk kondisi si kecil.
Lebih jauh lagi, bisa pula berkonsultasi mengenai susu pengganti, terutama bila anak masih dalam masa pertumbuhan. Dokter akan menentukan susu pengganti yang dapat dikonsumsi bagi bayi penderita alergi susu sapi.
Pada umumnya, yang diberikan adalah susu yang terhidrolisa sebagian atau susu soya sebagai alternatif susu pengganti. Akan tetapi, pemilihan jenis susu tersebut harus melalui anjuran dokter terlebih dahulu.
Demikian pula dengan penggantian jenis susu serta pemantauan ulang terhadap alergi. Sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter anak yang menangani si Kecil.
Cream Ruam Bisa Jadi Pilihan untuk Bayi
Selain dengan menghindari pemicu dan mengonsumsi obat-obatan tertentu, cara mengatasi iritasi kulit bayi akibat ruam susu atau ruam lainnya adalah menggunakan krim ruam.
Krim ruam tidak hanya berguna untuk menenangkan kondisi kulit yang merah dan gatal, tapi juga dapat membantu memperbaiki skin barrier si Kecil.
Artikel Lainnya: Muncul Ruam Setelah Bayi Minum Susu, Bagaimana Mengatasinya?
Anda perlu memperhatikan pemilihan krim ruam yang tepat agar tidak memperburuk kondisi kulit si Kecil. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diketahui dalam pemilihan krim ruam:
- Krim ruam mampu mencegah iritasi atau alergi.
- Mampu mempertahankan kelembaban kulit bayi yang sensitif.
- Menjaga kulit si Kecil tetap sehat, tidak bersisik, serta tidak mudah kering.
- Memakai bahan-bahan organik dan aman untuk kulit bayi.
Banyaknya produk perawatan kulit bayi yang beredar, mungkin membuat Anda bingung dalam memilih mana produk yang tepat. Hal terpenting dalam memilih adalah harus cermat dalam membaca label pada kemasan.
Jangan lupa untuk memilih produk berlabel hypoallergenic dan memiliki pH yang seimbang. Tujuannya untuk mencegah risiko terjadinya alergi, terutama bagi si Kecil yang memiliki kondisi kulit sensitif.
Salah satu produk krim ruam yang direkomendasikan adalah Pure BB Rash Cream. Krim ini dipercaya mampu membantu mengatasi kemerahan akibat ruam.
Pasalnya, Pure BB Rash Cream mengandung zinc oxide 10% yang ampuh atasi semua masalah ruam, mulai dari ruam popok, ruam susu, hingga kemerahan di area lipatan pada bayi.
Selain itu, Pure BB Rash Cream juga sudah diperkaya ekstra moisturizer berupa Jojoba Oil dan kandungan dexpanthenol 5%. Fungsinya adalah mempercepat penyembuhan ruam dan menjaga kelembaban kulit bayi.
Tidak perlu khawatir akan efek samping yang mungkin muncul. Pure BB Rash Cream memiliki kandungan Low Hazard yang berarti sudah teruji efektif dan rendah risiko karena tidak meninggalkan efek samping pada kulit bayi.
Artikel Lainnya: Kulit Bayi Sensitif, Jangan Asal Pilih Produk untuk Mandi
Pure BB Rash Cream juga aman digunakan untuk bayi dengan kulit sangat sensitif. Ini karena krim ruam tersebut memiliki pH yang sudah disesuaikan dengan kulit bayi.
Yang tak kalah penting, krim ruam bayi ini pun tidak mengandung pengawet, parfum sintetis, alkohol, paraben, dan bahan pengawet. Produksinya pun dilakukan di perusahaan Farmasi yang bersertifikat internasional.
Bagi para Ibu yang sudah sering gonta-ganti produk perawatan kulit bayi, tapi ruam kulit tidak kunjung sembuh, bisa beralih ke krim ini.
Jangan lupa kunjungi instagram Pure BB dan website Pure BB untuk mendapatkan info lebih detail mengenai produk Pure BB Rash Cream. No rash, no scratch!
Itulah beberapa gejala dan cara mengatasi ruam akibat alergi susu sapi pada bayi. Kalau ditangani dengan cara yang tepat, tidak hanya kebutuhan nutrisi saja yang terjaga namun kesehatan kulit si Kecil ikut terjaga.
Dengan begitu tumbuh dan kembangnya pun bisa berjalan optimal. Bila ada pertanyaan seputar kesehatan si kecil, Anda bisa melakukan LiveChat di aplikasi Klikdokter.
[PUT/AYU]