Sebagai salah satu tahapan penting tumbuh kembang bayi, merangkak kerap dilupakan oleh para orangtua. Karena banyak orangtua yang ingin anaknya langsung bisa berdiri dan berjalan.
Faktanya, bayi yang merangkak cenderung memiliki keterampilan motorik dan perkembangan yang lebih baik di masa depan. Berikut ini adalah delapan alasan mengapa bayi perlu merangkak:
- Mengembangkan keterampilan motorik kasar, yaitu gerakan-gerakan utama yang menggunakan lengan, kaki atau seluruh tubuh, yang penting untuk belajar berjalan, berlari, dan melompat.
- Mengembangkan keterampilan motorik halus, yaitu menguatkan otot-otot Kecil seperti pada tangan dan jari-jari, yang akan digunakan untuk menggenggam, makan, menulis, atau mengancingkan baju.
- Membentuk keseimbangan, yang menjadi dasar untuk bisa berjalan, berlari, dan bersepeda.
- Mengasah pemahaman tata ruang (visuospasial), hubungan dan posisi bayi dengan objek-objek di sekitarnya. Pada awalnya, bayi cenderung menabrak benda-benda untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi dengan latihan dan pengalaman, ia akan belajar bagaimana mencapai tujuan dengan cara yang baik dan benar. Pemahaman ini menjadi dasar penting bagi kemampuan memecahkan masalah.
- Melatih koordinasi otak, mata, dan tangan. Koordinasi kedua belah otak semakin terasah dengan merangkak karena otak diperlukan untuk memproses pendengaran, penglihatan, dan pergerakan pada satu waktu yang sama. Koordinasi mata dan tangan juga akan terasah. Ketika bayi merangkak, ia akan menggunakan matanya untuk menilai apa yang tangannya perlu lakukan agar bisa sampai ke tempat tujuan. Ini merupakan dasar penting bagi keterampilan menulis, menendang atau menangkap bola.
- Melatih penglihatan dengan kedua mata (binokuler). Penglihatan binokuler diperlukan untuk menentukan jarak, kedalaman, dan persepsi terhadap suatu objek. Ini merupakan keterampilan yang diperlukan untuk meraih atau menangkap suatu objek maupun mengemudikan kendaraan.
- Memperkuat otot-otot keempat anggota tubuh dan tulang belakang yang diperlukan untuk berjalan di kemudian hari.
- Membangun rasa percaya diri dan keberanian. Ketika bayi semakin fasih merangkak, ia semakin tahu kapan harus berhenti agar tidak cedera, dan bagaimana mengatur strategi untuk mengatasi rintangan di depannya.
Setiap keberhasilan akan semakin mengasah potensinya. Namun jangan berkecil hati jika ia gagal, sebab setiap kegagalan akan membuatnya mengenali keterbatasannya.
Fase merangkak adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan bayi terhadap berbagai pengalaman melalui interaksi dan jelajah ruang. Anda bisa memulainya dengan rutin mengajak si Kecil bermain atau membaca dengan posisi tengkurap.
Pada mulanya, lakukan beberapa menit saja. Kemudian tingkatkan secara bertahap. Anda juga dapat menumbuhkan minat bayi untuk merangkak dengan meletakkan benda-benda menarik sejauh jangkauannya. Selamat mencoba dan bersenang-senang bersama si Kecil!
(NB/ RH)