Salah satu cara mencegah penyakit pada si kecil adalah dengan mengikutsertakannya pada program imunisasi yang diwajibkan pemerintah Indonesia
Beberapa jenis vaksin yang termasuk dalam program imunisasi wajib, yaitu vaksin hepatitis B, polio, BCG, campak, dan DPT-HB-HiB, difteri, pertusis, tetanus, pneumonia, dan meningitis (radang otak).
Selain itu, ada juga jenis vaksin tidak wajib yang penting didapatkan oleh bayi sejak usia dini, yaitu vaksin rotavirus.
Pentingnya Vaksin Rotavirus untuk Bayi
Rotavirus merupakan jenis virus yang sangat mudah menyebar di antara bayi dan anak-anak.
Virus ini dapat menyebabkan diare derajat parah, muntah, demam, dan sakit perut. Apabila tidak ditangani dengan baik, infeksi rotavirus dapat berujung pada kematian.
Untungnya, risiko tersebut dapat diminimalkan dengan memberikan vaksin rotavirus pada si kecil sejak usia dini.
Artikel Lainnya: Yuk, Ketahui Jarak dan Jadwal Imunisasi Anak
“Meski tidak wajib, vaksin rotavirus termasuk yang direkomendasikan oleh IDAI. Pasalnya, infeksi rotavirus dapat menyebabkan diare parah yang bisa meningkatkan risiko kematian,” ucap dr. Theresia Rina Yunita.
Dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak-anak dianjurkan untuk diberikan 2 macam vaksin rotavirus, yaitu Rotateq dan Rotarix.
Rotateq (RV5) biasanya diberikan kepada anak sebanyak 3 dosis, yakni saat usia 2 bulan, 4 bulan, dan maksimal 8 bulan. Sedangkan, Rotarix (RV1) diberikan 2 dosis saat anak berusia 2 bulan dan 4 bulan.
Kedua jenis vaksin rotavirus tersebut telah mengikuti uji klinis skala besar yang melibatkan ribuan bayi di seluruh dunia. Hasilnya, vaksin tersebut terbukti efektif dan aman.
Faktanya, 9 dari 10 anak yang mendapatkan vaksin tersebut akan terlindungi dari infeksi rotavirus bergejala parah.
Sementara itu, 7 hingga 8 dari 10 anak yang mendapatkan vaksin tersebut akan sepenuhnya terlindungi dari bahaya rotavirus.
Dampak Buruk Jika Bayi Tidak Ikut Vaksin Rotavirus
Dampak buruk yang jelas saat anak tidak mendapatkan vaksin rotavirus adalah rentan terserang diare dan dehidrasi derajat parah.
Gejala awal dari infeksi rotavirus adalah demam dan muntah, kemudian diikuti dengan diare selama 3 hingga 7 hari. Penyakit ini juga dapat menyebabkan sakit perut pada bayi.
Artikel Lainnya: Medfact: Vaksin AstraZeneca Mengandung Janin Bayi?
Dalam kasus yang sangat parah, infeksi rotavirus dapat mencetuskan gejala sebagai berikut:
- Diare terus-menerus selama lebih dari 24 jam
- Muntah berlebihan
- Tinja berwarna hitam, mengandung darah atau nanah
- Demam dengan suhu 38,9 derajat Celcius atau lebih tinggi
- Anak tampak rewel atau sangat kesakitan
- Mulut kering, menangis tanpa ada air mata, sedikit atau tidak buang air kecil, sering mengantuk, atau tidak responsif.
Apabila mengalami gejala-gejala tersebut, bayi yang terserang infeksi rotavirus mesti segera dibawa ke dokter agar dapat segera ditangani. Apabila terlambat, nyawa yang jadi taruhannya.
Itulah pentingnya vaksin rotavirus untuk bayi. Walaupun tidak vaksin, vaksin ini tetap direkomendasikan oleh IDAI untuk menurunkan risiko kematian anak akibat diare.
Jika Anda butuh saran dan bantuan terkait vaksin rotavirus bayi, tak perlu sungkan untuk bertanya langsung kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)