Kesehatan Bayi

8 Penyebab Bayi Lahir Besar yang Harus Diwaspadai

Dimas Laksono, 22 Nov 2022

Ditinjau Oleh dr. Arina Heidyana

Makrosomia adalah kondisi bayi baru lahir dengan ukuran yang lebih besar. Apa yang menyebabkan bayi besar saat lahir? Cari tahu di sini.

8 Penyebab Bayi Lahir Besar yang Harus Diwaspadai

Saat proses kehamilan, berat badan Mama biasanya akan naik dan bentuk tubuh akan lebih besar dari biasanya. Jika kenaikan berat badan selama kehamilan terjadi melebihi batas normal, Mama perlu segera cek kondisi kesehatan janin ke dokter kandungan.

Hal itu mungkin bisa terjadi karena ukuran janin terlalu besar. Ketika janin terlalu besar saat lahir, kondisi ini disebut makrosomia. Penyebab bayi lahir besar beragam, misalnya diabetes saat hamil dan usia kehamilan berlebih.

Bayi dengan makrosomia umumnya memiliki berat lebih dari 3,7-4 kg. Padahal, pada kelahiran normal, berat bayi baru lahir sekitar 2,7-3 kg.

Makrosomia bisa menyebabkan ibu hamil kesulitan saat proses kelahiran dan meningkatkan risiko persalinan caesar. Selain itu, makrosomia bisa menyebabkan cedera pada bayi baru lahir.

Bayi yang lahir dengan kondisi makrosomia pun bisa mengalami beberapa masalah kesehatan seperti obesitas hingga diabetes saat dewasa.

Artikel Lainnya: Waspada, Ini Tanda Bayi Anda Obesitas!

Penyebab Bayi Lahir Besar

Penyebab Bayi Lahir Besar

Apa yang menyebabkan bayi besar saat lahir? Dokter Arina Heidyana menjelaskan, penyebab bayi lahir besar bisa karena berat badan ibu hamil yang berlebih dan pernah melahirkan bayi dalam kondisi makrosomia.

“Hamil dengan usia 35 tahun ke atas juga bisa menyebabkan bayi lahir dengan kondisi makrosomia,” tambahnya.

Berikut beberapa faktor kenapa bayi baru lahir besar:

1. Penyakit Diabetes

Saat ibu hamil menderita diabetes, maka janin mungkin menggunakan glukosa berlebihan. Hal ini dapat memicu pertumbuhan yang tidak biasa.

Beberapa jenis diabetes yang menyebabkan makrosomia yaitu:

  • IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus)
  • Chemically induced diabetes
  • Diabetes gestasional (terjadi saat kehamilan)

2. Obesitas

Ibu yang memiliki masalah berat badan berlebih atau obesitas sangat besar kemungkinannya untuk memiliki bayi dengan kondisi makrosomia. Hal ini mungkin karena terjadinya peningkatan resistensi insulin pada janin.

3. Multiparitas

Multiparitas adalah istilah medis saat wanita melahirkan lebih dari sekali. Kondisi ini mungkin berkontribusi pada terjadinya diabetes dan obesitas, yang berkaitan dengan kondisi bayi lahir besar.

Meski begitu, para ahli menganggap multiparitas bukan faktor risiko ataupun penyebab bayi lahir besar yang utama. 

4. Pernah Melahirkan Bayi Makrosomia

Jika sebelumnya Mama pernah melahirkan bayi dalam kondisi makrosomia, maka saat kelahiran berikutnya Mama akan lebih besar kemungkinannya untuk melahirkan bayi dengan kondisi yang sama. 

Artikel lainnya: Peluang Hidup Bayi Prematur, Seberapa Besar?

5. Usia Kehamilan Berlebih

Ibu hamil yang mengalami kehamilan berkepanjangan atau lewat dari 42 minggu berisiko melahirkan bayi dengan ukuran tubuh berlebih. Kondisi ini terjadi karena janin menyerap pasokan darah beroksigen dan nutrisi terus-menerus.

6. Sindrom Beckwith-Wiedemann

Kondisi ini terjadi karena adanya pertumbuhan berlebih pada janin yang memengaruhi kromosom tertentu. Sindrom ini dikaitkan dengan penyebab bayi lahir besar.

7. Sindrom Sotos

Sindrom Sotos adalah kelainan genetik langka yang dihasilkan dari mutasi pada gen NSD1. Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan fisik yang berlebihan pada tahun-tahun pertama setelah bayi lahir.

8. Sindrom Fragile X

Sindrom Fragile X adalah kondisi genetik yang diturunkan dan memengaruhi perkembangan serta intelektual bayi baru lahir. 

Artikel Lainnya: Cara Menjaga Tensi Normal Ibu Hamil Demi Kesehatan Mama dan Janin

Cara Mencegah Bayi Lahir Besar  

Cara Mencegah Bayi Lahir Besar

Pada kondisi tertentu, Mama mungkin tidak bisa mencegah bayi lahir besar. Hal ini perlu dikonsultasikan dengan dokter kandungan. Hal yang bisa dilakukan setidaknya adalah menjaga kehamilan agar tetap sehat.

Menurut penelitian berjudul “Low glycaemic index diet in pregnancy to prevent macrosomia (ROLO study): randomized control trial”, berolahraga teratur dan makan-makanan rendah glikemik bisa mengurangi risiko makrosomia.

​​Berikut beberapa cara mencegah bayi lahir besar yang bisa Mama lakukan:

  • Rencanakan kehamilan dengan matang, terlebih bila memiliki berat badan berlebih
  • Pantau kenaikan berat badan
  • Kelola diabetes, jika sudah mengidapnya atau baru mengalaminya saat hamil
  • Bergerak aktif dan lakukan olahraga yang aman

Mama dan Papa, yuk, lebih peduli dengan kondisi kesehatan dan perkembangan janin selama proses kehamilan. Hal ini penting demi mencegah makrosomia.

Untuk konsultasi lebih mudah, pakai fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Buat janji dokter dan pemeriksaan kandungan juga lebih cepat lewat aplikasi.

(FR/NM)

Berat badan bayi
Makrosomia
Bayi Lahir Besar
  • US National Library of MedicineDiakses 2022. Macrosomia.
  • Ultrasound in Obstetrics & Gynecology. Diakses 2022. Maternal and neonatal complications of fetal macrosomia: cohort study.
  • American Journal of Obstetrics and Gynecology. Diakses 2022. Treatment of suspected fetal macrosomia: a cost-effectiveness analysis.
  • Diakses 2022. Low glycaemic index diet in pregnancy to prevent macrosomia (ROLO study): randomized control trial.
  • Mayo Clinic. Diakses 2022. Fetal Macrosomia.
  • Cleveland Clinic. Diakses 2022. Fetal Macrosomia.
  • Pregnancy Birth & Baby. Diakses 2022. Having a large baby.
  • Medical News Today. Diakses 2022. What is fetal macrosomia?
  • Diakses 2022. How Macrosomia Affects Pregnancy.