Diare merupakan gangguan saluran pencernaan yang dapat dialami siapa saja, tidak terkecuali bayi.
Berbeda dengan orang dewasa, diare pada bayi harus lebih cepat ditangani karena bisa menimbulkan komplikasi yang fatal.
Salah satu cara yang mungkin terlintas di pikiran untuk mencegah keparahan diare pada bayi adalah dengan menghentikan pemberian ASI sementara waktu.
Apakah cara ini dapat dibenarkan atau, ASI untuk bayi diare justru bisa mendatangkan manfaat?
Mengenal Penyebab Diare pada Bayi
Apa saja yang menjadi penyebab diare pada bayi? Berikut penjelasannya menurut dr. Arina Heidyana:
1. Intoleransi Laktosa
Intoleransi laktosa terjadi karena bayi belum mampu menghasilkan enzim laktase yang cukup untuk mencerna laktosa secara maksimal. Salah satu gejala yang bisa terjadi akibat kondisi ini adalah diare.
2. Alergi Makanan
Bayi berusia 0 sampai 6 bulan masih belum memiliki sistem pencernaan yang sempurna, sehingga anak jadi lebih mudah mengalami alergi maupun gangguan saluran pencernaan.
Menurut dr. Arina, makanan yang dikonsumsi ibu dapat memengaruhi terjadinya reaksi alergi pada bayi. Ini karena sari-sari dari makanan yang dikonsumsi ibu akan disalurkan melalui ASI.
3. Infeksi Virus
Bayi rentan terserang virus penyebab penyakit, karena daya tahan tubuhnya belum terbentuk dengan sempurna.
Tidak hanya menyebabkan batuk dan pilek, infeksi virus yang terjadi pada bayi juga bisa menyebabkan diare.
4. Infeksi Bakteri
Bakteri yang tanpa disadari masuk ke dalam tubuh bayi bisa saja menyebabkan diare.
Artikel Lainnya: Jika Bayi Diare, Anda Perlu Melakukan Ini
Perlukah Berhenti Memberi ASI saat Bayi Diare?
Apakah berhenti memberikan ASI merupakan solusi terbaik untuk mencegah keparahan diare pada bayi?
Menanggapi hal ini, dr. Arina mengatakan tidak semua penyebab diare pada bayi harus ditangani dengan cara menghentikan pemberian ASI.
Kendati demikian, Anda harus tetap waspada dan mencari tahu penyebab utama diare pada bayi.
Jika penyakit tersebut disebabkan oleh intoleransi laktosa, hal yang harus dilakukan adalah menyesuaikan frekuensi pemberian ASI dan berkonsultasi pada dokter terkait perlu atau tidaknya menggunakan susu formula sebagai alternatif.
Lebih lanjut, dr. Arina menekankan, mengganti ASI dengan susu formula hanya boleh dilakukan jika bayi memang mengalami intoleransi laktosa. Jika tidak, pemberian ASI tak boleh dihentikan.
“Tidak perlu sampai berhenti memberi ASI jika bayi sedang diare. Anda bisa mengurangi jumlah pemberian ASI. Jadi, jika awalnya memberikan sebanyak dua jam sekali, Anda bisa menyesuaikannya menjadi empat jam sekali,” saran dr. Arina.
Artikel Lainnya: Hal-Hal yang Bikin Anak Mudah Terserang Diare
Cara Mengatasi Diare Pada Bayi
Agar kondisi diare pada bayi tidak semakin parah, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Mengatur Makanan yang Dikonsumsi Ibu
Cari tahu penyebab utama diare pada bayi. Jika penyebabnya adalah alergi terhadap makanan yang ibu konsumsi, coba ketahui kira-kira makanan apa yang jadi penyebabnya.
Beberapa makanan yang patut dicurigai, misalnya susu kemasan, susu olahan, makanan mentah, kacang kedelai, minuman berkafein, dan alkohol.
2. Berikan ASI dan Cairan Tambahan
Tetap berikan ASI yang diimbangi dengan cairan elektrolit. Pemberian cairan elektrolit pada bayi hanya dapat dilakukan ketika si kecil sudah berusia 6 bulan atau lebih.
Cairan elektrolit dapat bantu mengatasi diare dengan cepat, dan mengisi kembali cairan tubuh bayi yang hilang.
Artikel Lainnya: Kapan Seharusnya Bayi Berhenti Minum ASI?
3. Berikan si Kecil Air Putih
Berikan air putih yang cukup jika si kecil sudah berusia 6 bulan atau lebih. Hal ini berguna untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, dan mengembalikan fungsi saluran pencernaan.
4. Hindari Memberikan Antibiotik Sembarangan
Hindari memberikan obat atau antibiotik tanpa anjuran dari dokter. Jika diare tidak kunjung sembuh dan semakin parah, segera bawa si kecil ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih tepat.
Dokter akan memberikan obat yang sesuai dengan kondisi, berat, dan usia bayi Anda.
Khawatir berlebih, dan bingung menghadapi bayi yang terserang diare? Sebaiknya jangan tunda untuk berobat ke dokter.
Sebagai langkah pertolongan pertama, Anda juga bisa melakukan konsultasi pada dokter menggunakan layanan LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)