Pola Tidur yang Tepat untuk Bayi Anda

Orang tua harus mampu mengatur jam tidur bayi sejak dini demi membantunya tidur nyenyak sepanjang malam. Tidur punya peran penting untuk mendukung daya tahan tubuh, metabolisme, memori, proses belajar, dan fungsi tubuh lainnya. Untuk mengatur pola tidur bayi yang tepat tentunya membutuhkan kesabaran.

Menurut dr. Nitish Basant Adnani, BMedSc, dari KlikDokter, pola tidur bayi secara umum masih belum serupa dengan pola tidur dewasa. Tak heran jika bayi terbangun setiap beberapa jam, meski akhirnya tertidur kembali.

Pada bayi baru lahir hingga 3 bulan misalnya, ia cenderung menghabiskan banyak waktunya untuk terlelap. Dalam kurun waktu 24 jam, biasanya bayi akan menghabiskan waktu tidur hingga 18 jam. Namun, bayi baru lahir hingga yang berusia 3 bulan memilki pola tidur yang unik. Mereka umumnya tidak akan tidur lebih dari 3 jam, lalu mulai menangis kembali. Hal itu terjadi karena bayi merasa lapar dan haus. Seiring bertambahnya usia, jumlah waktu tidur tersebut akan berkurang.

Pada dasarnya, siklus tidur bayi lebih pendek karena lebih banyak berada dalam fase rapid eye movement (REM), sehingga tidurnya lebih mudah terganggu. Hal ini diperlukan untuk menyesuaikan perubahan yang terjadi di otak bayi.

Lamanya waktu tidur tiap bayi memang bervariasi. Namun, secara umum American Academy of Pediatrics dan American Academy of Sleep Medicine mengeluarkan panduan mengenai rentang waktu tidur yang diperlukan oleh seorang anak berdasarkan kelompok usianya, yaitu:

• Usia 0-1 bulan: 17-20 jam per hari (termasuk tidur siang)
• Usia 1-3 bulan:14-17 jam per hari (termasuk tidur siang)
• Usia 4-12 bulan: 12-16 jam per hari (termasuk 2-3 kali tidur siang)
• Usia 1-2 tahun: 11-14 jam per hari (termasuk 1-2 kali tidur siang)
• Usia 3-5 tahun: 10-13 jam per hari (termasuk 1 kali tidur siang)

Sebagai orang tua, Anda perlu menerapkan pola tidur yang tepat sejak bayi. Dilansir dari WebMD, ikuti caranya sebagai berikut:

1. Kenali tanda-tanda bayi lelah

Bayi biasanya menunjukkan tanda saat ia lelah, mengantuk, dan butuh tidur. Kenali tandanya ini:

• Menggosok mata
• Menguap
• Memalingkan pandangan
• Rewel

Jangan menunggu sampai bayi terlalu lelah untuk menidurkannya karena akan semakin sulit membuatnya tertidur. Cobalah untuk peka terhadap tanda-tanda bahwa dia mulai mengantuk sebelum rewel.

2. Atur siklus tidur siang bayi

Sejak awal, cobalah untuk mengajari bayi bahwa malam hari adalah waktu tidur, sementara siang hari saatnya bermain. Ini penting agar si Kecil bisa memaksimalkan malam hari sebagai momen tidur.

Pada siang hari, rangsang bayi agar aktif bergerak. Bisa dengan bermain, tetap membuatnya terjaga setelah menyusui, tapi jangan sampai memaksanya jika memang bayi mengantuk dan ingin tidur.

Memasuki waktu malam, turunkan “antusiasme”. Contohnya beraktivitas dengan bayi di ruangan dengan cahaya redup. Perlahan bayi akan mengerti bahwa siang hari adalah waktu yang menyenangkan, sedangkan malam hari adalah waktunya tidur.

3. Pisahkan waktu makan dan tidur

Setelah bulan pertama, Anda tidak ingin membiarkan bayi tertidur ketika sedang makan atau mengayunnya. Ia mungkin akan makan sedikit, lalu tidur sebentar, makan lagi, begitu seterusnya.

Beberapa orang tua bahkan mencoba memberikan lebih banyak ASI atau susu atau makanan bayi demi membiasakan jadwal tidur yang lebih lama. Ingat, kebiasaan ini tidak baik untuk bayi. Sama seperti Anda ketika sudah makan terlalu banyak, bayi yang kenyang tidak akan cukup nyaman untuk beristirahat dengan baik.

4. Hindari membangunkan bayi untuk makan

Di atas usia 2 bulan, jika berat badan bayi bertambah dengan baik, Anda tidak perlu membangunkannya pada malam hari untuk disusui. Bayi perlu mencari jadwal tidurnya sendiri. Jika bayi sudah makan lebih dari cukup pada siang hari, tak perlu membangunkannya pada malam hari saat ia tertidur.

Aktivitas tidur bayi tak boleh disepelekan. Sedini mungkin, cobalah untuk mengatur pola tidur yang tepat untuk bayi agar Anda. Jika ini terus berjalan dengan baik, anak akan memiliki kebiasaan tidur yang baik dan mendapatkan tidur berkualitas. Tentunya hal ini akan berdampak pada tumbuh kembangnya secara optimal.

[RN/ RVS]