Menangis adalah salah satu cara bayi berkomunikasi dengan orang sekitar. Ketika sedang lapar, mengantuk, atau merasa tidak nyaman, mereka akan menangis. Tapi bagaimana jadinya jika si Kecil terus-terusan menangis? Bisa jadi ini adalah purple crying pada bayi.
Apa Itu Purple Crying?
Apa yang Anda pikirkan saat mendengar kata purple crying? Bayi tak henti menangis hingga badannya berubah menjadi ungu? Jika iya, Anda keliru.
Dijelaskan oleh dr. Devia Irine Putri kepada KlikDokter, purple crying adalah tahapan perkembangan normal bayi yang ditandai dengan menangis secara terus-menerus.
Biasanya, ini terjadi saat memasuki tahap usia 3 minggu dan berlanjut hingga 3-4 bulan. Menurut dr. Devia, purple crying adalah suatu yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
Lantas kenapa disebut “purple”? Dikutip dari Today’s Parent, rupanya itu adalah sebuah akronim. Menurut American Academy of Pediatric, akronim PURPLE adalah:
P - Peak of crying. Jadi, selama beberapa bulan bayi akan mengalami puncak tangisan di bulan kedua dan akan berkurang di bulan ketiga sampai kelima.
U - Unexpected. Tangisan bayi akan datang dan pergi kapan saja, di dalam waktu yang berbeda-beda tanpa penyebab yang jelas.
R - Resist soothing. Dalam tahapan ini, biasanya Anda akan lebih sulit untuk menenangkan si Kecil.
P - Pain like face. Pada tahapan ini, bayi akan terlihat kesakitan, padahal sebenarnya ia tidak merasakan sakit. Dia pun akan menangis terus-menerus.
L - Long lasting. Durasi tangisan bayi biasanya akan berlangsung selama 30 menit bahkan bisa lebih.
E - Evening. Puncak tangisan bayi biasanya akan terjadi pada malam hari.
Artikel Lainnya: 8 Penyebab Bayi Anda Sering Rewel
Cara Mengatasi Purple Crying pada Bayi
Saat hal tersebut terjadi, orang tua biasanya akan panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Namun, sebaiknya Anda tetap tenang. Dijelaskan dr. Devia, berikut beberapa cara untuk mengatasi purple crying pada bayi:
-
Menggendong Bayi
Jika bayi terus menangis meski sudah diberi ASI, cobalah untuk menggendong bayi sambil berjalan keliling rumah.
Selagi itu, Anda bisa menenangkannya dengan memanggil nama dan mengusap-usap pipi mungilnya.
-
Lakukan Kontak Antar-kulit
Tidak ada yang lebih mujarab daripada sentuhan ibu kepada anaknya. Anda bisa memeluk sambil mengusap rambut halus bayi selagi ditenangkan.
Taruh bayi di atas dada karena ini akan memberikan perasaan nyaman dan tenang.
-
Selimuti Bayi
Selain melakukan kontak antar-kulit, Anda juga bisa menghangatkan mereka dengan selimut kesayangan.
Biasanya, bayi akan merasa nyaman dan hangat ketika berada di dalam selimutnya. Namun, pastikan suhu ruangan Anda tidak panas dan sejuk untuk ditiduri.
-
Mandikan dengan Air Suam-suam Kuku
Coba periksa popok bayi, jika popoknya penuh, kotoran bayi biasanya akan menimbulkan ruam dan rasa gatal yang membuat mereka tidak nyaman.
Mandikan bayi dengan menggunakan air suam-suam kuku, lalu keringkan dan gendong bayi sambil Anda menidurkannya.
-
Ajak Bayi Keluar Rumah
Jika kondisi memungkinkan Anda untuk keluar rumah, cobalah bawa bayi menghirup udara segar. Sama seperti orang dewasa, bayi juga butuh udara segar untuk merilekskan pikiran.
Jika lingkungan rumah Anda termasuk dalam zona merah atau ramai kendaraan, membawa si Kecil duduk di garasi saja sudah cukup.
Artikel Lainnya: Kenali Beda Bayi Menangis Akibat Kolik dan Tangisan Biasa
Waspada Bayi Sering Menangis
Meski menangis adalah hal yang wajar, orang tua juga perlu berhati-hati karena bayi yang menangis terlalu berlebihan, bisa jadi tanda mereka alami gangguan pencernaan.
Dokter Devia menjelaskan gangguan pencernaan, seperti perut kembung dan banyak gas di dalam lambung, akan membuat bayi menjadi rewel terus-menerus.
“Jika gangguan ini terjadi, yang bisa Anda lakukan adalah membuat bayi bersendawa agar gas di dalam perutnya bisa keluar. Gunakan minyak telon agar bayi merasa hangat. Lakukan pijatan searah jarum jam,” dia menambahkan.
Selain itu, ruam popok juga bisa jadi penyebab lain bayi terus-menerus menangis. Kondisi ini dapat disebabkan oleh pemakaian popok yang basah dan kotor.
Segera atasi ruam popok dengan rajin mengganti popok, membasuhnya dengan air, dan mengoleskan krim atau losion khusus ruam popok.
Ruam popok bisa menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman pada bayi, yang pada akhirnya buat bayi rewel.
Hal lainnya, bayi yang baru lahir juga mudah merasa takut. Penyebabnya adalah kondisi lingkungan yang jauh berbeda dengan saat ia masih berada di dalam rahim ibu.
“Bayi yang merasa takut ini akan menjadi rewel dan meminta untuk diperhatikan oleh orang tuanya,” tambah dr. Devia.
Terakhir, suhu ruangan tempat bayi tidur juga bisa memicu bayi menangis. Jaga suhu kamar bayi Anda antara 16-20 derajat Celsius. Gunakan termometer ruangan untuk melacak suhu.
“Hindari pemakaian baju berlapis pada bayi. Selain kepanasan, pakaian berlapis juga bisa membuat bayi sulit bergerak dan bernapas,” dia menambahkan.
Purple crying pada bayi adalah tahapan perkembangan yang normal sehingga Anda tidak perlu panik. Lebih baik lakukan langkah-langkah di atas untuk mengatasinya.
Jika setelah itu tangis bayi tak kunjung reda, Anda bisa membawa si Kecil ke dokter. Jangan ketinggalan info perkembangan bayi dan anak lainnya di aplikasi KlikDokter.
(HNS/AYU]