Ruam merah merupakan salah satu hal yang sangat sering dijumpai pada bayi. Pada dasarnya, kulit bayi bersifat sensitif, sehingga akan lebih mudah mengalami ruam merah dibandingkan anak atau orang dewasa lain. Perlu diingat bahwa banyak hal yang dapat menyebabkan ruam merah pada bayi. Alergi hanya salah satunya.
Karena kondisi kulit bayi sangat sensitif, Anda harus jeli dalam memilih produk perawatan untuk si Kecil. Tentunya, produk perawatan bayi yang digunakan harus menggunakan bahan alami, mengandung pH seimbang, serta bebas dari detergen dan zat yang membuat kulit bayi menjadi alergi.
Dengan perawatan yang baik, kulit si Kecil pun terhindar dari risiko munculnya ruam merah yang mengganggu.
Berbagai Penyebab Ruam Merah pada Bayi
Bagi ibu, ruam merah pada bayi akan menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Tak hanya alergi, ruam merah pada kulit bayi dapat disebabkan oleh bermacam-macam hal, seperti:
Infeksi
Infeksi jamur, virus, hingga bakteri dapat menyebabkan ruam merah pada kulit bayi. Biasanya ruam merah yang disebabkan oleh infeksi ditandai dengan adanya gejala lain seperti demam.
Iritan
Kulit bayi yang sensitif bisa menjadi iritasi bila terpapar iritan. Tak selalu disebabkan oleh zat eksogen, berbagai cairan tubuh bayi sendiri juga dapat menyebabkan iritasi seperti air liur dan tinja yang dapat mengiritasi kulit disekitarnya.
Selain itu berhati-hatilah, penggunaan detergen, pewangi pakaian, sabun, sampo, losion dan parfum bayi juga terkadang dapat menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
Alergi
Reaksi alergi dapat menyebabkan ruam merah pada kulit bayi dengan karakteristik ruam merah yang beragam. Ruam merah akibat alergi biasanya ditandai dengan rasa gatal di kulit, muncul secara berulang, dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Lokasi ruam yang terjadi biasanya khusus pada wajah, di bagian lipatan tangan dan kaki, serta dapat meluas hingga ke seluruh badan. Ruam merah akibat alergi pada kulit sering disebut dengan istilah eczema atau juga sering disebut eksem.
Ruam merah akibat alergi ini biasanya disebabkan oleh alergen (penyebab alergi) yang mengenai kulit, alergi akibat makanan, serta alergen yang terhirup.
Ketika ruam merah muncul, tentunya si Kecil akan merasa sangat tidak nyaman. Selain terasa gatal, ruam merah ini bisa membuat bayi menangis terus-menerus dan kehilangan nafsu makan. Oleh sebab itu, diperlukan cara yang tepat untuk mengatasinya.
Mengatasi Ruam Merah pada Bayi
Agar dapat menangani ruam merah dengan tepat, harus diketahui terlebih dahulu penyebabnya. Nah, untuk mengetahuinya, sebaiknya orang tua berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Secara umum, karena kulit bayi sangat sensitif, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan agar ruam yang ada lebih cepat hilang:
Memandikan bayi dua kali sehari
Bersihkan kulit bayi dengan memandikannyasebanyak dua kali sehari. Jangan lupa untuk menggunakan sabun khusus bayi yang lembut. Sambil memandikan, Anda dapat mengajaknya menyanyi bersama untuk membangun ikatan dengan si Kecil. Sehingga, ia pun selalu ceria. Setelah mandi, oleskan pelembab khusus bayi untuk menjaga kesehatan kulitnya.
Pemberian bedak atau losion antigatal
Pada ruam merah yang diakibatkan oleh biang keringat, yakni biasanya ditandai oleh ruam yang disertai bintik-bintik kecil di kulit, dapat diatasi dengan pemberian bedak atau losion antigatal. Kenakan pakaian tipis pada bayi, yang berbahan menyerap keringat. Sehingga, ia tak akan merasa kegerahan dan berkeringat.
Kedua penanganan di atas tak perlu Anda lakukan bila si Kecil mengalami ruam merah jenis eritema toksikumneonaturum dan serta acneneonaturum. Eritema toksikumneonaturum normal terjadi pada pipi dan wajah bayi yang baru lahir. Sedangkan acneneonaturum merupakan jenis yang menyerupai jerawat kecil pada pipi bayi yang baru lahir.
Pada kondisi tersebut, penanganan spesifik tidak perlu dilakukan. Sebab, ruam merah yang terjadi merupakan hal yang normal dan akan menghilang dengan sendirinya. Namun, jika bayi Anda mengalami ruam merah yang disertai dengan demam, sebaiknya segera bawalah ke dokter untuk diperiksa.
Karena demam yang menyertai ruam bisa jadi menandakan infeksi seperti cacar, campak, rubella, infeksi meningokokus, atau infeksi kuman stafilokokus yang membutuhkan penanganan khusus oleh dokter.
Selain itu, bila ruam yang muncul membuat si Kecil hingga tak bisa tidur dan menangis sepanjang hari karena gatal yang berlangsung lama, Anda juga disarankan membawanya ke rumah sakit. Bisa jadi ruam tersebut disebabkan oleh alergi, iritan, atau infeksi jamur yang membutuhkan penanganan khusus dari tenaga medis.
Nyatanya, ruam merah pada bayi tak selalu menandakan alergi. Ada beberapa kondisi yang juga dapat menimbulkan gejala ruam pada kulit bayi. Bila si Kecil mengalaminya, Anda tak perlu cemas. Dengan penanganan yang tepat dan ikatan yang kuat dengan buah hati Anda, ruam dapat mereda, dan si Kecil pun dapat kembali ceria.
[NP/ RH]