Rasanya memang gemas kalau melihat bayi. Anda selalu ingin mencium dan memeluknya. Tapi katanya, terlalu sering atau sembarangan mencium bayi bisa menyebabkan meningitis. Apa benar begitu?
Meningitis adalah peradangan pada lapisan tipis yang melindungi otak dan jaringan saraf tulang belakang (meninges) baik akibat infeksi virus, infeksi bakteri, maupun infeksi jamur. Meningitis dapat terjadi pada siapa saja, dan sering terlambat didiagnosis karena memberikan gejala yang mirip penyakit lainnya.
Fakta menyebutkan bahwa meningitis memberikan gejala seperti infeksi virus pada umumnya, yakni demam tinggi. Jika pada tahap ini penderita tidak segera mendapat pengobatan yang memadai, gejala akan semakin memburuk. Penderita bisa merasakan sakit kepala hebat, ruam kulit, leher terasa kaku, kebingungan, dan sensitif terhadap paparan cahaya.
Apakah menular melalui ciuman?
Meningitis tergolong penyakit menular. Proses penularannya bisa melalui cairan yang dikeluarkan oleh penderita, baik melalui batuk, bersin, dan penggunaan alat makan bergantian dengan orang lain. Bagaimana dengan ciuman? Apakah meningitis juga bisa menular melalui ciuman?
Ya, meningitis dapat menular melalui ciuman dengan penderita. Hal ini berlaku untuk siapa saja, khususnya bagi bayi yang baru saja Anda lahirkan. Sebab, bayi memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih belum terbentuk dengan sempurna. Oleh karena itu, dirinya berisiko tinggi tertular penyakit infeksi termasuk meningitis, baik melalui ciuman atau bersin yang keluar dari penderita.
Umumnya meningitis yang terjadi pada bayi disebabkan oleh bakteri Streptococcus group B, Streptococcus pneumonia, dan Neisseria meningitidis. Gejala-gejala yang terjadi, yaitu:
- Titik lunak di atas kepala (fontanel) terlihat menonjol
- Tangan dan kaki dingin, sementara tubuh teraba hangat
- Bernapas dengan cepat
- Bayi tidak aktif bergerak atau melakukan interaksi dengan sekitarnya
- Muntah berulang
- Tak memiliki keinginan untuk makan
- Mudah sekali menangis
Apabila bayi mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan ke dokter. Jika terlambat, bayi berisiko tinggi untuk kehilangan nyawa. Namun, apabila diperiksakan dan mendapat penanganan tepat dengan cepat, bayi memiliki kemungkinan untuk sembuh meski tidak sepenuhnya. Hal ini disebabkan karena meningitis bisa menimbulkan kecacatan sekalipun penderitanya berhasil pulih.
Bayi mudah tertular penyakit
Sebenarnya, ciuman pada bayi tak hanya berisiko menularkan meningitis, tapi juga penyakit-penyakit lainnya. Beberapa penyakit yang termasuk, antara lain:
1. Cacar air
Cacar air terjadi akibat adanya infeksi virus Varicella zoster. Penyakit ini tergolong sangat menular. Bahkan, hanya dengan terpapar droplet (percikan liur) yang dikeluarkan oleh penderita, bayi bisa langsung terjangkit juga.
2. Cytomegalovirus (CMV)
CMV adalah jenis virus yang dapat menyebar melalui percikan air liur. Oleh karena itu, bayi bisa saja terinfeksi virus tersebut jika mendapat ciuman dari penderita CMV. Saat terinfeksi, bayi mungkin hanya akan menunjukkan gejala seperti flu biasa, meski tak menutup kemungkinan untuk tidak mengalami gejala apa-apa. Akan tetapi, jenis penyakit ini termasuk sangat berbahaya karena bisa mengancam nyawa.
3. Pneumonia (radang paru-paru)
Pneumonia terjadi akibat adanya infeksi bakteri Pneumococcal. Seorang bayi sangat mungkin terjangkit penyakit ini jika ada penderita pneumonia yang menciumnya.
Lindungi diri dan orang-orang di sekitar Anda dari meningitis maupun jenis penyakit infeksi lainnya. Upayakan untuk selalu menjaga kebersihan diri, mencuci tangan secara rutin, dan mendapatkan vaksinasi jika dirasa perlu. Jika Anda punya bayi, jagalah si Kecil dari risiko meningitis dengan membatasi kontak langsung dengan orang lain, baik untuk sekadar menyentuh ataupun mencium.
[RS/ RVS]