Sebentar lagi buah hati yang dinanti-nanti akan segera lahir. Bagi para calon ayah yang kebingungan dengan perannya dalam menyambut bayi, pahamilah hal-hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan. Hal ini penting demi kelancaran segala proses bersalin ibu hamil. Selain itu, tentunya secara psikologis membuat istri lebih tenang dalam menghadapi persalinannya.
Saat bayi hendak lahir ke dunia, antara suami dan istri harus kompak. Ingat, dalam proses ini bukan saja para wanita yang sendirian berjuang. Peran suami tak kalah besar. Selain memastikan kesiapan fisik dan mental, para ayah juga perlu melakukan hal-hal yang bersifat teknis. Apa saja?
Persiapan kelahiran
Lahirnya bayi akan mengubah hidup, dan bukan tak mungkin bisa membuat Anda stres. Untuk menghindari ini, selain selalu berkomunikasi dengan pasangan, persiapan yang harus Anda lakukan antara lain:
- Ikut kelas persalinan bersama istri
- Berbicara dengan pasangan mengenai manajemen nyeri saat melahirkan
- Cari tahu dan pelajari pijat untuk membantu pasangan dalam persalinannya
- Cari rute terbaik ke rumah sakit
- Simpan nomor-nomor penting
- Jika ada anak lainnya di rumah, atur pengasuhan anak selama kelahiran
- Buat daftar nama keluarga, kerabat, atau teman yang akan diberi tahu saat bayi lahir.
Pastikan juga kamar bayi serta perlengkapannya di rumah sudah siap. Sehingga ketika istri dan bayi sudah diperbolehkan pulang, Anda tak harus pusing lagi mengenai di mana bayi akan tidur. Saat berkemas, pastikan untuk membawa baju ganti, pakaian bayi, kain bedong jika perlu, serta peralatan dan perlengkapan lainnya yang diperlukan.
Jika Anda bisa memasak, Anda bisa mempersiapkan atau memasak makanan yang bisa disimpan di kulkas. Sehingga, saat bayi dan istri pulang, sudah ada makanan tersedia yang tinggal dimasak atau dipanaskan.
Jika Anda memiliki mobil, penting untuk memasang kursi bayi di mobil Anda. Dengan begitu, anak Anda nantinya memiliki “singgasana” yang aman di dalam mobil.
Selanjutnya
-
Cuti dan dokumen penting
Jangan biarkan istri Anda sendirian saat persalinan dan merawat bayi yang lahir. Rancanglah cuti dari jauh-jauh hari sebanyak yang diperlukan. Ini bisa ditentukan lewat hari perkiraan lahir. Namun, tak jarang, bayi bisa lahir lebih cepat atau lebih lama dari hari perkiraan lahir. Sebagai langkah antisipasi, pastikan Anda sudah berbicara dengan atasan jika sewaktu-waktu istri melahirkan.
Selain merencanakan cuti, dokumen-dokumen penting yang diperlukan jangan sampai terlupa. Misalnya identitas diri (KTP atau SIM), serta kartu asuransi dan Kartu Keluarga jika ada. Ini penting karena biasanya ada urusan administrasi di rumah sakit yang memerlukan itu semua. Daripada repot bolak-balik, lebih baik bawa saja semua dokumen yang dirasa penting.
-
Perawatan bayi
Mengenai bagaimana perawatan bayi nantinya, ini harus dibicarakan dengan pasangan. Apakah nantinya pasangan akan mengasuh bayinya sendiri, menggunakan jasa pengasuh, atau meminta bantuan orang tua untuk mengurus anak.
Selain itu, Anda pun perlu mengetahi cara mengasuh anak seperti mengganti popoknya, menggendongnya secara aman dan nyaman, mengajaknya berbicara dan bercanda, membacakan buku cerita, memandikannya, mengingatkan untuk kontrol rutin, mengingatkan jadwal vaksin, hingga terus mendukung, mendampingi, serta menyemangati istri saat menyusui. Ingat, itu semua bukan cuma tanggung jawab istri.
Demi kesiapan menyambut bayi yang akan lahir, para ayah sebaiknya melakukan hal-hal di atas dengan sebaik mungkin. Jangan biarkan istri Anda berjuang sendirian. Bantu apa pun yang bisa Anda lakukan, serta jangan berhenti memberikan dukungan dan kasih sayang untuk istri tercinta. Meski semua akan sibuk karena adanya bayi yang baru lahir, jangan lupa juga untuk terus menjaga kesehatan dengan pola makan bergizi seimbang dan olahraga teratur. Happy parenting!
[RN/ RVS]