Saat memasuki usia 6 bulan, bayi akan menghadapi periode baru dalam hidupnya. Usia 6 bulan menandakan tibanya masa untuk mulai diperkenalkan pada makanan padat pertama. Demi kelancaran transisi dari minum susu menuju makanan padat, tekstur makanan bayi pun perlu disesuaikan dengan tingkatan usianya.
Pemberian MPASI yang tepat harus memenuhi syarat berikut ini:
- Tepat waktu. Pemberian MPASI yang terlalu dini dapat memberikan risiko gangguan kesehatan seperti alergi, infeksi, buang air besar keras, kembung, hingga sumbatan usus.
- MPASI yang diberikan harus mencukupi kebutuhan nutrisi bayi, baik itu kandungan mikronutrien maupun makronutriennya.
- Aman dan higienis. Bayi memiliki imunitas yang relatif rendah, dan gampang sakit ketika terkena kuman. Oleh karena itu, pengolahan MPASI harus benar-benar higienis.
- Diberikan secara responsif. Pemberian MPASI tidak boleh ada unsur paksaan. Pemberiannya harus didasarkan pada respons lapar dan kenyang anak.
Artikel lainnya: Bolehkah Memberi MPASI bagi Bayi yang Belum Tumbuh Gigi?
Dengan berpedoman pada empat poin penting di atas, maka pemberian MPASI akan tepat manfaat kepada bayi. Ketika keempat poin di atas terpenuhi, MPASI dapat menjadi salah satu pilar pencegahan kondisi stunting.
Apakah Anda akan memulai pemberian MPASI untuk buah hati tercinta? Anda tidak perlu bingung. Berikut adalah pedoman tekstur, porsi, dan frekuensi MPASI sesuaiusia:
Usia 6 Bulan
Untuk bayi yang baru pertama kali makan, makanan harus dibuat semi-likuid atau agak sedikit cair, untuk mencegahnya tersedak. Tersedak adalah hal yang sangat berbahaya karena bayi belum memiliki kemampuan untuk membatukkan diri dengan keras, demi mengeluarkan makanan yang menyumbat saluran napasnya.
Pada bayi berusia 6 bulan, MPASI harus dihaluskan sehingga menjadi bubur (pure). Tekstur pertamanya sebaiknya jangan terlalu kental, jangan pula terlalu cair seperti air. Dengan demikian,perlahan-lahan si Kecil dapat membiasakan diri dengan makanan padat.
Berikan 1–2 kali sehari pada bulan pertama MPASI. Dalam sekali makan, porsinya cukup 2-3 sendok.
Artikel lainnya: Berapa Porsi MPASI untuk Bayi Usia 6 Bulan?
Usia 7–9 Bulan
Teruskan pemberian MPASI, dengan tekstur yang perlahan-lahan ditingkatkan. Untuk bayi berusia 7–9 bulan, tekstur makanan ditingkatkan kekentalannya secara teratur, misalnya setiap dua minggu.Bila awalnya bayi mengonsumsi bubur, terus tingkatkan teksturnya hingga menjadi agak kental.
Di atas 8 bulan, sebaiknya makanan bayi tidak lagi dihaluskan menggunakan blender. Makanan bayi bisa dihancurkan dengan masher saja. Lumatkan makanan dengan masher hingga halus. Dengan begitu, meski makanan tergolong lumat,masih ada komponen padat didalamnya.
Bayi usia 9 bulan mulai bisa diberikan nasi tim. Tingkatkan jumlah MPASI secara perlahan hingga menjadi 180–200 ml pada usia 9 bulan. Pemberian MPASI bisa terus meningkat menjadi 3 kali sehari, dengan menyelipkan camilan (buah atau biskuit bayi) 1–2 kali sehari.
Artikel lainnya: Makanan Tekstur Lembut Hambat Pertumbuhan Gigi si Kecil?
Usia 10–12 bulan
Pada rentang usia ini, bayi mulai mengonsumsi makanan yang semakin kasar. Nasi tim dapat perlahan-lahan ditingkatkan menjadi nasi lembek. Terus naikkan tekstur hingga akhirnya bayi bisa mengonsumsi nasi pada usianya yang ke-1 tahun.
Sebaiknya, pada rentang usia ini, bayi sudah menerima makanan komplit. Mulai dari nasi, lauk pauk, dan sayur dalam piring makannya.
Jumlah porsi makan bayi saat ini adalah 200–240 ml. Bayi bisa diberikan jadwal makan 3–4 kali sehari, dengan diselingi 1–2 kali camilan sehat.Teruskan pemberian makan secara responsif. Jangan paksa anak untuk menghabiskan makanannya bila dirinya menolak.
Selain Bunda buat sendiri di rumah, saat ini telah banyak dijual MPASI instan dalam kemasan yang telah lulus uji badan pengawas makanan dan dinas kesehatan. Bahan-bahan yang digunakan pun berkualias baik dan sudah teruji. Selain karbohidrat, protein, lemak, MPASI instan ini biasanya juga diperkaya dengan vitamin dan mineral, DHA untuk perkembangan otak dan mata, Prebiotik (FOS) for untuk kesehatan usus, kasium tinggi untuk tulang dan gigi, serta 12 vitamin dan 8 mineral yang baik untuk si Kecil.
Tentu saja, tak ada masalah bila Bunda memilih untuk mengolah sendiri MPASI si Kecil. Satu hal yang perlu diingat, apapun bentuk MPASI yang diberikan pada buah hati Anda, utamakan masalah higienitas. Kebersihan tangan dan proses pengolahan menjadi dua aspek yang benar-benar harus dijalankan, agar tidak ada kuman yang masuk ke dalam tubuh bayi. Selain itu, pastikan porsi, frekuensi, dan tekstur makanan bayi sesuai dengan usianya, agar MPASI yang Bunda berikan tepat sesuai kebutuhan.
[HNS/ RH]