Bayi memiliki kulit yang sensitif sehingga rentan mengalami berbagai masalah pada kulit. Salah satu masalah kulit yang sering ditemukan pada bayi adalah suleten alias impetigo.
Suleten adalah infeksi kulit yang sangat menular, terutama pada bayi dan anak-anak. Beberapa gejalanya sering membuat orang tua khawatir. Alhasil, pengobatan yang tepat pun sangat dibutuhkan.
Mengenal Suleten Lebih Dekat
Menurut dr. Sara Elise Wijono, suleten atau impetigo disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini biasanya muncul berupa luka merah di wajah, terutama di sekitar hidung dan mulut.
Impetigo juga dapat ditemukan pada tangan dan kaki bayi. Dalam beberapa kejadian, keluhan ini pun dapat muncul di area popok bayi.
“Karena (impetigo) merupakan penyakit infeksius, jadinya ada risiko penularan. Lingkungan sekitar anak yang padat lebih berisiko, dalam kasus ada yang kena impetigo lalu menularkan,” sebut dr. Sara.
Artikel Lainnya: Mirip Impetigo Bulosa, Ini Bedanya dengan Cacar Monyet
“Kulit itu sendiri sebenarnya merupakan pelindung dari kuman. Kalau kulitnya sedang luka, maka jadi lebih mudah kena infeksi,” tambahnya.
Selain itu, faktor cuaca turut berpengaruh meningkatkan risiko suleten pada bayi. Gangguan kulit ini lebih sering terjadi pada musim panas; saat cuaca hangat dan lembap.
Suleten bersifat menular dan dapat menyebar dari satu orang ke lainnya. Kondisi ini dapat menyebar ke siapa saja yang menyentuh kulit orang terinfeksi. Penyakit ini juga bisa terjadi apabila menyentuh benda-benda yang terkontaminasi, seperti pakaian, handuk, dan seprai.
Adapun bakteri yang menyebabkan suleten pada bayi, yakni Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes.
Artikel Lainnya: Kenali 6 Jenis Penyakit Kulit yang Sering Dialami Anak
Cara Mengobati Suleten pada Bayi?
Karena impetigo disebabkan oleh bakteri, dr. Sara menyebut bahwa penyakit ini hanya dapat diobati dengan antibiotik.
“Jika curiga impetigo, sebaiknya segera periksa dokter supaya bisa dikonfirmasi. Kalau memang betul, bisa diresepkan (antibiotik). Karena, antibiotik tidak boleh dibeli (dan dikonsumsi) sembarangan,” tegas dr. Sara.
Di samping itu, diperlukan peran orang tua juga dalam mengatasi suleten pada bayi.
“Kalau dari segi orang tua mungkin yang diperhatikan adalah deteksi dini gejalanya pada anak. Kalau menemukan (gejala impetigo), jangan ragu dibawa berobat,” saran dr. Sara.
Artikel Lainnya: 4 Infeksi Kulit yang Sering Terjadi pada Anak
“Lalu, tetap perhatikan juga kebersihan tubuh anak. Misalnya, tetap dimandikan rutin,” pungkasnya.
Bagaimana dengan bahan-bahan alami, seperti bawang putih, jahe, dan kunyit yang dianggap mampu mengatasi suleten atau impetigo? Benarkah bahan-bahan tersebut memiliki kandungan antibakteri sehingga mampu melawan bakteri penyebab impetigo?
“Belum terbukti efektif. Jadi, lebih baik diobati sesuai dengan dengan yang terbukti, yaitu menggunakan antibiotik,” ujar dr. Sara.
Artikel Lainnya: Alergi pada Kulit Bayi yang Perlu Anda Tahu
Cara Mencegah Suleten pada Bayi
Berikut ini beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah suleten pada bayi:
- Jaga kebersihan tangan bayi dengan saksama. Pastikan pula mereka mandi dengan benar secara rutin dan teratur.
- Berikan perhatian khusus pada luka kulit, seperti goresan, gigitan serangga, dan lain sebagainya. Siapa pun di keluarga yang menderita impetigo harus memotong kuku jarinya hingga pendek dan menutup luka dengan kain kasa.
- Untuk mencegah impetigo menyebar di antara anggota keluarga, pastikan setiap orang menggunakan pakaian, seprai, pisau cukur, sabun, dan handuk masing-masing.
- Pisahkan seprai, handuk, dan pakaian penderita impetigo. Cuci dengan air panas.
Suleten atau impetigo pada bayi dapat diatasi dengan cara yang tepat. Pencegahan pun bisa dilakukan, agar kondisi ini tidak lagi mengganggu kenyamanan si kecil.
Diskusikan lebih lanjut kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi KlikDokter jika Anda punya pertanyaan mengenai suleten pada bayi.
(NB/JKT)