Baru-baru ini, seorang anak 8 tahun asal Nunukan, Kalimantan Utara, dianggap nakal luar biasa sampai membuat Dinas Sosial angkat tangan. Anak berinisial B itu memiliki perilaku kleptomania dan tercatat 23 kali melakukan aksi pencurian.
Hasil curian tersebut diketahui dia gunakan untuk membeli narkoba dan rokok. B juga biasa membagikan hasil curian tersebut kepada teman-temannya.
Setelah diusut, ternyata B telah dicekoki narkoba ayahnya sejak umur dua bulan. Sang ayah mencampurkan sabu ke susu bocah 8 tahun itu supaya tidak rewel.
Pihak Dinsos menyimpulkan, pemberian narkoba itu kemungkinan membuat B tidak memiliki rasa sakit dan takut, termasuk saat mencuri. Lantas, benarkah pemberian narkoba saat bayi sebabkan anak kleptomania?
Sekilas Mengenai Kleptomania
Kleptomania merupakan jenis gangguan kontrol impuls pada individu yang ditandai dengan pola pencurian terus-menerus dan berulang. Gangguan perilaku ini tergolong jarang terjadi pada anak.
Menurut psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi., seorang kleptomania memiliki dorongan yang tak tertahankan untuk mencuri barang yang tidak berharga atau butuhkan. Pencurian itu sendiri tidak direncanakan.
“Kleptomania itu disebabkan oleh orang tersebut tidak memiliki kontrol diri. Jadi, ketika dia ingin mengambil sesuatu, ya langsung ambil saja tanpa ada kontrol,” jelas Ikhsan.
Artikel lainnya: Orang Tua Terjerat Kasus Narkoba, Ini Cara Jelaskannya ke Anak
Adapun beberapa gejala kleptomania, antara lain:
- Ketidakmampuan menahan dorongan yang kuat untuk mengambil barang yang tidak dibutuhkan.
- Merasa adanya peningkatan tensi, gairah, ataupun ketertarikan yang mengarah kepada pencurian.
- Merasakan sensasi kelegaan, kepuasan, dan juga kesenangan saat mencuri.
- Perasaan sangat bersalah, malu, menyesal, membenci diri, ataupun takut ditangkap usai pencurian.
- Muncul lagi dorongan untuk mengulangi siklus kleptomania.
Artikel lainnya: Cara Mendiskusikan Bahaya Narkoba Pada Anak
Bayi Terpapar Narkoba, Benarkah Akan Kena Gangguan Kleptomania saat Besar?
Psikolog Ikhsan mengatakan, hingga saat ini belum ada penelitian yang menjelaskan efek narkoba pada bayi menyebabkan kleptomania.
“Kalau menurut saya, faktor lingkungan yang paling mendukung menjadi penyebab kleptomania pada anak. Lihat saja bapaknya kasih narkoba ke anaknya. Jadi sudah kebayang itu lingkungan keluarga dan tempat tinggalnya si anak seperti apa,” jelas Ikhsan.
Merujuk pada kondisinya, anak tidak memiliki kontrol diri. Ketika ingin sesuatu, dia langsung ambil saja tanpa ada kontrol. Hal itu diperparah dengan lingkungan sosial anak.
Diduga, dalam lingkungannya memang tidak diajarkan dengan baik soal etika dan moral. Alhasil, sang anak bisa melanggar aturan seperti itu.
“Tapi penggunaan narkoba itu bisa mendorong tindakannya jadi lebih berani dan impulsif atau memperburuk kondisi anak kleptomania,” sebut Ikhsan.
Di samping itu, diketahui B juga selalu mengakui aksi pencuriannya. Namun, setelah itu dia selalu mengulanginya.
“Enggak sekadar mengakui saja, tapi mereka pada saat mengambil pun dalam kondisi sadar sebenarnya,” psikolog itu menjelaskan.
“Tapi dilihat juga anak itu memang merencanakan mengambil barang-barang yang dia ambil atau tidak? Kalau tidak, berarti benar klepto,” tutur Ikhsan.
Artikel Lainnya: Mengapa Narkoba Bisa Bikin Kecanduan?
Bagaimana Mencegah Kleptomania pada Pecandu Narkoba?
Ikhsan menyebut, akan sulit mencegah kleptomania jika hanya mengandalkan dorongan dari diri anak itu sendiri. Oleh karena itu, ia menyarankan agar lekas mencari bantuan tenaga profesional.
“Baiknya sambil direhab dan menjalani terapi bersama psikolog. Lalu, orang sekitar juga turut memberikan dukungan dan tidak menghakimi atas tindakannya,” saran Ikhsan.
Dengan menerapkan langkah tersebut, perilaku anak kleptomania setidaknya dapat dicegah. Penanganannya tetap harus dilakukan dengan benar karena bisa mengganggu keseharian anak itu sendiri.
Yuk, pantau kesehatan buah hati Anda melalui fitur Tumbuh Kembang Anak di aplikasi KlikDokter.
[HNS/JKT]