Setiap orang tua ingin buah hatinya lahir tanpa ada masalah. Jika timbul kejanggalan, seperti misalnya kondisi bayi kuning, Anda mungkin berpikir, ada yang tak beres pada tubuhnya.
Perlu diketahui bahwa kondisi bayi kuning tergolong sering terjadi. Kondisi yang disebut sebagai ikterus ini terjadi akibat penumpukan bilirubin (pigmen berwarna kuning kecokelatan di dalam darah), yang merupakan hasil pemecahan sel darah merah.
Normalnya, bilirubin yang berlebih diolah di dalam organ hati (liver) dan dikeluarkan sebagai tinja. Namun, karena fungsi liver pada bayi belum sempurna, kelebihan tersebut tak dapat diolah dan dikeluarkan, sehingga menyebabkan tubuh bayi berwarna kuning.
Penyebab Bayi Berwarna Kuning
Kelebihan bilirubin dalam tubuh bayi tentu terjadi bukan tanpa pemicu. Ada beberapa faktor penyebab bayi kuning, misalnya:
- Bayi yang lahir prematur
- Bayi yang tidak mendapatkan ASI yang cukup
- Golongan darah bayi berbeda dengan golongan darah ibunya
- Anemia hemolitik
- Sumbatan saluran cerna
- Masalah pada liver
- Infeksi saat lahir
- Kurangnya enzim G6PD akibat kelainan genetik
Artikel Lainnya: Waktu yang Tepat untuk Menjemur Bayi
Perlukah Khawatir Jika Bayi Kuning?
Untuk menilai apakah bayi kuning berbahaya atau tidak, hal ini mesti disesuaikan dengan jenis ikterus yang terjadi pada si Kecil. Jika yang dialami si Kecil adalah ikterus fisiologis, maka Bunda tak perlu khawatir karena kondisi tersebut bisa hilang dengan sendirinya.
Akan tetapi, bila yang dialami si Kecil adalah ikterus patologis, hal ini wajib dikhawatirkan. Sebab, tanpa pengobatan yang tepat, kondisi bayi tidak akan membaik.
Bagaimana cara membedakan ikterus fisiologis dengan ikterus patologis pada bayi? Berikut ini penjelasannya:
-
Ikterus Fisiologis (Bayi Kuning Normal)
Ciri-ciri ikterus fisiologis pada bayi adalah sebagai berikut:
- Mulai timbul pada hari ke-2 atau ke-3 setelah bayi lahir
- Pada bayi yang lahir cukup bulan, kadar bilirubin indirek tidak melewati 12 mg/dL dan pada bayi prematur kadarnya berjumlah 10 mg/dL
- Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5mg/dL per hari
- Kadar bilirubin direk kurang dari 1 mg/dL
- Warna kuning akan menghilang di 10 hari pertama kehidupan
-
Ikterus Patologis (Bayi Kuning Tidak Normal)
Beberapa tanda-tanda ikterus patologis pada bayi, antara lain:
- Terjadi pada 24 jam pertama kehidupan
- Pada bayi yang lahir cukup bulan, kadar bilirubin lebih dari 12 mg/dL, sedangkan pada bayi prematur kadarnya 10 mg/dL
- Peningkatan bilirubin lebih dari 5 mg/dL per hari
- Menetap hingga melewati 2 minggu pertama kelahiran
- Kadar bilirubin direk melebihi 1 mg/dL
Selain yang telah disebutkan, Anda perlu waspada jika terjadinya bayi kuning yang disertai dengan gejala-gejala sebagai berikut:
- Warna kuning yang menyebar hingga ke lengan dan kaki
- Badan bayi lemas
- Demam
- Susah bernapas
- Rewel atau menangis terus
- Berubah agak kebiruan
- Tidak mau makan
- Kejang
Artikel Lainnya: Jangan Panik, Lakukan Ini Jika Bayi Anda Sakit Kuning
Bagaimana Cara Mengatasi Bayi Kuning?
Cara pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi bayi kuning adalah dengan memberikan ASI sesering mungkin (dianjurkan 8 sampai 12 kali per hari). Tujuannya, agar frekuensi buang air besar bayi lebih sering sehingga kelebihan bilirubin bisa dikeluarkan. Protein ASI juga bisa melapisi mukosa usus sehingga menurunkan penyerapan kembali bilirubin.
Di samping memberi ASI, terapi sinar (fototerapi) juga dapat digunakan sebagai cara mengatasi ikterus pada bayi. Paparan sinar tersebut dipercaya dapat membantu memecah bilirubin dalam tubuh si Kecil. Terapi Ini dilakukan di rumah sakit dan dalam pengawasan tim medis.
Untuk penyebab ikterus yang lebih kompleks, seperti perbedaan golongan darah antara bayi dan ibunya, bayi memerlukan transfusi imunoglobulin melalui pembuluh vena.
Imunoglobulin berguna untuk menurunkan kadar antibodi yang berasal dari ibu. Antibodi dari ibu ternyata faktor yang meningkatkan pemecahan sel darah merah pada bayi.
Nah, untuk kasus bayi kuning yang parah, prosedur transfusi darah mungkin diperlukan. Darah pada bayi kuning diganti dengan darah pendonor. Gunanya, untuk mengencerkan bilirubin dan antibodi ibu dalam aliran darah bayi.
Transfusi darah harus dilakukan di ruang intensif rumah sakit yang dikhususkan bagi bayi baru lahir.
Kondisi bayi kuning memang bikin orang tua khawatir. Maka dari itu, langsung saja periksakan ke dokter bila terjadi ikterus pada bayi. Dari proses pemeriksaan, kondisi si Kecil dapat diketahui dengan pasti, dan proses penanganan sejak dini pun dapat dilakukan jika perlu.
Bila masih ada pertanyaan seputar bayi berwarna kuning, penyebab bayi kuning, cara mengatasi bayi kuning, ataupun masalah kesehatan lain, jangan sungkan untuk berkonsultasi langsung pada dokter lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(AM / NB)