Bayi berusia 8 bulan semakin aktif bergerak. Kini si kecil mulai bisa merangkak.
Kemampuan bayi 8 bulan dalam berkomunikasi juga terus berkembang setiap hari. Bayi mulai belajar menggunakan suara, gerak tubuh, dan ekspresi wajah untuk menarik perhatian Mama-Papa maupun menyampaikan keinginan mereka.
Si kecil juga makin emosional. Mereka jadi lebih sering menangis dan menjerit saat berpisah dengan Mama-Papa. Isyarat ini menunjukkan mereka ingin selalu berada dekat orangtua.
Perkembangan bayi usia 8 bulan mungkin membuat Mama dan Papa kewalahan. Supaya enggak bingung, kenali beragam kebutuhan dan tumbuh kembang bayi usia 8 bulan di sini, yuk Mama dan Papa.
Perkembangan Bayi 8 Bulan
Bayi 8 bulan mengalami sejumlah perkembangan, baik secara fisik, motorik, maupun komunikasi. Lalu, bayi 8 bulan bisa melakukan apa saja?
1. Bayi Kian Berat dan Panjang
Menurut Standar Antropometri Anak oleh Kemenkes RI, berat badan bayi laki-laki usia 8 bulan yang normal (BB/umur) adalah 7,7-10,7 kg. Dengan panjang badannya (PB/umur) adalah 68,4-77,2 cm.
Sementara bayi perempuan normalnya memiliki berat badan 7,0-10,2 kg, dengan panjang badan rata-ratanya 64,0-72,8 cm.
Kemudian, untuk bayi prematur menggunakan usia koreksi (perhitungan usia bayi dari hasil usia kronologis yang dikurangi jumlah minggu atau bulan saat bayi dilahirkan).
Penilaian bisa dari kurva di buku KIA atau aplikasi Primaku IDAI yang bisa diunduh di ponsel pintar. Jika masih bingung atau kesulitan memantau pertumbuhan bayi ini, kunjungi dokter spesialis anak.
2. Belajar Merangkak dan Berdiri
Salah satu aktivitas yang banyak dilakukan bayi 8 bulan adalah belajar merangkak. Hal ini dilakukan ketika si kecil sudah bisa duduk sempurna tanpa bantuan penyangga.
Apabila bayi belum bisa merangkak di usia 8 bulan, Mama tidak perlu khawatir. Pada beberapa kasus, bayi baru bisa merangkak jelang usia 1 tahun. Beberapa bayi bahkan bisa langsung berjalan tanpa merangkak terlebih dahulu, lho.
Selain merangkak, bayi juga mulai belajar berdiri. Si kecil akan belajar berdiri dengan memegang furnitur maupun benda di sekitarnya.
Mereka juga lebih aktif di atas tempat tidur. Pastikan Mama-Papa menyediakan bantal di sekitar tempat tidur si kecil agar dia tidak terjatuh. Mama dan Papa juga bisa memasang tempat tidur anak dalam posisi rendah.
Artikel Lainnya: Perlukah Baby Walker untuk Melatih Anak Berjalan?
3. Memiliki Mainan Kesayangan
Hal menggemaskan dari perkembangan bayi 8 bulan adalah mereka mulai memiliki benda kesayangan. Benda kesayangan yang dimaksud, bisa berupa mainan, selimut, boneka, atau benda apa pun yang sering dipegang si kecil.
Pada fase ini, si kecil mulai bertransisi dari bergantung pada Mama-Papa ke sumber lain yang bisa membuatnya merasa nyaman.
4. Makin Banyak Mengoceh
Bayi usia 8 bulan makin aktif mengoceh. Mereka akan mengucapkan kata-kata dasar seperti “Mama” dan “Dada”.
Umumnya, bayi baru bisa berkomunikasi secara jelas ketika berumur 1 tahun. Meski begitu, Mama dan Papa bisa terus mendorongnya untuk aktif berbicara ketika berusia 8 bulan. Kenalkan si kecil dengan beragam kata dasar untuk berkomunikasi.
5. Kemampuan Motorik Semakin Baik
Kemampuan motorik alias gerak bayi 8 bulan kian berkembang. Kontrol motorik si kecil kini semakin baik.
Bayi 8 bulan mulai bisa mengoper mainan dari satu tangan ke tangan lainnya dengan lebih cepat. Kemampuan menggenggam mereka juga semakin kuat.
Mama dan Papa perlu memperhatikan benda apa saja yang dipegang si kecil. Soalnya, mereka bisa memasukan benda-benda tersebut ke dalam mulut.
Artikel Lainnya: Olahraga untuk Bayi yang Bermanfaat Melatih Otot Tubuhnya
6. Menunjuk
Rasa ingin tahu bayi 8 bulan semakin besar. Mereka akan banyak menunjuk untuk belajar mengenali sesuatu. Pastikan Mama dan Papa terus mendorong perkembangannya. Jelaskan hal yang ingin diketahui si kecil menggunakan bahasa sederhana.
7. Tanda Perkembangan Bayi 8 Bulan Lambat
Perlu diingat, tidak semua bayi memiliki perkembangan yang sama pada usia 8 bulan. Mama dan Papa bisa berkonsultasi dengan dokter saat melihat perkembangan si kecil lebih lambat, terutama ketika bayi 8 bulan menunjukkan tanda-tanda berikut:
- Minim gerakan
- Tangan mengalami kesulitan untuk menggenggam
- Tidak mengenali wajah termasuk orang terdekat
- Tidak merespon saat diajak berbicara
- Kontak mata cenderung minim
- Sering menahan gerak tubuh dan kaku
Artikel Lainnya: Kesalahan-Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Memandikan Bayi
Stimulasi Bayi 8 Bulan
Pada usia 8 bulan, bayi ingin tahu banyak hal dan mempelajari keterampilan baru setiap hari. Seiring dengan perkembangan fisiknya, kemampuan emosional anak juga semakin terasah.
Untuk itu, stimulasi bayi 8 bulan bisa Mama-Papa lakukan dengan beberapa kegiatan menyenangkan berikut:
1. Mengajaknya Berbicara
Bayi usia 8 bulan semakin tertarik dengan bahasa. Mama-Papa bisa terus mengajak dan mendorongnya berbicara agar si kecil semakin banyak mengerti kata-kata.
Mama-Papa bisa membuat suara-suara unik untuk memancingnya menanggapi suara tersebut. Mainkan juga ekspresi wajah untuk memancing si kecil berkomunikasi dan memahami apa yang Mama dan Papa sampaikan.
2. Bermain
Bayi sangat suka bermain dan semakin aktif di usia 8 bulan. Mereka suka dengan benda-benda yang bisa mengeluarkan suara.
Mama dan Papa bisa mengajak si kecil bermain di lantai sambil membunyikan suara-suara lucu atau berpura-pura menjadi binatang untuk menarik perhatiannya.
Mama dan Papa bisa juga mengenalkan aktivitas fisik untuk si kecil. Aktivitas fisik dapat mendukung anak bereksplorasi dan melatih kekuatan otot mereka.
Kesehatan Bayi 8 Bulan
Pada usia 8 bulan, si kecil tidak memiliki jadwal pemeriksaan khusus ke dokter. Karena biasanya, pemeriksaan ke dokter dilakukan ketika bayi berusia 9 bulan. Namun, jika ada tahapan imunisasi yang tertinggal, Mama bisa segera membawa si kecil ke dokter sebelum terlambat.
Nah, memasuki usia 8 bulan, gigi bayi mulai tumbuh. Biasanya, gigi pertama yang muncul adalah gigi seri tengah. Beberapa tanda gigi bayi akan tumbuh, antara lain:
- Peningkatan kadar air liur yang menyebabkan ruam pada wajah
- Gusi bengkak dan sensitif
- Lebih rewel
- Aktif menggigit apa pun
- Susah makan
- Susah tidur
- Sering menggosok wajah dan telinga menggunakan tangan
Pada beberapa kasus, tumbuhnya gigi bisa menyebabkan bayi mengalami demam, muntah, hingga diare. Jika hal ini terjadi, konsultasikan langsung dengan dokter untuk memperoleh rekomendasi pengobatan yang tepat.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah jangan asal gunakan obat oles yang mengandung benzokain, tablet dan gel homeopati, ataupun aspirin untuk mengobati anak. Soalnya, bahan-bahan ini kurang aman untuk si kecil.
Artikel Lainnya: Kaldu untuk MPASI: Manfaat, Bahan, dan Cara Membuatnya
Tips Merawat Bayi 8 Bulan
Terdapat sejumlah tips merawat bayi 8 bulan yang bisa Mama-Papa terapkan, di antaranya:
1. ASI untuk Bayi 8 Bulan
Bayi masih mengandalkan ASI ataupun susu formula untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya hingga berusia 1 tahun kelak.
Pada usia 8 bulan, sebaiknya si kecil mengonsumsi 0,68 – 0,95 liter ASI atau susu formula.
2. Pemberian Makanan
Pada usia 8 bulan, beberapa bayi masih beradaptasi dengan makanan pendamping ASI (MPASI). Beberapa bayi hanya bisa makan sebanyak dua kali sehari, ada juga yang bisa makan sebanyak tiga kali dengan tambahan snack. Intensitas dan takaran asupan makanan bisa disesuaikan dengan kebutuhan si kecil.
Bayi usia 8 bulan mulai mengonsumsi makanan menggunakan jari mereka. Makan menggunakan tangan dan jari sangat bagus untuk melatih keterampilan motorik maupun koordinasi antara tangan dan mata bayi.
Mama bisa memilih makanan ringan yang mudah untuk dikunyah, seperti pisang, alpukat, tahu, irisan mangga, atau potongan kecil wortel rebus.
3. Pola Tidur
Waktu tidur bayi usia 8 bulan rata-rata sekitar 15 jam dalam sehari. Bayi akan tidur selama 11 jam di malam hari dan tidur siang selama 3,5 hingga 4 jam.
Meski begitu, bisa saja bayi tiba-tiba terbangun saat tidur malam ataupun siang. Penting untuk diperhatikan, jika si kecil harus tidur dengan kondisi lampu gelap di jam 23.00-02.00 dini hari.
Tujuannya untuk mengoptimalkan hormon pertumbuhan anak. Jadi, Mama dan Papa juga jangan sengaja membangunkan bayi di jam ini.
4. Vitamin D
Bayi 8 bulan memerlukan vitamin D. Vitamin D bermanfaat untuk memelihara kesehatan tulang, meningkatkan daya tahan tubuh, serta menurunkan risiko penyakit autoimun dan keganasan.
Mama bisa meningkatkan konsumsi vitamin D dengan memberikan si kecil makanan, seperti ikan salmon, tuna, mackerel, keju, minyak ikan, dan jamur shiitake. Tentunya, sederet makanan ini perlu diolah terlebih dahulu agar si kecil lebih mudah menelan, ya Ma!
Berdasaran rekomendasi IDAI, bayi usia 6-12 bulan bisa diberi suplementasi vitamin D sebanyak 400-600 IU. Alternatifnya, bayi bisa berjemur di pagi hari selama 5 menit antara pukul 10.00-10.30 pagi tanpa memakai tabir surya.
Kenapa tidak di jam lain? Di bawah pukul 10 belum ada sinar ultraviolet B dan di atas pukul 10.30 sinar ultraviolet indeks terlalu tinggi.
5. MPASI Bayi 8 Bulan
Di bawah ini beberapa jenis makanan pendamping ASI yang cocok untuk bayi 8 bulan:
- Buah yang dihaluskan, seperti, pisang, alpukat dan buah persik
- Daging yang dihaluskan, seperti ayam dan sapi
- Tahu yang ditumbuk halus
- Yoghurt tanpa pemanis
- Sereal yang diperkaya zat besi dan mengandung oats
Jika bayi tidak mendapatkan ASI, suplementasi probiotik menjadi perhatian. Ini karena probiotik adalah bakteri baik untuk saluran cerna yang fungsi menjaga sistem imun tubuh secara menyeluruh.
Mama dan Papa bisa memilihkan susu formula yang dilengkapi probiotik, seperti Lactobacillus atau Bifidobacterium. Biasanya kandungan bakteri baik ini tertulis di label kemasan susu.
Untuk bayi yang mendapatkan ASI, suplementasi probiotik tidak diperlukan. Selain itu, beberapa bayi mungkin perlu diberi suplementasi zat besi sebanyak 2 mg/kg, maksimal dosis 15 mg besi elementer setiap hari saat perut kosong.
Setelah menyimak penjelasan di atas, kini pengetahuan Mama-Papa soal perkembangan bayi 8 bulan semakin lengkap, ya!
Mama dan Papa juga bisa mengetahui perkembangan bayi setiap bulannya dengan download aplikasi KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu dan si kecil.
Pertanyaan seputar tumbuh kembang anak juga bisa dikonsultasikan secara langsung dengan dokter spesialis anak kami lewat fitur Tanya Dokter.
(ADT/NM)