Memilih botol susu bayi ternyata bisa membingungkan, terutama bagi orang tua baru. Hal ini karena banyaknya ukuran dot yang beredar di pasaran.
Sebelum mempertimbangkan pemilihan botol susu bayi, Mama perlu tahu bahwa Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan agar tidak memberikan dot pada bayi berusia 3-4 minggu setelah lahir.
Menurut IDAI, pada minggu tersebut bayi masih harus beradaptasi dengan payudara Mama dan belajar melancarkan kemampuan menyusunya.
Jika ingin memberikan botol susu untuk si kecil, Mama perlu tahu bahwa tidak semua dot cocok untuk seluruh bayi. Berikut tips memilih ukuran dot bayi sesuai umur:
1. Pilih Ukuran Dot Rendah untuk Bayi Baru Lahir
Jika kondisinya mengharuskan si kecil minum susu dari botol, cobalah menyesuaikan level ukuran lubang dot. Tingkatan ini akan berbeda tergantung seberapa cepat bayi menelan susu.
Pada bayi baru lahir, gunakan tingkat 0 dengan aliran susu ekstra lambat. Bayi baru lahir belum memiliki sistem pencernaan yang matang. Oleh karena itu, aliran yang lambat dapat memberi mereka waktu untuk menelan susu.
Mama bisa memilih botol susu ukuran kecil yang menampung hingga 150 mililiter (ml). Bayi baru lahir memiliki perut yang sangat kecil dan mereka hanya menyusu sedikit.
Menurut saran dr. Arina Heidyana, pilihlah dot dengan fitur yang dapat meminimalkan gelembung udara. Tujuannya untuk mencegah kolik karena menelan udara terlalu banyak.
Artikel Lainnya: Ini Tanda Bayi Kebanyakan Minum Susu
2. Gunakan Dot Level 1 untuk Bayi 0-3 Bulan
Untuk bayi baru lahir hingga usia 3 bulan yang diberi susu botol secara eksklusif, sebaiknya pilih ukuran dot tingkat 1 dengan aliran lambat.
Penggunaan dot dengan aliran cepat dapat membuat bayi tersedak dan batuk. Bahkan, si kecil juga sulit mengikuti aliran ASI sehingga susu bisa menetes ke sisi-sisi mulut.
3. Ukuran Dot Level 2 untuk Bayi 3-6 Bulan
Penting untuk menggunakan ukuran lubang dot bayi sesuai umurnya. Seiring perkembangan bayi, aliran susu yang dibutuhkan pun semakin meningkat.
Ketika memasuki usia 3-6 bulan, ganti ukuran dot ke tingkat 2 dengan aliran sedang. Namun, jika si kecil tersedak, batuk, disertai banyak air susu yang menetes, tandanya ia belum siap menggunakan ukuran lubang dot yang satu ini.
4. Ukuran Dot Level 3 atau 4 untuk Bayi 6 Bulan ke Atas
Memasuki usia 6 bulan ke atas, umumnya bayi sudah membutuhkan aliran susu yang lebih cepat. Mama bisa mengganti ukuran lubang dot menjadi level 3 untuk bayi berusia 6 bulan ke atas. Sedangkan usia 9 bulan ke atas, sebaiknya menggunakan dot level 4.
Kedua level ini lebih baik digunakan pada bayi yang sudah bisa duduk dan makan makanan padat. Selain itu, botol susu juga perlu diganti ke ukuran yang lebih besar dan bisa menampung hingga 250 ml.
Artikel Lainnya: Penyebab Si Kecil Tidak Mau Minum Susu
Mama dan Papa juga perlu memperhatikan isyarat yang ditunjukkan si kecil untuk mengganti tingkatan ukuran dot. Biasanya, bayi akan menunjukkan beberapa tanda, seperti:
- Mencoba mengeluarkan susu dari botol
- Menggigit dan menarik dot
- Sering tertidur selama waktu menyusui
- Tidak menghabiskan susu
Ingat, setiap merek memiliki ukuran yang berbeda-beda. Sesuaikan pilihan dot dengan tumbuh kembang dan kemampuan anak dalam minum susu.
Jika Mama dan Papa kesulitan menentukan tingkat ukuran dot bayi, konsultasikan ke dokter anak atau bidan. Bisa juga bertanya langsung ke dokter anak lewat layanan Tanya Dokter.
#JagaSehatmu dan si kecil dengan memperhatikan tumbuh kembangnya. Jangan lupa unduh aplikasi KlikDokter untuk mengetahui perkembangan bayi secara lengkap.
(DA/JKT)
- National Childbirth Trust. Diakses 2022. What bottles and teats do you need for babies?
- Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses 2022. Bingung Puting.