Juul, Ancaman Rokok Elektrik Baru pada Remaja

Juul merupakan salah satu jenis rokok elektrik yang kini tengah marak diperbincangkan masyarakat luas. Keberadaannya menambah jenis rokok elektrik yang kini telah tersebar di sejumlah tempat, seperti e-cigs hingga vape.

Dilansir dari Liputan6.com, Juul resmi diluncurkan dua tahun lalu dengan bentuk yang mungil seperti USB. Hal ini membuat keberadaan Juul naik daun hingga digandrungi anak muda di Amerika Serikat. Ada sejumlah hal yang membedakan Juul dari jenis rokok elektrik lain.

Juul tidak memiliki pengaturan suhu. Fitur tersebut diatur secara otomatis dengan teknologi terbaru, sehingga alat ini akan memiliki risiko terbakar lebih kecil dibandingkan jenis rokok elektrik lainnya.

Selain itu, cairan yang akan menghasilkan uap air saat dihisap pada Juul disimpan di wadah yang bernama pod. Untuk mendapat pod ini, Anda harus merogoh kocek sebesar US$4 per buah.

Di Amerika Serikat, harga satu pod lebih murah dari sebungkus rokok. Di beberapa daerah seperti di New York, harga rokok di Negeri Paman Sam tersebut sudah mencapai US$10 per bungkusnya. Itulah sebabnya masyarakat mulai memilih Juul sebagai solusi yang merupakan pengganti rokok.

Mengenal juul dan bahaya yang mengintai

The Food and Drug Administration (FDA) mengumumkan bahwa mereka akan menindaklanjuti penjualan dan pemasaran rokok elektrik dengan harapan dapat memerangi penggunaannya yang marak dilakukan oleh pemuda di Amerika Serikat.

Sebab, selama beberapa tahun terakhir, popularitas rokok elektrik telah meroket di kalangan pengguna muda dan Juul adalah merek yang paling dikenal. Penggunaan Juul seharusnya ilegal untuk anak di bawah umur dan kandungannya disebut setara dengan satu bungkus rokok.

Upaya tersebut dilakukan oleh FDA bersama lembaga lain dengan cara menghentikan peredaran Juul di pasar internet. Selain itu, pemberantasan ini juga diterapkan lewat sekolah-sekolah di Amerika Serikat. Bukan tak mungkin jika rokok elektrik ini menyebar ke wilayah lain seperti Indonesia.

Pihak rokok elektrik Juul sendiri sebenarnya telah menyatakan oposisi terhadap penggunaan produk mereka oleh generasi muda. Perusahaan tersebut turut menyebutkan bahwa mereka—bersama FDA—melakukan sejumlah inisiatif yang bertujuan untuk mempertahankan produknya dari tangan yang salah.

Upaya yang dilakukan FDA terhadap Juul tidak mengurangi fokus mereka terhadap masalah yang terus menggerogoti nyawa penduduk Amerika Serikat sampai saat ini, yakni rokok. Lembaga tersebut menyatakan bahwa mereka akan mengambil langkah untuk membatasi dampak penggunaan tembakau pada kesehatan masyarakat.

Salah satu upaya telah dilakukan FDA per Maret 2018 kemarin. Mereka melakukan pemberitahuan lanjutan perihal pembatasan produksi jumlah nikotin dalam rokok atau bahkan produk serupa.

Mengenal bahaya rokok elektrik

Menanggapi kasus Juul dan rokok elektrik sejenis, dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter menyebut bahwa keberadaan benda tersebut sama saja, bahkan tidak ada yang paling sehat. Ia menepis anggapan rokok elektrik yang katanya dapat menjadi jembatan untuk berhenti merokok tembakau.

“Seperti halnya rokok biasa, rokok elektrik juga mengandung nikotin, sehingga bisa menyebabkan ketergantungan—baik yang belum pernah merokok maupun yang pernah. Dampak negatif rokok elektrik juga tidak kalah jauh dengan rokok biasa,” ujarnya.

Lebih lanjut, dr. Reza menjelaskan bahwa asap rokok elektrik terbukti dapat menurunkan fungsi pertahanan sel epitel paru akibat radikal bebas di dalamnya. Dalam jangka panjang, penurunan fungsi ini dapat membahayakan kesehatan paru Anda.

“Oleh karena itu, mari hentikan kebiasaan merokok termasuk kebiasaan mengisap rokok elektrik. Ingat, rokok elektrik bukanlah solusi untuk menghilangkan kecanduan rokok,” kata dr. Reza.

Juul dan jenis rokok elektrik lainnya seperti vape, mampu menjadi ancaman baru bagi generasi muda. Awasi anak, adik, atau saudara Anda dari barang-barang merugikan tersebut!

[NP/ RVS]