Berita Kesehatan

Parafimosis, Menyingkap Kekeliruan Mitos 'Disunat Jin’

Christovel Ramot, 12 Jan 2024

Ditinjau Oleh dr. Gia Pratama

Cari tahu kasus parafimosis pada anak laki-laki 6 tahun bernama AJ di Jakarta, yang disalahpahami sebagai 'disunat jin'. Ungkap fakta medisnya disini

Parafimosis, Menyingkap Kekeliruan Mitos 'Disunat Jin’

Pada Januari 2024, sorotan kasus medis tertuju pada sebuah kasus menarik di Jakarta yang melibatkan seorang anak laki-laki berusia 6 tahun bernama AJ.

Kejadian ini terjadi ketika AJ buang air di dekat kali di sekitar rumahnya pada petang hari. Warga setempat, tercengang dengan penampakan yang tidak biasa, mulai berspekulasi bahwa kondisi ini adalah hasil dari 'disunat jin', kepercayaan lokal yang berkaitan dengan intervensi gaib pada organ kelamin.

Tetapi, melalui kacamata medis yang cermat, realitasnya ternyata jauh dari spekulasi mistis. AJ mengalami parafimosis, sebuah kondisi medis serius yang menimpa organ kelamin laki-laki.

Bersama dr. Gia Pratama dan tim redaksi KlikDokter, kita akan menjelajahi lebih dalam fenomena parafimosis ini, menggali fakta dari balik mitos yang berkembang di masyarakat sekitarnya. Mari kita temukan jawaban medis yang tepat dan benar untuk kasus ini.

Artikel Lainnya: Kenali 4 Metode Sunat, Mana yang Paling Aman?

Apa Sebenarnya Parafimosis itu?

Parafimosis adalah kondisi medis di mana kulup (preputium) pada penis tidak dapat dikembalikan ke posisi semula setelah tertarik ke belakang glans penis. Ini menyebabkan pembengkakan yang menyakitkan dan dapat mengganggu aliran darah ke kepala penis.

Parafimosis berbeda dari kondisi fimosis, di mana kulup tidak bisa ditarik melewati glans penis sama sekali.

Penyebab Terjadinya Parafimosis

Parafimosis biasanya terjadi setelah kulup ditarik ke belakang glans penis dan tidak dikembalikan ke posisi semula. Ini bisa terjadi setelah buang air kecil, bersih-bersih, atau aktivitas seksual.

Faktor lainnya termasuk infeksi atau peradangan yang menyebabkan pembengkakan di area tersebut.

Siapa Saja yang Bisa Terkena Parafimosis

Sementara kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak dan lansia, parafimosis bisa memengaruhi laki-laki di semua usia, khususnya mereka yang belum disunat.

Risikonya meningkat pada individu dengan fimosis, kondisi di mana kulup sulit atau tidak bisa ditarik ke belakang glans penis.

Artikel Lainnya: Benarkah Anak Pasti Bertambah Tinggi Setelah Disunat?

Pencegahan Parafimosis

Pencegahan parafimosis meliputi:

1. Kebersihan yang Baik

Mempertahankan kebersihan yang baik di area genital dapat mencegah infeksi yang dapat menyebabkan parafimosis.

2. Penanganan yang Benar

Memastikan kulup dikembalikan ke posisi semula setelah ditarik ke belakang glans penis.

3. Pemotongan yang Tepat

Bagi mereka yang memilih sunat, penting untuk memastikan prosedur dilakukan oleh profesional medis.

Pengobatan Parafimosis

Pengobatan parafimosis bisa melibatkan:

1. Reduksi Manual

Mencoba mengurangi pembengkakan dengan kompres dingin dan pelumasan, diikuti dengan usaha untuk mengembalikan kulup ke posisi normal.

2. Intervensi Medis

Jika reduksi manual gagal, diperlukan intervensi medis, yang mungkin termasuk sunat atau operasi.

Kasus anak AJ di Jakarta menggarisbawahi pentingnya kesadaran akan kondisi medis seperti parafimosis. Ini bukan fenomena gaib, melainkan kondisi medis yang memerlukan perhatian dan pengobatan yang tepat.

Edukasi dan kesadaran akan kondisi ini sangat penting untuk mencegah komplikasi dan menjamin kesehatan kelamin yang baik.

Artikel Lainnya: Amankah Sunat untuk Anak 1 Tahun? Ini Penjelasan Dokter

Jika Kamu memiliki pertanyaan seputar sunat, atau ingin berkonsultasi lebih mendalam tentang sunat? Kamu bisa menggunakan layanan Tanya Dokter dan Temu Dokter dengan download aplikasi KlikDokter. Yuk, #JagaSehatmu selalu!