Sering Mewarnai Kuku Jari dengan Henna, Amankah?

Untuk mendapatkan penampilan maksimal, kurang lengkap rasanya bila tidak turut menghias kuku tangan. Selain memakai cat kuku atau kuku palsu, henna menjadi salah satu opsi untuk mempercantik kuku. Namun, apakah pemakaian henna lebih amankah?

Apa Itu Henna?

Menggunakan henna pada kuku adalah sebuah tradisi yang diperkenalkan oleh masyarakat Arab. Henna bahkan disebut-sebut sebagai kosmetik herbal tertua di dunia yang konon telah digunakan sejak ribuan tahun lalu.

Henna atau pacar sendiri terbuat dari tanaman Lawsonia inermis yang dapat menghasilkan warna kemerahan ketika dipecah atau ditumbuk.

Pecahan daun ini kemudian dicampur air hingga membentuk pasta yang dapat digunakan untuk menghias kuku atau kulit.

Umumnya, pacar banyak digunakan sebagai tato atau cat kuku temporer. Bahan ini biasa digunakan pada hari-hari khusus, seperti perayaan hari Lebaran dan pesta pernikahan.

Namun, apakah aman menggunakan henna pada kuku atau kulit? Yuk, kita simak ulasannya!

Artikel Lainnya: Sering Pakai Cat Kuku? Ini 6 Cara Jaga Kesehatannya

Pada dasarnya, pacar tidak memiliki manfaat apa pun bagi tubuh, selain untuk keperluan estetika. Jadi, sama halnya dengan produk kosmetik, tidak boleh asal pakai henna.

Anda harus memahami apa dampak yang dihasilkan sebuah produk ketika diaplikasikan ke kulit.

Penggunaan henna pada kulit dapat menjadi berbahaya bila produk yang digunakan sudah tidak murni dari tanaman alami dan telah dicampur dengan kandungan pewarna kimia, seperti Paraphenylenediamine (PPD).

PPD adalah suatu senyawa kimia yang juga sering digunakan untuk mewarnai rambut. Zat ini dicampur dengan pacar agar warnanya menjadi lebih hitam dan tahan lama ketika digunakan.

Seringkali hal ini ditemukan dengan tanda BHTT (Black Henna Temporary Tattoo). Padahal, henna yang alami tidak berwarna gelap seperti hitam. Namun, berwarna kecokelatan, kemerahan, hingga berwarna hijau.

Henna yang telah bercampur dengan senyawa PPD akan lebih rentan menimbulkan alergi pada kuku atau kulit. Reaksi alergi yang seringkali muncul dapat beragam, seperti ruam, gatal-gatal, bengkak, hingga iritasi.

Reaksi tersebut biasanya muncul pada 7-10 hari setelah penggunaan pacar. Lebih parahnya lagi, setelah alergi mereda, akan timbul jaringan parut yang sulit hilang pada kulit.

Artikel Lainnya: Pentingnya Merawat Kuku, Ini Tips dan Caranya

Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan ketika hendak menggunakan henna. Jangan sampai ketinggalan, ya.

• Lakukan Tes Alergi

Setiap ingin menggunakan produk henna, ada baiknya untuk memulainya dengan tes alergi terlebih dahulu. Dengan begitu, Anda akan tahu apakah kulitnya cocok dengan produk pacar tersebut.

• Baca Kandungan Bahan di Kemasan

Perhatikan keterangan yang tertera di kemasan henna yang ingin dibeli. Bila produk tersebut mengandung bahan-bahan kimia berbahaya seperti PPD, sebaiknya jangan memilih produk itu.

• Jangan Pilih yang Dapat Bertahan Lama

Hindari henna yang dapat bertahan lama di kulit atau kuku. Pada dasarnya, pacar hanya bertahan beberapa hari hingga minggu saja.

Jika lebih lama, maka berhati-hatilah karena mungkin produk henna tersebut telah mengandung senyawa kimia.

• Segera Bersihkan bila Ada Reaksi Kulit

Kalau muncul rasa gatal dan tidak nyaman pada kuku atau kulit setelah memakai henna, sebaiknya langsung dicuci saja. Ini bisa jadi pertanda bahwa produk kosmetik tersebut tidak cocok di kulit.

• Bersihkan Henna dengan Tepat

Menghilangkan henna di kulit atau kuku dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, dengan merendam bagian tubuh yang terkena henna ke dalam air hangat yang telah dicampur dengan garam.

Selain itu, minyak zaitun atau baby oil juga dapat digunakan untuk menghilangkan bekas pacar. Caranya, gosokkan minyak tersebut ke bagian kulit yang terkena henna.

Sebelum memakai pacar, sebaiknya periksa dulu kemurnian produk. Jangan sampai Anda malah memakai henna yang telah bercampur dengan senyawa kimia berbahaya. Ingin tahu tips kesehatan kulit lainnya? Download aplikasi KlikDokter saja!

(FR/AYU)