Semakin ke sini, semakin banyak minuman manis kemasan yang beredar di pasaran. Sebagian besar minuman jenis ini banyak yang menggunakan pemanis buatan, sehingga kerap dilabeli “minuman diet” atau “bebas gula”.
Pemanis buatan seperti aspartame dan sukralosa kerap dipilih menjadi campuran minuman kemasan karena mengandung kalori yang sedikit, namun tetap memberikan rasa manis yang enak.
Di samping itu, penyandang diabetes yang harus menjauhi gula juga tetap dapat menikmati minuman jenis itu tanpa harus khawatir kadar gula darahnya melonjak tinggi.
Tapi sebaiknya Anda jangan langsung terlena begitu saja. Karena baru-baru ini terdengar kabar bahwa pemanis buatan tersebut justru dapat meningkatkan risiko diabetes di kemudian hari.
Hal itu dibuktikan pada penelitian yang menggunakan tikus sebagai bahan uji coba. Diketahui bahwa tikus yang diberi pemanis buatan mengalami perubahan komposisi bakteri baik di dalam tubuhnya. Hal ini menyebabkan tikus tersebut lebih rentan mengidap diabetes.
Sejalan dengan itu, penelitian lain juga menyebutkan bahwa konsumsi minuman kemasan yang mengandung pemanis buatan dapat meningkatkan risiko diabetes sebesar 67%.
Meski demikian, temuan yang didapatkan melalui penelitian-penelitian tersebut dianggap masih belum cukup kuat untuk memberikan bukti bahwa pemanis buatan adalah penyebab langsung penyakit diabetes. Karena pada dasarnya, diabetes merupakan penyakit yang terjadi akibat sejumlah kondisi, misalnya berat badan berlebih atau obesitas, faktor genetik, dan lainnya.
Memang, pemanis buatan belum sepenuhnya terbukti dapat menyebabkan diabetes. Namun bukan berarti Anda bisa seenaknya mengonsumsi asupan-asupan yang seperti ini. Tetap bijak dalam memilih konsumsi sehari-hari, karena apa yang Anda makan hari ini akan menentukan kondisi kesehatan Anda di masa depan.
[NB/ RVS]