Terkadang masih banyak orang yang menomorduakan kesehatan gigi. Bila sakit, minum obat pereda nyeri kerap dijadikan langkah penanganannya. Padahal, rasa sakit itu adalah tanda kamu harus memeriksakan gigi.
Kemudian, keluhan ringan seperti ngilu saat minum dingin atau mengunyah makanan sebenarnya juga tanda awal tambal gigi perlu dilakukan. Semakin cepat dilakukan, perawatan gigi yang harus ditambal akan semakin mudah, cepat, dan tidak sakit.
Kondisi Gigi yang Harus Ditambal
Tambal gigi dilakukan untuk memperbaiki lubang pada gigi sekaligus mendukung fungsi pengunyahan (mastikasi). Selain itu, penambalan gigi juga berguna untuk memperbaiki bentuk gigi yang hilang atau rusak dan tampilan estetikanya.
Artikel lainnya: Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Gigi Setelah Ditambal
Yang lebih penting, manfaat tambal gigi adalah menghentikan perjalanan penyakit karies gigi supaya tidak bertambah parah dan meluas ke gigi lainnya.
Kapan harus tambal gigi? Berikut kondisi gigi berlubang yang harus ditambal:
- Gigi yang terasa ngilu saat minum dingin
- Gigi terasa sakit jika mengunyah atau kemasukan makanan
- Gigi ngilu jika terkena embusan udara dingin
- Gigi ngilu saat terkena gesekan sikat gigi
- Gigi selalu tersangkut dan terselip sisa makanan
- Gigi patah, cuil, atau gompal
- Gigi memiliki bercak cokelat atau hitam
- Tambalan gigi lepas atau patah
Bahaya Jika Menunda Penambalan Gigi
Berbeda jika kamu melakukan self-medication atau mengobati sendiri dengan painkiller/pereda nyeri. Gejalanya mungkin hilang, tapi penyakitnya tetap berlanjut.
Akibatnya, ketika datang ke dokter gigi untuk tambal gigi, kondisi gigi sudah parah dan bisa jadi tidak bisa ditambal langsung.
Akhirnya kamu harus diberi tambalan sementara ataupun perawatan saluran akar. Tindakan ini sudah pasti memerlukan waktu, usaha, dan biaya yang lebih mahal.
Mengganti Tambalan Gigi Lama Juga Penting
Tambalan gigi dapat bertahan sangat lama. Namun, tambalan bisa saja membutuhkan penggantian akibat proses makan, minum, kebiasaan clenching atau mengerat, ataupun kebiasaan menggigit sesuatu yang menyebabkan tambalan gigi rusak.
Penyebab lainnya gigi harus ditambal ulang adalah adanya bakteri yang dapat menyebabkan lubang gigi baru.
Tambalan gigi yang sudah aus, patah, retak, atau lepas dapat meninggalkan celah di antara gigi dan tambalan, serta meninggalkan lubang yang terbuka.
Artikel lainnya: Berbagai Pantangan Setelah Tambal Gigi, Apa Saja?
Celah tersebut merupakan jalan masuk untuk bakteri ke dalam gigi. Kondisi ini akan sulit dibersihkan hanya dengan menyikat gigi atau lainnya. Akibatnya, karies gigi mudah terjadi di sepanjang tepi tambalan, atau bahkan di bawah tambalan (karies sekunder).
Tambalan gigi yang rusak sering tidak dirasa oleh pasien. Itulah mengapa penting untuk memeriksa gigi rutin ke dokter gigi.
Kerusakan tambalan gigi sebenarnya sudah bisa dideteksi sejak dini. Dokter gigi akan memeriksa apakah tambalan gigi masih baik kontak dan tepinya, ada yang patah atau aus, ataupun terdapat bercak cokelat pertanda karies gigi baru di sekeliling tambalan.
Kalau sudah terdeteksi ada kerusakan pada gigi maupun tambalan gigi, itulah tanda gigi yang harus ditambal. Jangan tunggu sampai muncul rasa sakit ataupun gigi benar-benar rusak parah.
Perawatan gigi sedini mungkin dapat meminimalkan perawatan agar tidak terlalu berat dan lebih murah juga dari segi biaya.
Untuk tahu lebih lanjut seputar tambal gigi, kamu bisa konsultasi dokter gigi online agar lebih cepat. Download aplikasi KlikDokter untuk mendapatkan info perawatan gigi lengkap lainnya, #JagaSehatmu!
(FR/JKT)
Referensi:
Mouth Healthy – American Dental Association. Diakses 2022. When a filling needs to be replaced.