Tentu Anda sudah tahu bahwa urine dapat menjadi penanda berbagai kondisi kesehatan tubuh. Urine yang normal biasanya tidak berbau menyengat, serta berwarna bening kekuningan. Namun, bagaimana jika terdapat buih dalam urine? Haruskah khawatir?
Buih dalam urine tidak selalu disebabkan oleh kondisi kesehatan yang mengkhawatirkan. Laju berkemih yang cepat, misalnya, dapat menyebabkan timbulnya buih karena masuknya udara dalam aliran air. Hal ini dapat terjadi saat kandung kemih Anda sedang sangat penuh. Biasanya, dalam kondisi ini buih akan hilang sendiri setelah beberapa saat.
Lalu, apa penyebab lainnya dari urine berbuih? Berikut di antaranya:
-
Produk pembersih toilet
Terkadang, produk pembersih toilet yang Anda gunakan dapat menyebabkan munculnya buih akibat reaksi antara urine dan produk pembersih tersebut. Anda dapat mencoba untuk berkemih di lokasi lain untuk menilai apakah buih masih muncul atau tidak.
-
Tercampur air mani
Adanya air mani dalam urine juga dapat menimbulkan munculnya buih. Hal ini normal terjadi setelah berhubungan intim, karena sejumlah kecil air mani dapat tertinggal dalam saluran uretra pria. Namun, dapat juga disebabkan oleh kelainan seperti retrograde ejaculation. Pada kondisi ini, air mani malah mengalir ke dalam kandung kemih ketimbang keluar dari penis.
-
Dehidrasi
Ketika Anda sedang kekurangan cairan atau dehidrasi, urine akan terlihat pekat. Nah, urine yang pekat ini sering kali tampak berbuih.
-
Proteinuria
Urine berbuih juga dapat menandakan adanya protein dalam urine, atau dikenal dengan proteinuria. Kondisi ini bisa menjadi gejala penyakit ginjal. Perhatikan apakah keluhan ini disertai gejala lain yang biasa muncul saat ada penyakit ginjal, seperti kulit gatal-gatal, mual dan muntah, bengkak pada bagian tubuh, sesak napas, serta sering berkemih.
Beberapa kondisi lain juga dapat menimbulkan proteinuria. Misalnya, konsumsi obat antinyeri OAINS untuk jangka waktu yang lama, adanya infeksi kronis (seperti hepatitis atau HIV), atau penyakit autoimun. Multiple myeloma -- suatu tipe kanker darah -- juga bisa menimbulkan keluhan proteinuria.
-
Diabetes dan hipertensi
Diabetes dan hipertensi yang tidak terkontrol juga bisa menyebabkan urine berbuih. Hal ini dikarenakan kedua kondisi tersebut dapat menimbulkan masalah pada kerja ginjal.
Pada diabetes, kadar gula darah meningkat sementara ukuran molekul gula besar (seperti molekul protein). Akibatnya ginjal akan kesulitan menyaring dan hasilnya, kelebihan gula dan protein dapat ditemukan pada urine. Pada hipertensi juga dapat ditemukan peningkatan tekanan darah di ginjal sehingga berpotensi merusak.
-
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih juga dapat menimbulkan keluhan urine berbuih. Bisa juga disertai dengan nyeri atau rasa terbakar saat berkemih, serta frekuensi berkemih yang sering. Kondisi ini disebabkan infeksi bakteri pada saluran kemih Anda.
-
Fistula vesikokolik
Kandung kemih dan kolon Anda seharusnya terpisah. Tapi bisa muncul saluran abnormal di antara keduanya, yang dikenal dengan fistula vesikokolik. Pada keadaan ini, udara, gas, serta bakteri dari kolon dapat masuk ke dalam kandung kemih sehingga menimbulkan buih pada urine.
Bisa disimpulkan bahwa penyebab buih dalam urine cukup beragam. Beberapa penyebabnya merupakan kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan, tetapi penyebab lainnya dapat berkaitan dengan masalah kesehatan. Jika keluhan ini terjadi terus-menerus, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri agar penyebabnya dapat dievaluasi.
[RS/ RVS]