Kandung kemih merupakan organ yang berfungsi menyimpan urine dari ginjal. Organ ini berbentuk seperti balon, terletak di rongga panggul, dan mampu menampung sekitar 2 cangkir urine.
Ketika kandung kemih terisi penuh, otot-otot di sekitarnya akan relaks. Otot-otot tersebut dapat mengencang, khususnya ketika kamu buang air kecil. Hal ini untuk membantu mendorong urine keluar melalui uretra.
Segala fungsi tersebut bisa terganggu apabila terdapat penebalan pada kandung kemih. Kondisi ini biasanya terjadi akibat adanya penyakit yang menyerang organ tersebut.
Artikel Lainnya: Kebiasaan-kebiasaan yang Berisiko Sebabkan Infeksi Saluran Kemih
Apa saja penyakit yang dapat menjadi penyebab penebalan kandung kemih? Berikut beberapa di antaranya:
1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi akibat bakteri yang menyusup hingga ke uretra dan kandung kemih. Kondisi ini umumnya terjadi pada wanita, meski tak menutup kemungkinan untuk dialami pria.
Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, ISK dapat menyebabkan penebalan dinding kandung kemih, karena kondisi tersebut bisa mencetuskan peradangan dan pembentukan jaringan parut.
2. Pertumbuhan Jaringan Non-kanker
Penebalan kandung kemih juga bisa terjadi akibat tumbuhnya jaringan non-kanker yang bersifat jinak pada organ tersebut.
Ieiomioma merupakan salah satu contoh tumor jinak pada kandung kemih, sekalipun kasusnya jarang ditemukan. Tumor ini terbentuk akibat pertumbuhan berlebih dari sel-sel otot polos di dinding kandung kemih.
Selain itu, ada pula fibroma. Ini adalah tumor jinak pada kandung kemih yang juga dapat menyebabkan penebalan pada organ tersebut.
Artikel Lainnya: Fenomena Kasus Penyakit Liver pada Anak Positif Adenovirus
3. Kanker
Penebalan dinding kandung kemih juga bisa terjadi akibat tumor ganas alias kanker. Kondisi ini konon berkaitan dengan kebiasaan sehari-hari, seperti kebiasaan merokok atau sering terpapar bahan-bahan kimia.
Selain itu, paparan radiasi dan iritasi kronis pada dinding kandung kemih juga disebut-sebut dapat meningkatkan risiko pertumbuhan kanker di organ tersebut.
4. Sistitis Hemoragik
Sistitis hemoragik (HC) merupakan kerusakan pada lapisan dalam dan pembuluh darah pada kandung kemih.
Beberapa kondisi yang diyakini dapat meningkatkan risiko keadaan tersebut, misalnya riwayat terapi kanker, infeksi, dan terpapar bahan kimia anilin atau insektisida.
Akibat sistitis hemoragik, kamu mungkin akan menemukan darah pada urine ketika buang air kecil.
5. Amiloidosis
Amiloidisis merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh penumpukan amiloid pada suatu organ tubuh, misalnya kandung kemih.
Risiko amilodisis cukup tinggi pada orang-orang yang mengalami penyakit ginjal stadium akhir dan rheumatoid artritis (RA). Ada juga kasus amilodisis yang bisa diwariskan secara genetik.
Artikel lainnya: 7 Cara Hindari Kanker Kandung Kemih
6. Obstruksi Saluran Kandung Kemih
Obstruksi saluran keluar kandung kemih merupakan kondisi yang terjadi ketika ‘leher’ di bagian paling bawah kandung kemih tersumbat.
‘Leher’ adalah tempat kandung kemih terhubung ke uretra yang membawa urine keluar dari tubuh. Adanya penyumbatan dapat menghentikan atau memperlambat aliran urine.
Penyumbatan tersebut bisa terjadi akibat pembentukan jaringan parut, batu kandung kemih, kanker, atau tumor.
Demikian beberapa penyebab penebalan dinding kandung kemih yang perlu kamu ketahui dan waspadai. Apabila mendapati gejala-gejala yang berkaitan dengan kondisi tersebut, sebaiknya segera bergegas berobat ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu dengan berkonsultasi kepada dokter melalui Tanya Dokter 24 jam atau aplikasi KlikDokter, ya!
(NB/NM)
- Healthline. Diakses 2022. Hemorrhagic Cystitis.
- Cleveland Clinic. Diakses 2022. Bladder Outlet Obstruction.