Banyak orang menganggap semua jenis nyeri sendi disebabkan oleh asam urat. Padahal, untuk mengetahui secara pasti, perlu dilakukan pemeriksaan darah guna menghitung kadar asam urat dalam darah.
Tak jarang, solusi cepat untuk mengatasi nyeri sendi adalah dengan mengonsumsi obat asam urat yang dijual di pasaran.
Di kalangan masyarakat, jenis obat yang biasanya dikonsumsi untuk menangani asam urat adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Namun, ada yang mengatakan bahwa obat asam urat merusak ginjal. Benarkah?
Sekilas Tentang Penyakit Asam Urat
Penyakit asam urat adalah kondisi ketika kadar asam urat dalam darah tinggi, yaitu di atas 7 mg/dL pada laki-laki dan di atas 6 mg/dL pada wanita. Kondisi asam urat tinggi dalam darah disebut hiperurisemia, dan ketika sampai menimbulkan keluhan pada sendi (nyeri, bengkak) disebut penyakit gout.
Tingginya asam urat dalam darah umumnya disebabkan oleh dehidrasi dan hasil metabolisme dari makanan yang mengandung tinggi purin, seperti jeroan, alkohol, melinjo, daging olahan, minuman tinggi gula, dan seafood.
Kondisi asam urat yang tinggi dapat menimbulkan pembentukan kristal monosodium urat (MSU), yang akan menumpuk pada cairan sendi dan berujung pada penyakit gout. Tandanya berupa nyeri, bengkak, kemerahan, dan timbul benjolan pada sendi kecil, biasanya pada ibu jari kaki.
Artikel Lainnya: Asam Urat Tinggi, Apa Penyebabnya?
Obat Asam Urat Sebabkan Penyakit Ginjal?
Salah satu gejala dari penyakit asam urat adalah nyeri sendi. Keluhan satu ini tentunya sangat mengganggu karena dapat membatasi Anda dalam beraktivitas. Tak heran solusi cepat dilakukan agar terbebas dari keluhan nyeri sendi ini, misalnya dengan mengonsumsi obat asam urat.
Sebenarnya, obat asam urat adalah allopurinol. Obat ini dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah sehingga penumpukan kristal-kristal MSU di sendi juga berkurang. Namun, obat asam urat untuk mengurangi gejala nyeri sendi yang lebih banyak dikenal adalah OAINS. Obat inilah yang berpotensi merusak ginjal.
Artikel Lainnya: Konsumsi Susu Kedelai Bikin Asam Urat Makin Parah?
Tidak hanya bebas dijual di warung, obat asam urat yang merusak ginjal ini juga dijual di toko online hingga pengobatan tradisional. Bahkan tak jarang dikombinasikan dengan obat-obatan lain secara asal dan tidak terpantau.
OAINS sering dikonsumsi dalam jangka waktu panjang untuk mengatasi nyeri sendi yang dialami. Konsumsi obat asam urat dalam jangka panjang dapat menyebabkan efek samping berupa perdarahan saluran cerna.
Efek samping obat asam urat lainnya adalah dapat merusak ginjal. Hal ini terjadi karena obat antinyeri menyebabkan aliran darah di ginjal menurun, sehingga lama kelamaan akan mengganggu fungsi ginjal.
Artikel Lainnya: Bolehkah Penderita Penyakit Asam Urat Dipijat?
Bila sudah terjadi, seseorang yang mengalami gangguan fungsi ginjal bisa merasakan gejala, seperti buang air kecil keruh, berbusa, atau bahkan jumlah produksi urine menjadi lebih sedikit. Kondisi ini yang dapat berujung menjadi gagal ginjal.
Konsumsi Obat Asam Urat yang Aman Bagi Ginjal
Agar konsumsi obat asam urat tidak merusak ginjal, diperlukan perhatian dan pengawasan dalam konsumsi obat tersebut. Pastikan bahwa Anda benar terbukti memiliki penyakit asam urat.
Sekalipun terbukti, konsultasikan pada dokter Anda untuk pilihan obat asam urat yang akan digunakan. Usahakan untuk tidak membeli sendiri di warung, toko online, atau bahkan pengobatan tradisional/alternatif.
Selain itu, tidak semua kondisi asam urat membutuhkan obat. Anda juga bisa melakukan istirahat, kompres dingin, banyak minum air, dan batasi makanan yang tinggi purin.
Kini Anda telah mengetahui jenis obat asam urat yang dapat berpotensi menjadi penyebab penyakit ginjal. Pastikan untuk mengenal jelas obat yang akan Anda konsumsi. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter kami melalui fitur Tanya Dokter di KlikDokter, apabila masih memiliki pertanyaan seputar bahaya obat asam urat.
[WA/ RS]