Operasi batu ginjal dapat dilakukan jika ada endapan mineral di sepanjang saluran kemih hingga ginjal.
Batu ginjal dapat menimbulkan gejala nyeri punggung bawah, nyeri pinggang, nyeri saat buang air kecil, hingga kencing mengeluarkan darah.
Ketahui beberapa jenis operasi untuk mengatasi atau mengeluarkan batu ginjal di bawah sini.
1. Sistoskopi
Operasi batu ginjal yang satu ini menggunakan alat sistoskop. Melansir National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), sistoskop berbentuk seperti tabung panjang elastis dengan lensa kamera di salah satu ujungnya.
Dokter dapat memasukkan alat ini melalui lubang kencing untuk melihat uretra dan kandung kemih. Sebelum memasukkan alat ini, dokter akan memberikan anestesi kepada pasien guna mencegah atau mengurangi rasa sakit.
Kamera di alat sistoskop dapat memperlihatkan bagian dalam uretra dan kandung kemih.
Dokter dapat menggunakan peralatan bedah yang dimasukkan ke dalam sistoskop untuk membuang atau mengangkat batu ginjal.
Artikel Lainnya: Wajib Tahu, Ini Perbedaan Batu Empedu dan Batu Ginjal!
2. Ureteroskopi
Ureteroskopi memiliki metode atau cara kerja yang sama seperti prosedur sistoskopi. Ureteroskopi menggunakan teleskop kecil yang disebut dengan ureteroskop. Alat ini bentuknya seperti tube atau selang dengan kamera kecil di bagian ujungnya.
Dokter Sara Elise Wijono, M. Res., mengatakan, “Beda dari keduanya adalah lokasi pemasukan tube alat. Kalau sistoskopi memasukkan alat di kandung kemih dan fokus di situ. Sedangkan ureteroskopi fokus di ureter dan pelvis renalis.”
Untuk ukuran batu ginjal kecil, dokter dapat langsung mengambil dan mengangkatnya dari ureter.
Apabila ukuran batu ginjal cukup besar dan diameter ureter pasien sempit, batu dapat dipecah terlebih dahulu menggunakan laser.
Setelah pecah, potongan kecil batu ginjal akan diangkat dari uretra. Jika sebelum prosedur pasien diberikan anestesi, pasien akan berada di ruangan pemulihan sampai efek biusnya menghilang.
3. Percutaneous Nephrolithotomy atau Percutaneous Nephrolithotripsy
Melansir National Kidney Foundation, orang dengan batu ginjal berukuran lebih dari 2 sentimeter (seukuran kelereng) perlu melakukan prosedur ini.
Operasi yang satu ini dapat dilakukan bila batu ginjal tidak bisa dihancurkan menggunakan metode extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL).
Artikel Lainnya: Yuk Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh Setiap Hari, Ini Manfaatnya
Prosedur ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil di punggung. Setelah itu, alat nefroskop (kamera serat optik mini) dan instrumen kecil lainnya akan dimasukkan ke ginjal melalui sayatan tersebut.
Dokter dapat melakukan prosedur ini dengan dua cara:
- Nephrolithotomy: batu ginjal akan dikeluarkan utuh melalui tabung.
- Nephrolithotripsy: batu ginjal akan dipecahkan terlebih dahulu menggunakan ESWL, lalu disedot keluar menggunakan mesin.
4. Operasi Terbuka
Operasi terbuka dapat dilakukan untuk ukuran batu ginjal yang sangat besar. Selama prosedur operasi terbuka, pasien akan menerima anestesi umum.
Dokter bedah akan membuat sayatan di punggung untuk membuka ginjal dan ureter. Setelah itu, dokter akan mengeluarkan batu ginjal dan menutup kembali jahitan tersebut.
Itulah penjelasan terkait berbagai jenis operasi untuk batu ginjal. Untuk tahu informasi kesehatan lainnya, Anda bisa membaca artikel di aplikasi KlikDokter. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui LiveChat.
(OVI/AYU)
Referensi:
Wawancara dr. Sara Elise Wijono, M. Res
Web MD. Diakses 2021. When Do I Need Surgery for a Kidney Stone?
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses 2021. Cystoscopy & Ureteroscopy.
Cleveland Clinic. Diakses 2021. Cystoscopy.
John Hopkins Medicine. Diakses Desember 2021. Ureteroscopy.
National Kidney Foundation. Diakses 2021. Percutaneous Nephrolithotomy /Nephrolithotripsy.
Medical News Today. Diakses 2021. What is kidney stone surgery?