Salah satu fungsi ginjal adalah mengatur tekanan darah. Untuk menjalankan fungsinya tersebut, sel-sel khusus di ginjal mengeluarkan hormon yang bernama enzim renin.
Untuk menjalankan fungsinya, enzim ini bekerja sama dengan dua hormon lainnya, seperti angiotensin dan aldosteron.
Nah, enzim ini kadarnya harus sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jika tidak, bisa jadi akan menimbulkan gejala yang mengganggu atau masalah kesehatan tertentu. Agar kamu dapat mengenali lebih dalam fungsi enzim pada ginjal ini, yuk, simak ulasannya berikut ini!
Mengenal Cara Kerja dan Fungsi Enzim Renin
Renin terdiri dari 340 residu atau ampas asam amino. Asam amino sendiri merupakan protein yang sudah dipecah melalui proses metabolisme menjadi molekul-molekul yang lebih kecil.
Jadi, komponen enzim renin didapatkan dari kombinasi dua atau lebih asam amino dan membentuk peptida. Kemudian, air didalamnya dikeluarkan sehingga terbentuk ampas asam amino.
Secara sederhana, fungsi enzim renin adalah mengontrol tekanan darah di dalam tubuh dan menjaganya tetap stabil. Dalam menjalankan fungsi tersebut, terdapat satu proses yang bernama sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAAS).
Proses peningkatan tekanan darah akan melalui empat tahapan RAAS, yaitu:
1. Renin
Pelepasan enzim renin dari ginjal terjadi ketika terdapat penurunan tekanan darah, penurunan kadar natrium klorida (garam), atau adanya aktivitas sistem saraf simpatik.
Berdasarkan penjelasan dari buku yang berjudul Physiology, Renin Angiotensin System, ketika renin telah dilepas ke dalam darah, renin akan bergerak menuju angiotensinogen.
Angiotensinogen merupakan hormon tidak aktif yang diproduksi oleh hati dan bersirkulasi dalam darah. Renin kemudian akan membelah angiotensinogen menjadi angiotensin I.
2. Angiotensin I
Angiotensin secara umum berfungsi untuk mempersempit pembuluh darah. Dengan mempersempit pembuluh darah, tekanan darah akan semakin meningkat.
Selain itu, angiotensin juga berfungsi untuk membuat jantung bekerja lebih keras dalam memompa darah.
Bentuk angiotensin I masih lemah atau belum sepenuhnya aktif untuk menjalankan fungsinya. Oleh sebab itu, hormon ini perlu mengubah diri menjadi angiotensin II dengan bantuan enzim pengubah angiotensin (ACE). Proses perubahan ini terjadi di paru-paru.
3. Angiotensin II
Angiotensin II yang sudah aktif akan meningkatkan tekanan darah dalam tiga cara, yaitu:
- Mempersempit pembuluh darah dengan mempengaruhi jaringan otot polos. Hal ini akan menyebabkan jantung memompa lebih cepat untuk mengatasi arteri yang menyempit sehingga tekanan darah akan meningkat
- Menstimulasi korteks adrenal untuk mengeluarkan hormon aldosteron
- Mempengaruhi kelenjar pituitari depan untuk melepas hormon vasopresin yang berguna untuk penyerapan cairan tubuh. Hal ini juga akan menyebabkan sensasi haus
4. Aldosteron
Aldosteron berfungsi membantu ginjal mempertahankan kadar cairan dan garam tetap seimbang dalam tubuh.
Pelepasan hormon ini akan merangsang ginjal untuk meningkatkan kadar garam dalam darah, sehingga cairan tubuh meningkat dan berdampak pada pertambahan volume darah. Hal ini akhirnya akan membuat tekanan darah naik.
Dari empat proses RAAS ini dapat kita ketahui bahwa fungsi renin dalam pengaturan tekanan darah adalah mengaktifkan angiotensinogen sehingga menghasilkan angiotensin I.
Tanpa adanya renin, maka pengaturan volume darah akan terganggu sehingga ginjal akan kesulitan dalam memulihkan dan mempertahankan tekanan darah normal.
Artikel Lainnya: Fakta Kasus Gagal Ginjal Misterius pada Anak di Indonesia
Gangguan Kesehatan yang Mengancam Tubuh
Sama seperti enzim pencernaan, kelebihan atau kekurangan renin akan menyebabkan beberapa gangguan tubuh.
Beberapa kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan kadar renin di dalam tubuh, seperti:
- Dehidrasi
- Hipertensi renal, yaitu tekanan darah tinggi karena penyempitan arteri di ginjal
- Hipertensi maligna, yaitu tekanan darah yang meningkat drastis dan termasuk ke dalam kondisi medis serius
- Hipertensi primer, tekanan darah tinggi yang tidak menimbulkan kondisi medis serius
- Gagal jantung atau sirosis, kedua kondisi ini terjadi seiring dengan volume darah rendah
Artikel lainnya: Mengenal Tahapan Penyakit Ginjal Kronis Pemicu Gagal Ginjal
Sementara itu, kadar renin yang rendah dapat menandakan kondisi aldosteronisme primer, yaitu terlalu banyak kadar aldosteron. Kondisi ini akan memicu tekanan darah tinggi dan bila tidak ditangani akan meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal.
Kapan ke Dokter?
Kamu bisa mengetahui dengan pasti gangguan fungsi enzim renin dan penyebab yang mendasarinya apabila melakukan pemeriksaan kesehatan dengan dokter.
Disampaikan oleh dr. Arina Heidyana, “dokter biasanya akan menganjurkan untuk tes renin ketika seseorang memiliki tekanan darah tinggi dan ada tanda-tanda kerusakan fungsi ginjal”.
Tes renin adalah tes darah yang biasa digunakan untuk mengetahui kondisi kelenjar adrenal. Apakah kelenjar tersebut memproduksi kadar aldosteron dengan jumlah yang tinggi atau rendah.
"Dengan melakukan tes renin, penyebab hipertensi dan gangguan ginjal akan diketahui, sehingga dokter dapat memberikan perawatan yang sesuai untuk pasien” Tambah dr. Arina.
Artikel lainnya: Rekomendasi IDAI Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak
Enzim renin adalah salah satu enzim yang sangat penting untuk mengatur tekanan darah sehingga tubuh tetap sehat. Umumnya, perubahan gaya hidup yang sehat dapat membantu menjaga fungsi enzim ini.
Yuk, #JagaSehatmu dengan menerapkan tips hidup sehat yang tersedia di aplikasi KlikDokter. Selain itu, kamu juga bisa berkonsultasi melalui fitur Tanya Dokter terkait masalah kesehatanmu. Dokter akan siap membantu dan memberikan solusi atas permasalahan kesehatanmu.
(APR/NM)
- Fountain JH, & Lappin SL. Diakses pada 2022. Physiology, Renin Angiotensin System. [Updated 2022 Jun 18]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing.
- MedlinePlus. Diakses pada 2022. Renin Test.
- Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Renin.
- Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Aldosterone.
- Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Angiotensin II Receptor Blockers.
- Protopedia. Diakses pada 2022. Renin