Pernahkah Anda merasakan kencing tidak tuntas? Pasti dalam fase hidup, Anda pernah mengalaminya. Rasanya tidak enak sekali, tanggung. Sebenarnya, ada masalah kesehatan apa yang terjadi pada tubuh Anda?
Aktivitas buang air kecil atau BAK memang jadi kebutuhan bagi setiap manusia agar tubuh bisa mengeluarkan sisa dan limbah. Pada dasarnya, aktivitas ini tidak boleh ditahan.
Sesekali menahan kencing sewaktu tak sempat adalah hal wajar. Akan tetapi, jika ini menjadi kebiasaan, waspadalah! Kebiasaan seperti ini dapat berdampak buruk pada kesehatan saluran kemih Anda.
Di sisi lain, Anda mungkin pernah merasa seperti tidak tuntas saat kencing. Seakan-akan, rasanya seperti ada yang tertahan di ujung lubang pengeluaran. Jika dipaksa sekuat tenaga pun tetap tidak akan keluar. Bisa juga akhirnya Anda merasakan sakit setelah aktivitas kencing selesai.
Masalah kesehatan apa itu?
Kalau sudah merasakan hal itu, sebagian orang tak memedulikannya, sebagian lagi sangat khawatir. Ya, sudah sepantasnya memang Anda khawatir kalau sampai mengalaminya.
Menurut dr. Arina Heidyana dari KlikDokter, perasaan tidak tuntas saat buang air kecil (BAK) sering dikaitkan dengan adanya infeksi saluran kemih (ISK).
"Gejala lain yang dapat timbul berupa nyeri perut bawah, nyeri saat BAK, rasa panas saat BAK, air seni jadi keruh dan juga demam. Namun, demam terjadi apabila infeksinya sudah mencapai saluran kemih bagian atas saja," ujar dr. Arina.
Biasanya, ISK terjadi karena beberapa faktor risiko, yakni minum sedikit, higienitas yang buruk, sering menahan BAK, dan hubungan seksual yang tidak sehat. Secara umum, penyakit ini tidak menular. ISK disebabkan oleh beberapa jenis kuman penyakit, dan beberapa di antaranya dapat ditularkan melalui hubungan seksual.
Menurut dr. Atika dari KlikDokter, ISK umumnya disebabkan oleh bakteri dan terbagi menjadi dua macam:
- ISK atas: gejalanya berupa demam, menggigil, nyeri perut, nyeri pinggang, terkadang terasa ingin muntah. Radang atau infeksi pada ginjal.
- ISK bawah: gejala berupa sakit di perut bagian bawah (di atas tulang kemaluan), kencing sakit terutama pada akhir kencing, anyang-anyangan atau kencing tidak tuntas dan rasa masih ingin kencing lagi.
Pada tingkat lanjutan, ISK jenis ini membuat orang sering kencing dan demam. Radang terdapat pada kandung kemih atau saluran kemih.
Akan tetapi, walau bagi sebagian orang dengan masalah ISK merasakan gejala di atas, menurut dr. Atika, ada pula yang tidak mengalami gejala.
"Namun, infeksi saluran kemih juga dapat timbul tanpa gejala dan baru terdeteksi dari hasil urinalisis. Hasil ini pun tergantung cara penampungan sampel urine. Untuk memastikan masih adanya infeksi saluran kemih, dapat dilakukan pemeriksaan kultur urine," ujar dr. Atika.
Bagi Anda yang mengalami ISK, penanganan pertamanya biasanya banyak minum air putih, jangan tahan BAK, dan membilas dengan bersih saat BAK. Akan tetapi, jika dengan minum air tidak mengurangi gejala, maka mungkin Anda membutuhkan terapi pengobatan seperti antibiotik.
"Peningkatan asupan cairan dalam hal ini ditujukan untuk membilas kuman ataupun cikal bakal batu yang mungkin terdapat pada saluran kemih. Selain itu, jangan pernah juga menahan kencing," tegas dr. Atika.
Jika semua cara penanganan awal sudah Anda lakukan tapi belum juga mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya segera periksakan ke dokter kondisi Anda supaya tidak bertambah parah.
Nah, jika Anda mengalami kencing tidak tuntas, jangan dianggap sepele. Itu bisa menjadi pertanda bahwa Anda mengalami penyakit infeksi saluran kemih (ISK). Bila ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai ISK, Anda bisa memanfaatkan fitur Live Chat KlikDokter untuk konsultasi online dengan dokter.
[RPA/ RH]