Ginjal dan Saluran Kemih

Mengenal Lebih Jauh tentang Pemeriksaan Urodinamik

Zahra Aminati, 08 Mar 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pemeriksaan urodinamik bisa membantu mengetahui kondisi kesehatan saluran kemih seseorang. Seperti apa prosedurnya? Yuk, cari tahu fakta medis selengkapnya!

Mengenal Lebih Jauh tentang Pemeriksaan Urodinamik

Merasa ada yang salah dengan saluran kemih Anda? Daripada menduga hal yang belum tentu benar, lebih baik periksakan kesehatan organ tersebut ke dokter.

Salah satu pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan saluran kemih adalah tes urodinamik.

Bagaimana prosedur pemeriksaan urodinamik? Apa saja yang bisa diketahui dari jenis pemeriksaan tersebut? Yuk, cari tahu!

Sekilas tentang Tes Urodinamik

Tes urodinamik merupakan prosedur medis untuk mengetahui kondisi kandung kemih, sfingter, dan uretra dalam menyimpan maupun melepaskan urine. 

Jenis tes tersebut juga dapat membantu mengetahui kemampuan kandung kemih dalam berkontraksi.

Menurut dr. Arina Heidyana, fungsi utama dari pemeriksaan urodinamik adalah untuk mendiagnosis apakah seseorang menderita inkontinensia urine alias beser. 

Artikel Lainnya: Inkontinensia Urine Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental?

Rangkaian Tes Urodinamik

Tes urodinamik tidak memerlukan persiapan khusus. Namun, beberapa pasien mungkin diminta untuk mengonsumsi air sebelum tes berlangsung agar kandung kemih penuh. 

Setelah melakukan persiapan sederhana tersebut, berikut ini rangkaian pemeriksaan urodinamik:

  • Uroflowmetri

Uroflowmetri mengukur berapa banyak urine di kandung kemih. Prosedur ini juga dapat menilai seberapa cepat urine keluar (laju aliran). 

Hasil tes uroflowmetri dapat menunjukkan apakah otot kandung kemih Anda lemah atau adakah ada aliran urine yang tersumbat. 

Selama tes, Anda akan diminta untuk buang air kecil di toilet menggunakan corong khusus dengan dua bagian, yakni wadah penampung urine dan timbangan. 

Peralatan uroflowmetri akan menampilkan grafik yang menunjukkan perubahan laju aliran saat Anda buang air kecil. Dokter menggunakan grafik tersebut untuk melihat laju aliran tertinggi dan berapa detik yang diperlukan untuk sampai ke kondisi tersebut. 

Laju aliran Anda juga dapat diukur dengan mencatat waktu yang dibutuhkan untuk buang air kecil ke dalam wadah khusus. Selain itu, juga bisa mengukur secara akurat berapa banyak urine yang Anda keluarkan. 

  • Tes Sistometri

Tes sistometri atau sistometrogram merupakan pemeriksaan menggunakan kateter untuk mengukur tekanan di dalam kandung kemih. 

Tes ini dapat mengetahui daya tampung dan elastis kandung kemih, juga kapan Anda merasa perlu buang air kecil. 

Tes sistometri dapat mengukur kontraksi abnormal dari otot polos di dinding kandung kemih (detrusor) saat bagian tersebut terisi. 

Artikel Lainnya: Berapa Kali Normalnya Buang Air Kecil dalam Sehari?

  • Elektromiografi

Jika masalah kemih diduga terkait dengan kerusakan saraf atau otot, dokter akan menyarankan Anda melakukan tes elektromiografi. 

Jenis tes ini menggunakan sensor untuk mengukur aktivitas listrik otot dan saraf di dalam maupun sekitar kandung kemih serta sfingter. 

Aktivitas otot dan saraf akan direkam menggunakan mesin khusus. Pola impuls saraf menunjukkan apakah pesan yang dikirim ke kandung kemih dan otot dasar panggul terkoordinasi dengan benar. 

  • Pengukuran Residu Pascavoid

Tes ini mengukur jumlah urine yang tersisa di kandung kemih setelah dikosongkan. Urine yang tersisa disebut residu pascavoid

Tes ini mengandalkan peralatan ultrasound yang menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar kandung kemih.

Residu pascavoid juga dapat diuji menggunakan kateter yang ditempatkan ke dalam uretra dan kandung kemih.

  • Tes Urodinamik Video

Tes urodinamik video menggabungkan pemeriksaan sistometri, uroflowmetri, dan sistografi sinar-X. 

Peralatan digital yang digunakan dalam tes ini dapat mengukur aliran tekanan urine di kandung kemih dan rektum menggunakan sinar-X.

Tes ini memberikan informasi tentang fungsi kandung kemih dan uretra, juga mampu membantu menunjukkan ukuran serta bentuk kandung kemih Anda. 

Artikel Lainnya: Penyebab Mengompol pada Orang Dewasa

Hal yang Perlu Dilakukan Setelah Tes Urodinamik

Anda mungkin akan merasakan ketidaknyamanan ketika buang air kecil selama beberapa jam setelah menjalani tes urodinamik.

Meminum segelas air setiap 30 menit selama 2 jam setelah tindakan dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan tersebut.

Dokter mungkin akan merekomendasikan Anda untuk mandi atau mengompres hangat di sekitar lubang uretra guna meredakan ketidaknyamanan. 

Apabila ditemukan indikasi infeksi bakteri, dokter juga dapat meresepkan antibiotik agar keluhan bisa segera sembuh.

“Hasil dari tes urodinamik bisa keluar dalam hitungan jam sampai hari. Hal ini karena tes tersebut terdiri dari berbagai gabungan pemeriksaan. Ada pemeriksaan yang bisa langsung selesai, ada pula yang tidak,” kata dr. Arina Heidyana.

Memiliki pertanyaan seputar kesehatan saluran kemih? Ingin tahu lebih dalam tentang kondisi medis lainnya? 

Anda bisa berkonsultasi kepada dokter secara daring melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.

(NB/AYU)

Referensi:

  • National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses 2022. Urodynamic Testing. 
  • Cleveland Clinic. Diakses 2022. Urodynamic Testing.
  • Wawancara dr. Arina Heidyana

 

urine
ginjal
saluran kemih