Penyakit ginjal kronis alias Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan gangguan kesehatan jangka panjang, yang umumnya tidak memberikan gejala khas pada tahap awal. Kondisinya akan memburuk begitu tahapan penyakit ginjal yang diderita pasien meningkat.
Itu sebabnya, setiap orang perlu waspada bila merasakan keluhan-keluhan yang terkait dengan fungsi ginjal. Penyakit ini akan semakin parah bila diabaikan.
Penyakit ginjal kronis yang tidak ditangani dengan baik dapat memburuk sehingga memicu munculnya gejala-gejala berat. Bukan tidak mungkin pasien pada akhirnya akan mengalami gagal ginjal.
Agar Anda lebih waspada, berikut ini 5 tahapan penyakit ginjal kronis yang perlu Anda ketahui:
Stadium 1
Pada stadium 1, penderita penyakit ginjal kronis umumnya tidak mengalami gejala spesifik. Sebab, kemampuan ginjal menjalankan fungsinya masih berkisar 90 persen.
Penyakit ginjal kronis stadium 1 dapat dideteksi dengan tes darah dan tes urine. Pada penderita diabetes dan tekanan darah tinggi, Anda dapat melakukan pemeriksaan tersebut guna mengetahui seberapa besar risiko untuk mengalami penyakit ginjal kronis.
Artikel Lainnya: Selamatkan Ginjal Anda dengan Gigi yang Sehat
Pada orang-orang yang sudah mengalami penyakit ginjal kronis tahap 1, perawatan yang dilakukan bertujuan untuk mempertahankan fungsi organ tersebut.
Dokter biasanya akan melakukan terapi Glomerular Filtration Rate (GFR) untuk menyaring limbah yang terdapat pada darah. Agar hasil GFR tidak turun, pasien perlu memperbaiki pola makan.
Selain itu, pasien juga perlu melakukan beberapa hal berikut ini guna memperlambat perkembangan penyakit ginjal kronis stadium awal:
- Mengelola kadar gula darah agar tidak terlalu tinggi atau rendah.
- Menghindari rokok.
- Menjaga berat badan agar tetap di rentang ideal.
- Mematuhi saran dokter guna mengelola tekanan darah agar tetap di rentang stabil.
Stadium 2
Pada stadium 2, fungsi ginjal pasien berada di antara 60 hingga 89 persen. Pada tes darah dan urine, fungsi ginjal tampak telah mengalami penurunan.
Pasien penyakit ginjal kronis stadium 2 cenderung memiliki tekanan darah yang tinggi. Hal ini karena ginjal tidak lagi berfungsi dengan baik, sehingga terjadi penumpukan limbah di dalam tubuh.
Pada penyakit ginjal kronis stadium 2, pasien memerlukan obat untuk menurunkan tekanan darah. Jika memiliki berat badan berlebih, dokter biasanya akan meminta pasien untuk menurunkan bobot tubuhnya dengan menerapkan diet rendah protein dan garam.
Menurut dr. Sara Elise Wijono, MRes, menurunkan berat badan bertujuan untuk meminimalkan risiko komplikasi dan mengurangi risiko perburukan ginjal.
Artikel Lainnya: Makanan Sehat yang Bisa Merusak Ginjal Bila Dikonsumsi Berlebih
Stadium 3
Penyakit ginjal kronis stadium 3 dibedakan menjadi dua kategori yang berbeda, yaitu 3A dan 3B. Pada tahap 3A, fungsi ginjal hanya sekitar 45 hingga 59 persen. Sementara itu, pada tahap 3B, fungsi ginjal berada di antara 30 hingga 44 persen.
Beberapa orang yang mengalami penyakit ginjal kronis stadium 3 tidak mengalami gejala yang berarti. Jikapun muncul gejala, keluhan yang dirasakan adalah sebagai berikut:
- Mudah lelah.
- Lebih sering buang air kecil.
- Sakit punggung pada bagian tengah atau bawah.
- Penurunan nafsu makan, atau perubahan rasa makanan.
- Pencernaan lebih lambat.
- Pembengkakan di sekitar mata, lengan, pergelangan kaki, dan kaki.
Penyakit ginjal kronis stadium 3 bisa menyebabkan komplikasi, seperti anemia dan penyakit jantung. Untuk menurunkan risiko tersebut, perawatan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
- Konsumsi suplemen kalsium dan vitamin D.
- Konsumsi obat untuk melindungi pembuluh darah dan menurunkan fosfat dalam darah.
- Konsumsi obat untuk mengatasi hipertensi dan kolesterol tinggi.
- Konsumsi suplemen zat besi untuk meningkatkan produksi sel darah merah.
- Konsumsi obat diuretik untuk membuang kelebihan cairan dan mengurangi pembengkakan.
Konsumsi obat-obatan untuk menurunkan risiko komplikasi pada pasien gagal ginjal kronis stadium 3 mesti diawasi langsung oleh dokter. Hal ini bertujuan agar dosisnya tepat, sehingga khasiatnya sesuai dengan harapan.
Artikel Lainnya: Kesehatan Jantung dan Ginjal Saling Berhubungan, Kok Bisa?
Stadium 4
Stadium 4 menunjukkan bahwa penyakit ginjal kronis telah mencapai kondisi yang sangat parah. Pada tahap ini, fungsi ginjal menurun signifikan menjadi hanya 15 hingga 29 persen.
Pasien penyakit ginjal kronis stadium 4 juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi, seperti penyakit jantung dan stroke, hipertensi, anemia, defisiensi nutrisi, dan kelemahan tulang.
Stadium 5
Stadium 5 menunjukkan bahwa pasien telah mengalami gagal ginjal. Pada tahap ini, fungsi ginjal kurang dari 15 persen sehingga terjadi penumpukan limbah dan racun di dalam tubuh.
Gagal ginjal dapat mencetuskan sejumlah gejala, seperti:
- Masalah pernapasan.
- Tubuh mudah memar.
- Sulit berkonsentrasi.
- Diare, mual, atau muntah.
- Sakit kepala.
- Kelelahan berlebih.
- Haus yang ekstrem.
Gagal ginjal hanya dapat dikelola dengan terapi hemodialisis dan diatasi dengan transplantasi organ.
Melalui transplantasi, pasien dimungkinkan untuk memiliki ginjal yang sehat dan berfungsi. Namun, pasien diharuskan mengonsumsi obat sepanjang hidup guna mencegah penolakan organ baru (ginjal donor) oleh tubuh.
Perhatikan kesehatan ginjal Anda sejak dini. Apabila merasa mengalami keluhan yang berkaitan dengan penyakit ginjal kronis, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter guna menegakkan diagnosis.
Apabila merasa perlu berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter mengenai tahapan penyakit ginjal atau kondisi medis lainnya, Anda dapat memanfaatkan layanan LiveChat 24 jam dan aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)
Referensi:
Healthgrades. Diakses 2021. The Stages of Chronic Kidney Disease
Healthline. Diakses 2021. Stages of Chronic Kidney Disease