Transplantasi ginjal adalah operasi untuk menggantikan ginjal yang sudah tidak berfungsi dengan ginjal sehat dari pendonor hidup. Ketika ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring zat-zat sisa dalam tubuh, akan terjadi penumpukan racun pada darah. Hal ini kemudian meningkatkan tekanan darah yang berujung pada gagal ginjal.
Di Indonesia, transplantasi ginjal telah dilakukan sejak tahun 1977. Hingga kini, ada sekitar 600 orang yang telah melakukan transplantasi ginjal.
Tidak sembarang orang dapat menjadi donor untuk transplantasi organ. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum memutuskan untuk menjadi seorang pendonor agar tidak terjadi efek samping donor ginjal.
Kondisi Kesehatan yang Menyebabkan Gagal Ginjal
Beberapa kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan penyakit gagal ginjal adalah:
-
Hipertensi
Seiring dengan berjalannya waktu, hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menambah beban pada ginjal dan menghambat fungsi normal ginjal.
Artikel Lainnya: Pola Makan Tepat untuk Ginjal yang Sehat
-
Diabetes
Jumlah gula yang melebihi batas normal dalam darah dapat menyebabkan kerusakan pada filter yang ada di ginjal.
-
Kolesterol Tinggi
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan deposit lemak di pembuluh darah yang memberikan pasokan darah ke ginjal.
Selain itu, infeksi pada ginjal, batu ginjal, dan penggunaan obat-obat tertentu dalam jangka panjang juga bisa menghambat fungsi ginjal dan menyebabkan gagal ginjal.
Efek Samping Donor Ginjal
Pasien gagal ginjal memerlukan bantuan untuk mengeluarkan sisa-sisa racun dalam darahnya, yakni dengan menggunakan mesin pencuci darah (dialisis) atau transplantasi ginjal.
Artikel Lainnya: Transplantasi Ginjal di Indonesia: Pencapaian dan Hambatannya
Donor ginjal merupakan salah satu solusi untuk membantu mengatasi pasien gagal ginjal. Meski mulia dan dapat menyelamatkan nyawa, tindakan ini bukan tanpa risiko. Mereka yang pernah donor ginjal akan mengalami beberapa perubahan di dalam tubuhnya.
Berikut adalah kemungkinan efek samping dari mendonorkan ginjal:
Lakukan Ini bagi Para Pendonor Ginjal
Untuk menyumbangkan ginjal, Anda harus berusia 18 tahun atau lebih, serta sehat secara fisik dan mental. Ada beberapa kondisi medis yang dapat mencegah Anda untuk menjadi pendonor. Misal, jika Anda memiliki tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, diabetes, kanker, HIV, dan hepatitis.
Merokok dianggap berisiko bagi calon pendonor. Karena merokok merusak paru-paru, hal ini dapat membuat pendonor berisiko lebih tinggi terkena pneumonia setelah operasi. Karena itu, calon pendonor harus jujur dengan dokter mengenai kebiasaan merokoknya guna mencegah dampak donor ginjal.
Artikel Lainnya: 8 Kebiasaan Pemicu Penyakit Ginjal
Jadi, jika Anda ingin menjadi pendonor, diskusikanlah dengan dokter terlebih dulu. Dokter dapat mengecek apakah status kesehatan Anda saat ini memungkinkan untuk melakukan donor.
Setelah diperkenankan untuk melakukan donor ginjal, persiapkan diri Anda secara fisik dengan berolahraga dan makan makanan yang sehat.
Ketahui juga bahwa para pendonor tetap dapat hidup normal layaknya mereka yang memiliki dua ginjal sehat. Dengan syarat, pendonor harus menerapkan pola hidup sehat berikut secara konsisten:
- Minum dalam jumlah yang lebih banyak (6-8 gelas air putih setiap harinya)
- Konsumsi makanan bergizi seimbang
- Mengurangi asupan garam
- Menghindari konsumsi obat-obatan yang tidak diresepkan oleh dokter
- Melakukan olahraga ringan (hindari sepak bola, tinju, hoki, bela diri atau gulat)
- Rutin melakukan medical check-up
Sejatinya, donor ginjal merupakan tindakan yang sangat berani dan mulia. Jika suatu saat Anda harus melakukan ini demi orang tercinta, jangan pernah ragu, apalagi risau akan efek sampingnya. Diskusikan dengan dokter untuk membantu Anda mengambil keputusan.
Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar topik ini, silakan berkonsultasi dengan dokter kami melalui layanan Live Chat di aplikasi KlikDokter.
[FY/ RS]