Kelenjar adrenal juga dikenal dengan sebutan anak ginjal. Ini karena kelenjar suprarenalis ini letaknya berada di atas ginjal. Faktanya, manusia memiliki sepasang kelenjar adrenal. Kelenjar ini berbentuk triangular dan berukuran kira-kira sepanjang 5 cm dan lebar 3 cm.
Fungsi dari kelenjar ini, yaitu memproduksi hormon yang mengatur metabolisme, sistem pertahanan tubuh, tekanan darah, dan respon terhadap stres yang penting untuk menopang kesehatan dan kualitas hidup.
Kelenjar adrenal terdiri dari dua komponen, yaitu bagian terluar disebut korteks, dan bagian dalam disebut medula. Kedua komponen ini akan menghasilkan produk hormon yang berbeda.
Medula sendiri menghasilkan hormon yang berperan dalam fungsi fight or flight response atau suatu respon manusia untuk bertahan menghadapi ancaman dari luar. Medula adrenal akan menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin).
Artikel Lainnya 8 Tips Menjaga Kesehatan agar Tak Mudah Sakit
Kedua hormon ini akan meningkatkan aliran darah ke otot dan otak, merangsang jantung berdetak lebih cepat, meningkatkan kadar gula darah dengan cara mengubah simpanan glikogen menjadi glukosa darah. Sedangkan bagian korteks menghasilkan hormon terpenting bagi tubuh. Berikut hormon yang dihasilkannya.
1. Kortisol
Kortisol berperan untuk mengatur lemak, protein dan dan karbohidrat. Selain itu, kortisol juga berfungsi untuk menekan respon peradangan, mengatur tekanan darah, mengatur kadar gula darah, hingga mengatur siklus tidur.
Hormon ini akan dikeluarkan saat keadaan stres untuk membantu tubuh mengumpulkan energi dan mampu mengendalikan situasi darurat. Produksi hormon kortisol diawali dengan sinyal yang dikirim oleh hipotalamus (bagian dari otak) ke kelenjar pituitari atau kelenjar endokrin.
Kelenjar pituitari akan mengeluarkan hormon ACTH (Adrenocorticotropic Hormone) yang akan merangsang kelenjar adrenal untuk menghasilkan hormon kortisol.
2. Aldosterone
Hormon ini bertanggung jawab dalam pengaturan tekanan darah dan elektrolit. Aldosterone akan mengirimkan sinyal kepada ginjal. Sehingga ginjal akan menyerap lebih banyak natrium ke dalam darah dan melepaskan kalium ke urine.
3. Gonadocorticoid
Hormon Gonadocorticoid adalah hormon seks yang terdiri dari androgen, estrogen, dan progesteron. Lalu apa fungsi ketiga hormon ini?
- Hormon androgen punya peranan mengatur organ reproduksi pria. Sedangkan pada tubuh wanita, hormon seks ini jumlahnya lebih sedikit dibanding pada pria. Jika seorang wanita memiliki kadar androgen berlebih, biasanya bisa berdampak tumbuhnya kumis dan jenggot.
- Estrogen adalah hormon yang berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan karakteristik seksual wanita serta proses reproduksi. Pada tubuh pria juga terdapat hormon estrogen, hanya saja tak sebanyak seperti pada tubuh wanita.
Jika seorang pria mempunyai hormon estrogen berlebih, tubuhnya bisa mengalami pembesaran dada, disfungsi ereksi, hingga kemandulan.
- Jika pada tubuh wanita, Hormon progesteron berfungsi sebagai hormon yang membantu kelancaran kehamilan. Sedangkan pada pria, kadar hormon progesteron memang jauh lebih sedikit, namun tetap berfungsi untuk merangsang produksi testosteron.
Artikel Lainnya: Pembesaran Kelenjar Getah Bening
Faktor yang Bisa Mengganggu Kesehatan Kelenjar Adrenal
Dengan demikian, meskipun kelenjar adrenal kecil, ia berperan sangat besar dalam fungsi tubuh manusia. Terdapat banyak faktor yang dapat mengganggu kelenjar adrenal. Faktor ini bisa berasal dari dalam kelenjar itu sendiri atau luar. Berikut ini beberapa penyakit yang berhubungan dengan kelenjar adrenal.
-
Penyakit Addison
Penyakit ini terjadi karena korteks adrenal mengalami kerusakan sehingga gagal menghasilkan hormon kortisol dan aldosteron.
-
Kanker Adrenal
Keganasan pada kelenjar adrenal. Kanker ini cenderung menyebar ke organ lain selain kelenjar adrenal dan menimbulkan berbagai komplikasi akibat dari ketidakseimbangan hormon.
-
Sindrom Cushing
Sindrom Cushing adalah sekumpulan gejala yang disebabkan karena produksi yang berlebihan dari hormon kortisol. Salah satu penyebab misalnya tumor kelenjar adrenal. Kondisi ini sering dialami usia dewasa 30-50 tahun namun tidak menutup kemungkinan dialami oleh anak-anak.
Berdasarkan penelitian, wanita bisa berisiko tiga kali lipat terkena penyakit ini. Penyakit diabetes mellitus maupun penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapat menjadi faktor risiko pemicu sindrom Cushing.
-
Hiperplasia Kongenital
Penyakit ini merupakan penyakit genetik yang ditandai dengan rendahnya kadar kortisol akibat kelainan kelenjar adrenal. Orang yang menderita penyakit ini dapat juga mengalami gangguan produksi aldosteron.
-
Pheocromocytoma
Penyakit ini adalah tumor jinak pada kelenjar adrenal yang akan menyebabkan produksi berlebihan norepinefrin dan epinefrin.
Jadi sudah jelas bahwa hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal sangat berpengaruh untuk menopang kesehatan dan kualitas hidup. Tentunya, banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan kelenjar adrenal. Anda dapat menetapkan pola hidup sehat sehari-hari.
Misalnya, mengonsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, dan hindari stres. Apabila terdapat gejala yang Anda curigai berhubungan dengan kelenjar adrenal, sangat disarankan untuk berkonsultasi ke dokter.
(RPA/AYU)