Ginjal adalah organ yang berfungsi menyaring darah dan mengeluarkan racun dari tubuh lewat proses buang air kecil. Gagal ginjal terjadi ketika sel atau jaringan ginjal rusak, sehingga kehilangan kemampuan untuk menyaring limbah dari darah secara maksimal.
Kebanyakan orang mengira bahwa gagal ginjal hanya bisa dialami orang yang lebih tua ataupun usia lanjut. Padahal, ada beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab gagal ginjal pada usia muda, seperti:
1. Polycystic Kidney Disease (PKD)
Polycystic Kidney Disease (PKD) adalah gangguan genetik yang ditandai dengan pembentukan kista di dalam ginjal. Hal ini menyebabkan ginjal membesar dan kehilangan fungsinya secara berkala.
Kista tersebut adalah tumor jinak yang berisi cairan. Ukurannya beragam dan dapat berkembang menjadi sangat besar. Kista di ginjal ini juga dapat sewaktu-waktu berkembang ke organ hati.
Artikel Lainnya: 4 Jenis Tes dan Pemeriksaan Ginjal yang Perlu Diketahui
2. Goodpasture Syndrome
Goodpasture syndrome adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perdarahan difus pada organ paru-paru. Ketika hal tersebut berkembang menjadi peradangan di saluran glomerulus ginjal, maka istilahnya goodpasture disease.
Penyakit ini merupakan penyakit autoimun (kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri) yang bisa terjadi pada seseorang yang memiliki faktor genetik.
Penyakit ini juga bisa dicetuskan oleh faktor lingkungan, seperti merokok, infeksi, paparan pada solven atau hidrokarbon serta debu logam, dan sebagainya.
3. IgA Nephropathy
IgA nephropathy adalah kondisi adanya deposisi kompleks imun IgA di saluran glomerulus ginjal. Hal ini dapat mengganggu fungsi glomerulus untuk menyaring darah.
Gejala awal kondisi ini dapat ditandai dengan ditemukannya sejumlah darah atau protein di dalam urine. Penyakit IgA nephropathy dapat diderita semua umur, namun biasanya terjadi pada dewasa muda.
4. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Tekanan darah tinggi yang tidak diobati secara tepat dapat menyebabkan gangguan ginjal. Kondisi ini dapat terjadi karena ginjal bekerja menjadi lebih berat ketika tekanan darah Anda tinggi.
5. Diabetes
Diabetes atau penyakit gula adalah salah satu penyakit metabolik yang umum terjadi pada masyarakat, bahkan dapat diderita oleh usia muda.
Biasanya, diabetes yang terjadi pada usia muda adalah diabetes tipe 1. Kondisi diabetes tipe 1 dipengaruhi oleh faktor genetik.
Apabila diabaikan, penyakit ini dapat memberikan efek pada ginjal dan lama-kelamaan bisa membuat kerja organ tersebut semakin berat.
6. Kegagalan Fungsi Hati (Sirosis)
Sirosis adalah kondisi jaringan parut parah dan terjadi pada organ hati. Kondisi ini juga dapat ditandai dengan penurunan fungsi hati dan biasanya akan terlihat pada tahap penyakit hati kronis.
Jaringan parut paling sering disebabkan oleh paparan racun seperti alkohol atau infeksi virus jangka panjang.
Hati atau liver terletak di sisi kanan atas perut di bawah tulang rusuk. Organ hati memiliki banyak fungsi penting, seperti memproduksi empedu untuk menyerap lemak makanan, menyimpan gula, dan memurnikan darah dengan cara membuang racun seperti alkohol serta bakteri.
Jika fungsi hati terganggu, maka secara tidak langsung akan memperberat kerja ginjal, dan pada akhirnya akan menurunkan fungsi ginjal.
Artikel Lainnya: Punya Penyakit Ginjal, Hindari Konsumsi Makanan Ini
7. Luka Bakar Berat
Luka bakar adalah salah satu cedera yang paling umum terjadi, terutama pada anak-anak ataupun usia muda. Luka bakar ditandai dengan kondisi kerusakan kulit parah hingga menyebabkan kematian pada sel-sel kulit.
Kebanyakan orang dapat pulih dari luka bakar tanpa komplikasi kesehatan yang serius, namun hal itu bergantung pada penyebab dan tingkat cedera. Luka bakar yang serius membutuhkan perawatan medis darurat segera untuk mencegah komplikasi dan kematian.
Dibandingkan dengan luka bakar derajat satu dan dua, luka bakar derajat tiga paling berisiko mengalami komplikasi. Komplikasi yang terjadi, seperti, kehilangan darah, infeksi, syok, dan gagal ginjal yang dapat menyebabkan kematian.
8. Penggunaan obat NSAID jangka panjang
Konsumsi beberapa obat anti-inflamasi (NSAID), seperti ibuprofen, naproxen, dan aspirin dalam dosis tinggi atau jangka panjang dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis yang dikenal sebagai nefritis interstitial kronis.
Label kemasan obat NSAID umumnya memberitahukan Anda untuk tidak menggunakan obat-obatan tersebut lebih dari 10 hari untuk nyeri dan lebih dari tiga hari untuk demam.
Jika mengalami nyeri atau demam dalam waktu yang lama, Anda harus menemui dokter guna melakukan pemeriksaan lanjutan.
9. Sindrom Uremik Hemolitik
Sindrom uremik hemolitik adalah kondisi terjadinya reaksi imun tubuh. Kondisi ini paling sering terjadi setelah infeksi saluran cerna yang menyebabkan kadar sel darah merah rendah, kadar trombosit rendah, dan cedera ginjal.
Sindrom uremik hemolitik menyebabkan kerusakan sel darah yang beredar di pembuluh darah, termasuk sel darah merah (RBC) dan trombosit, dan menyebabkan proses penghancuran sebelum waktunya.
Cedera ginjal bisa menjadi sangat serius jika tidak ditangani. Gagal ginjal, peningkatan tekanan darah yang berbahaya, masalah jantung, dan stroke adalah risiko yang dapat terjadi jika sindrom uremik hemolitik tidak diobati dengan tepat.
Artikel Lainnya: Wajib Tahu, Ini 10 Cara Mencegah Gagal Ginjal
Tidak mudah untuk menegakkan diagnosis kegagalan fungsi ginjal di usia muda, karena gejalanya terkadang kurang spesifik.
Beberapa gejala gagal ginjal yang umum terjadi yaitu berkurangnya jumlah urine, mudah lelah, mual yang persisten, sesak napas, bengkak pada tungkai, dan sebagainya.
Jika mengalami gejala seperti yang telah disebutkan, segera berkonsultasi pada dokter. Sehingga dokter dapat segera melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab dari keluhan yang kamu rasakan.
Jika ingin berkonsultasi langsung, kamu bisa chat dokter online di aplikasi KlikDokter. Kamu juga bisa pesan layanan pemeriksaan kesehatan ginjal dengan mudah dan aman. Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang!
(OVI/JKT)
Healthline. Diakses 2021. Kidney Failure.