Ginjal dan Saluran Kemih

Catat, Ini 8 Penyebab Inkontinensia Urine yang Mesti Kamu Tahu

Aditya Prasanda, 19 Apr 2023

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sulit mengontrol hasrat buang air kecil bisa disebabkan sejumlah hal. Ketahui penyebab inkontinensia urine di sini.

Catat, Ini 8 Penyebab Inkontinensia Urine yang Mesti Kamu Tahu

Apakah kamu sulit menahan keinginan untuk buang air kecil atau bahkan sering buang air kecil tanpa sadar? Waspadalah, karena bisa jadi kamu mengalami inkontinensia urine.

Inkontinensia urine adalah kondisi sulit mengontrol buang air kecil akibat melemahnya otot kandung kemih. Otot yang dikenal pula sebagai sfingter kemih ini melingkar di sekitar lubang kandung kemih.

Fungsi otot kandung kemih, yaitu mencegah kebocoran urine. Kerusakan otot ini bikin keinginan buang air kecil sulit dikontrol sehingga menimbulkan gejala inkontinensia urine berupa berkemih tanpa sadar.

Ragam Penyebab dan Faktor Risiko Inkontinensia Urine

Sejumlah faktor bisa meningkatkan risiko buang air kecil tak tertahankan, seperti: 

  • memiliki berat badan berlebih,
  • berjenis kelamin perempuan, 
  • penggunaan obat-obatan tertentu,
  • kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, 
  • minuman berkafein. 

Kamu juga berisiko mengalami inkontinensia urine apabila memiliki anggota keluarga dengan kondisi serupa.

Selain itu, inkontinensia urine bisa terjadi terus-menerus akibat perubahan ataupun masalah fisik yang mendasari. Di bawah ini penyebab inkontinensia urine yang perlu kamu waspadai.

1. Kehamilan dan Persalinan

Kamu bisa kesulitan menahan buang air kecil saat hamil. Perubahan hormon selama kehamilan dan terus bertambahnya berat janin jadi penyebabnya. 

Selain kehamilan, penyebab inkontinensia urine berikutnya, yaitu proses persalinan normal lewat vagina. Proses ini menyebabkan organ dasar panggul turun (prolaps) akibat rusaknya saraf di sekitar kandung kemih dan melemahnya sfingter kemih.

Kandung kemih, rahim, dan rektum pun terdorong ke bawah dari posisi seharusnya. Hal ini menimbulkan tonjolan pada vagina yang memicu terjadinya inkontinensia urine.

Artikel Lainnya: Mengenal Jenis-Jenis Inkontinensia Urine dan Gejalanya 

2. Infeksi dan Tumor di Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi pada organ sistem kemih, meliputi ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. 

Ketika kandung kemih mengalami infeksi, kamu cenderung lebih sering buang air kecil. Bahkan, kamu bisa buang air kecil tanpa sadar. 

Selain infeksi, tumor di sepanjang saluran kemih juga bisa menyebabkan buang air kecil tidak terkontrol. Pertumbuhan sel abnormal di saluran kemih tersebut memicu terjadinya inkontinensia urine.

3. Gangguan Fungsi Prostat

Penyebab inkontinensia urine selanjutnya, yaitu gangguan fungsi prostat. Prostat adalah kelenjar yang membungkus saluran kemih (uretra) pria. Prostat berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang melindungi dan menyuburkan sperma.

Ketika fungsi prostat terganggu, kesulitan menahan ataupun kecenderungan buang air kecil terus-menerus bisa terjadi. Gangguan fungsi prostat bisa disebabkan oleh pembesaran prostat jinak maupun kanker prostat. 

Artikel Lainnya: Tanda-Tanda Urine yang Tidak Normal

4. Sembelit

Rektum adalah bagian akhir usus besar yang mengarah ke anus. Letaknya berdekatan dengan kandung kemih. Karenanya, rektum dan kandung kemih berbagi banyak saraf yang sama. 

Saat kamu mengalami sembelit, tekstur feses yang keras dan padat membuat saraf di rektum menjadi terlalu aktif. Kamu pun cenderung sering buang air kecil.

5. Diabetes

Diabetes adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Kondisi ini bisa merusak saraf saluran kemih sehingga memicu terjadinya inkontinensia urine.

Artikel Lainnya: Urine Berbau Manis Tanda Diabetes dan Ketoasidosis Diabetik

6. Penyakit Saraf

Penyakit saraf juga bisa menjadi penyebab tidak bisa menahan buang air kecil. Penyakit saraf dapat mengganggu sinyal saraf yang mengontrol kandung kemih. Akibatnya, inkontinensia urine terjadi.

Contoh penyakit saraf pemicu inkontinensia urine, yaitu penyakit Parkinson, multiple sclerosis, stroke, tumor otak, dan cedera saraf tulang belakang. Sederet penyakit tersebut berisiko menyerang orang tua kesayangan.

7. Menopause

Menopause adalah fase yang lumrah dialami orang tua kesayangan. Kondisi berakhirnya siklus menstruasi secara alami ini biasa dialami wanita ketika memasuki usia di atas 45 tahun.

Menopause menyebabkan tubuh wanita memproduksi lebih sedikit estrogen, yaitu hormon yang membantu menjaga lapisan kandung kemih dan uretra agar tetap sehat.

Karena kadar estrogen berkurang setelah menopause, lapisan kandung kemih rentan rusak sehingga memicu terjadinya inkontinensia urine.

8. Penuaan

Seiring bertambahnya usia, otot kandung kemih melemah sehingga menyebabkan orang tua kesayangan mengalami inkontinensia urine. Sulit menahan buang air kecil bisa bikin orang tua kesayangan tidak percaya diri dan kurang aktif.

Salah satu penyebabnya, yaitu adanya kekhawatiran takut merepotkan keluarga maupun Caring People

Untuk mengatasi hal tersebut, kamu bisa melakukan pendekatan kepada orang tua kesayangan. Beri penjelasan bahwa inkontinensia urine adalah hal yang normal terjadi pada kelompok usia mereka.

Selain itu, rekomendasikan penggunaan popok dewasa agar orang tua kesayangan tetap bisa merasa aman dan nyaman dalam menjalani aktivitas harian. Rekomendasi pilihan popok dewasa yang tepat, yaitu Confidence.

Artikel Lainnya: Penyebab Urine Bau Belerang yang Mesti Diketahui

Pilih Popok Dewasa yang Aman dan Nyaman

Confidence adalah popok dewasa yang aman digunakan. Pasalnya, Confidence adalah popok dewasa antibakteri, halal, dan teruji klinis oleh dermatolog dari Australia.

Popok dewasa Confidence cocok untuk orang tua kesayangan dengan segala kondisi, termasuk orang tua kesayangan yang masih aktif dan produktif. 

Dengan menggunakan Confidence, orang tua kesayangan bisa makin percaya diri menjalani rutinitas, tanpa perlu khawatir aktivitas hariannya terganggu.

Confidence juga cocok dikenakan orang tua kesayangan yang harus berbaring akibat mengalami gangguan kesehatan tertentu. Pakai Confidence bisa bikin orang tua kamu beristirahat dengan nyaman.

Orang tua kesayangan bisa menggunakan dua jenis popok dewasa. Pertama, Popok Dewasa Celana, Confidence Pants Heavy Flow.

Popok dewasa berbahan lycra ini elastis sehingga pas di badan dan bisa mengikuti bentuk tubuh. Saat digunakan, rasanya seperti memakai celana dalam biasa. 

Confidence Pants Heavy Flow juga memiliki daya tampung hingga 6x lebih banyak. Popok dewasa ini juga dilengkapi SAP antibakteri untuk mencegah pertumbuhan bakteri penyebab iritasi dan bau.

Popok Dewasa Celana bisa diganti 4-6 jam sekali sesuai kebutuhan orang tua kesayangan.

Apabila orang tua kesayangan sudah dalam kondisi tirah baring atau tidak aktif, dapat menggunakan Popok Dewasa Perekat, Confidence Classic Day & Confidence Classic Night.

Popok dewasa ini menggunakan diamond core technology yang bisa menyerap ekstra cepat sehingga tetap kering. Daya serapnya juga 6x lebih banyak, lho.

Popok Dewasa Perekat dilengkapi pula dengan pelindung samping untuk perlindungan ganda dari kebocoran. Khusus varian Classic Night, dilengkapi ekstrak aloe vera yang bisa cegah iritasi. 

Untuk perlindungan maksimal, orang tua kesayangan bisa pakai 2 popok Classic Day di siang hari dan 1 popok Classic Night di malam hari.

Mengetahui penyebab inkontinensia urine penting untuk membantu mengatasi kondisi sulit menahan buang air kecil. Hal ini termasuk merekomendasikan penggunaan popok dewasa untuk orang tua kesayangan.

Untuk mengetahui penyebab inkontinensia urine, konsultasikan secara langsung kepada dokter spesialis urologi. Biar #JagaSehatmu lebih mudah, pakai fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter aja. Praktis dan cepat!

(NM)

Advertorial
Inkontinensia Urine


  • National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses 2023. Symptoms & Causes of Bladder Control Problems (Urinary Incontinence)
  • National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses 2023. Diabetes, Sexual, & Bladder Problems
  • Specialist Clinics of Australia. Diakses 2023. The Top 5 Risk Factors For Urinary Incontinence
  • Kemenkes. Diakses 2023. Infeksi Saluran Kemih
  • Mayo Clinic. Diakses 2023. Urinary incontinence