Ginjal merupakan organ dalam tubuh, yang bertugas menyaring limbah dan cairan untuk dikeluarkan melalui urine. Organ ini terletak tepat di bawah tulang rusuk, atau di setiap sisi tulang belakang Anda.
Meski memiliki fungsi yang penting bagi kehidupan manusia, ginjal tak lepas dari risiko masalah kesehatan. Salah satu masalah yang dapat menyerang organ tersebut adalah penyakit ginjal polikistik alias polycystic kidney disease (PKD).
Apa saja yang menjadi penyebab ginjal polikistik? Bagaimana cara memperlambat pertumbuhannya? Cari jawabannya di bawah ini!
Penyebab Penyakit Ginjal Polikistik
Penyakit ginjal polikistik atau polycystic kidney disease (PKD) adalah gangguan kesehatan bawaan, di mana sekelompok kista akan berkembang di dalam organ penyaring limbah tersebut.
Keadaan itu membuat ginjal membengkak dan kehilangan fungsinya seiring waktu.
Apabila tidak diobati, penyakit ginjal polikistik memungkinkan kista untuk berkembang di hati dan organ tubuh lainnya. Penyakit ini pun dapat menyebabkan komplikasi serius yang mengancam jiwa penderitanya.
Artikel Lainnya: Mungkinkah Gangguan Ginjal Terjadi pada Anak?
Terkait penyebab ginjal polikistik, dr. Sepriani Trimurti Limbong mengatakan bahwa penyakit tersebut berkaitan dengan kelainan genetik.
“Ada mutasi gen tertentu, yaitu gen PKD1, PKD2, dan PKHD1,” jelas dr. Sepriani.
Penyakit ginjal polikistik umumnya diturunkan dalam keluarga. Namun, tak menutup kemungkinan, penyakit ini juga muncul meski tidak ada riwayat dalam keluarga.
Terdapat dua jenis penyakit ginjal polikistik yang disebabkan oleh kelainan genetik, yaitu:
-
Penyakit Ginjal Polikistik Dominan Autosomal (ADPKD)
Tanda dan gejala dari ADPKD sering muncul pada usia 30–40 tahun. Dahulu, kondisi ini disebut sebagai penyakit ginjal polikistik dewasa. Namun, belakangan, penyakit ginjal polikistik dominan autosomal juga diketahui dapat berkembang pada anak-anak.
Anak dengan salah satu orangtua mengalami ADPKD, berisiko 50% lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa.
-
Penyakit Ginjal Polikistik Resesif Autosomal (ARPKD)
Penyakit ginjal polikistik resesif autosomal umumnya dialami oleh bayi baru lahir. Namun terkadang, gejalanya bisa tidak terdeteksi hingga penderita memasuki usia kanak-kanak atau remaja.
Penyakit ini pun bersifat diwariskan. Artinya, jika kedua orangtua membawa gen untuk kelainan tersebut, setiap anak berpeluang 25% lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa.
Kendati demikian, ada juga beberapa kasus ARPKD yang tidak disebabkan oleh riwayat keluarga. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang sudah mengalami gangguan ginjal dan telah melakukan perawatan cuci darah (hemodialisis) selama beberapa tahun.
Artikel Lainnya: Penyakit Ginjal Sebabkan Kulit Menghitam, Ini Alasannya
Cara Memperlambat Pertumbuhan Ginjal Polikistik
Semakin dini penyakit ginjal polikistik dideteksi, semakin besar pula kesempatan Anda untuk mencegah perburukan kondisi.
Langkah awal yang perlu dilakukan untuk mendeteksi penyakit tersebut adalah dengan melakukan tes kesehatan lengkap.
Apabila ditemukan kemungkinan penyakit ginjal polikistik, Anda mesti segera mengubah gaya hidup agar lebih sehat lagi.
Gaya hidup sehat yang disarankan oleh National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) adalah aktif berolahraga setiap hari, menjaga berat badan ideal, tidur 7–8 jam per hari, mengurangi stres, dan berhenti merokok.
Tak cukup hanya dengan itu, Anda juga perlu mengubah pola makan sehari-hari. Penting untuk berkonsultasi kepada ahli gizi terkait asupan yang sebaiknya dikonsumsi atau dihindari.
Usahakan pula agar tubuh tetap terhidrasi dengan mengonsumsi air putih dalam jumlah cukup setiap hari.
Hingga saat ini, pengobatan untuk menyembuhkan penyakit ginjal polikistik masih belum ditemukan. Namun, penderita tetap dapat memiliki hidup yang berkualitas apabila melakukan tindakan pencegahan dan penanganan sesuai anjuran dokter.
Punya pertanyaan seputar kesehatan ginjal dan organ tubuh lainnya? Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)
Referensi:
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses 2022. Your Kidneys & How They Work.
Mayo Clinic. Diakses 2022. Polycystic kidney disease.
Medline Plus. Diakses 2022. Polycystic kidney disease.
Ditinjau oleh dr. Sepriani Trimurti Limbong