Rekomendasi Vitamin untuk Pasien Penyakit Ginjal

Vitamin merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh agar tetap sehat. Nutrien ini juga memegang peran penting untuk membuat tubuh bekerja secara optimal. 

Tak hanya itu, beberapa vitamin juga terbukti memegang peran penting untuk membantu melawan infeksi dan mempercepat penyembuhan penyakit. 

Sayangnya, bagi seseorang yang mengalami penyakit ginjal, mereka tidak boleh sembarangan mengonsumsi vitamin. 

Lantas, apa saja vitamin yang aman untuk ginjal? Yuk, cari tahu!

Vitamin B6 atau piridoksin merupakan senyawa larut air yang baik untuk perkembangan otak normal. Vitamin ini juga berfungsi menjaga saraf dan sistem kekebalan tubuh agar tetap sehat. Selain itu, vitamin B6 juga baik untuk kesehatan ginjal. 

Seseorang yang memiliki penyakit ginjal atau sindrom malabsorpsi lebih cenderung mengalami kekurangan vitamin B6. 

Artikel Lainnya: Manfaat Vitamin D untuk Meningkatkan Kesehatan Paru

Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan kekurangan sel darah merah atau dikenal dengan istilah anemia. Penyakit ini sering dialami oleh pasien sakit ginjal yang melakukan cuci darah. 

Oleh karena itu, pasien penyakit ginjal dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan vitamin B6 sehari-hari. Beberapa asupan yang mengandung vitamin tersebut, misalnya daging unggas, ikan, kentang, buncis, dan pisang. 

Vitamin B6 juga bisa ditemukan dalam bentuk suplemen. Namun, sebelum konsumsi obat ini, pasien penyakit ginjal mesti terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.

Vitamin C merupakan nutrisi yang penting bagi tubuh untuk membantu menyerap zat besi dari makanan. Vitamin ini pun mempercepat penyembuhan luka dan memar. 

Vitamin C juga berperan penting dalam memperbaiki tulang dan jaringan dalam tubuh. Konsumsi vitamin C yang tepat sangat penting jika Anda adalah penderita ginjal. 

Rekomendasi konsumsi vitamin C harian menurut Healthline adalah 90 miligram untuk pria dewasa dan 75 miligram untuk wanita dewasa. 

Satu hal penting yang mesti dicatat, pasien penyakit ginjal tidak boleh mengonsumsi vitamin C terlalu banyak. Pasalnya, konsumsi tinggi vitamin ini dapat menyebabkan penumpukan oksalat yang memicu batu ginjal. 

Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter guna mengetahui porsi vitamin C yang paling sesuai dengan kondisi tubuh.

Artikel Lainnya: Konsumsi Vitamin C Setiap Hari, Apakah Berbahaya?

Menurut dr. Atika, pasien penyakit ginjal mesti memenuhi kebutuhan vitamin D sehari-hari. 

“Sebab, ginjal adalah organ yang bertugas mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya,” jelas dr. Atika.

Lebih lanjut, dr. Atika mengatakan bahwa pasien ginjal kronis cenderung kekurangan asupan vitamin D. Hal ini terjadi karena ginjal yang cedera kurang mampu mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya. 

Asam folat merupakan vitamin yang juga dibutuhkan oleh pasien penyakit ginjal. Pada studi yang tercatat di JAMA Network, terapi suplemen asam folat pada pasien ginjal kronis dapat membantu memperlambat kerusakan organ tersebut.

Dalam penelitian itu dijelaskan bahwa terapi asam folat dapat menurunkan risiko perburukan penyakit hingga sebesar 56 persen.

Selain itu, asam folat juga berperan untuk mengurangi risiko anemia, yang cukup sering dialami oleh penderita penyakit ginjal kronis. 

Vitamin B12 dapat membantu membuat sel baru, memelihara sel-sel saraf, dan bekerja bersama folat untuk menyusun sel darah merah. 

Namun, saat seseorang mengalami penyakit ginjal kronis, tubuhnya tidak dapat menyaring nutrisi dari darah dan getah bening. Hal ini menyebabkan tubuh kekurangan vitamin B12 yang berujung pada risiko anemia. 

Itulah mengapa, pasien penyakit ginjal yang melakukan cuci darah membutuhkan vitamin B12 lebih banyak.

Artikel Lainnya: Pilihan Vitamin untuk Gigi Sehat dan Kuat

Lantas, adakah vitamin yang mesti dihindari pasien penyakit ginjal? Berdasarkan dr. Atika, tidak ada vitamin yang tergolong berbahaya untuk ginjal. 

“Namun, jenis vitamin A, E, dan K kurang baik dikonsumsi, karena bisa menumpuk di tubuh. Hal ini karena ginjal yang bertugas untuk membuang kelebihan vitamin tersebut tidak dapat bekerja dengan sempurna,” pungkas dr. Atika. 

Atas dasar itu, guna menghindari hal-hal merugikan, pasien penyakit ginjal sebaiknya berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter terkait jenis dan dosis vitamin yang dibutuhkan. 

Apabila butuh bantuan atau memiliki pertanyaan lain seputar ginjal, Anda pun bisa berkonsultasi kepada dokter melalui LiveChat 24 jam dan aplikasi KlikDokter.

(NB/AYU)

Referensi:

• Wawancara dr. Atika.

• National Institute of Aging. Diakses 2022. Vitamins and Minerals for Older Adults.

• National Kidney Foundation. Diakses 2022. Vitamins and Minerals in Chronic Kidney Disease.

• Mayo Clinic. Diakses 2022. Vitamin B6.

• Healthline. Diakses 2022. What to Know About Vitamin C and Kidney Health.

• NCBI. Diakses 2022. Hemoglobin and Plasma Vitamin C Levels in Patients on Peritoneal Dialysis. 2012. 

• National Kidney Foundation. Diakses 2022. Vitamin D: The Kidney Vitamin?

• Davita Kidney Care. Diakses 2022. Vitamin D and Chronic Kidney Disease.

• JAMA Network. Diakses 2022. Efficacy of Folic Acid Therapy on the Progression of Chronic Kidney Disease. 2016. 

• Davita Kidney Care. Diakses 2022. 13 Essential Vitamins for People with Chronic Kidney Disease (CKD).