Ginjal memainkan peran penting dalam menyaring racun yang ada di aliran darah. Organ ini juga memproduksi hormon untuk mengatur tekanan darah. Fungsi tersebut bisa menurun, bahkan tidak bekerja sama sekali karena penyakit gagal ginjal.
Pasien gagal ginjal perlu mendapatkan perawatan khusus untuk mempertahankan kerja organnya. Namun, pada kasus tertentu, pasien memerlukan transplantasi ginjal untuk mengganti organnya yang tidak berfungsi.
“Transplantasi ginjal dilakukan pada pasien gagal ginjal kronis tahap akhir, di mana fungsi ginjal sudah sangat menurun dan sudah terjadi penumpukan racun di dalam tubuh,” kata dr. Dyah Novita Anggraini.
Berikut ini ulasan lengkap seputar syarat dan prosedur donor ginjal.
Artikel Lainnya: Mengenal Fungsi Ginjal dalam Tubuh Manusia
Syarat Donor Ginjal yang Wajib Dipenuhi
Tidak sembarang orang dapat menjadi pendonor ginjal. Berikut ini ada beberapa syarat yang harus dipenuhi pendonor ginjal:
- Usia di atas 18 tahun
- Sehat secara fisik maupun mental
- Tekanan darahnya normal
- Memiliki golongan darah yang sama dengan penerima donor
- Memiliki fungsi ginjal yang normal
- Hasil tes pemeriksaan ginjal menunjukkan protein dalam urine > 300 mg per 24
- Punya indeks massa tubuh (BMI) lebih besar dari 30 dan kurang dari 35
- Tidak memiliki gangguan pada paru-paru
- Bukan pengidap diabetes, termasuk diabetes gestasional
- Tidak memiliki penyakit pada pembuluh darah, seperti deep vein thrombosis (DVT)
- Bukan penyintas kanker, memiliki riwayat kanker, atau sedang sakit kanker
- Tidak terinfeksi penyakit menular seksual, seperti HIV atau hepatitis B
- Bukan pengidap penyakit autoimun, seperti lupus eritematosus sistemik
- Tidak pernah mengalami penggumpalan darah sebelumnya
- Tidak memiliki riwayat penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol
Tim medis akan mengecek apakah calon pendonor memenuhi kualifikasi persayaratan di atas lewat serangkaian tes. Bila kriteria di atas terpenuhi, maka pendonor perlu memenuhi persyaratan administratif.
Artikel Lainnya: Mengungkap Efek Donor Ginjal bagi Kesehatan
Persyaratan Administratif Sebelum Donor Ginjal
Selanjutnya, kamu juga perlu mengikuti prosedur administratif untuk donor organ sesuai dengan Peraturan Menkes RI No.38 Tahun 2016, di antaranya:
- Menyerahkan bukti atau surat keterangan dokter yang menyatakan bahwa kamu sehat secara fisik dan mental
- Membawa KTP, akta kelahiran, dan kartu keluarga (KK) untuk memastikan kamu telah berusia 18 tahun ke atas
- Membuat surat pernyataan tertulis bahwa kamu menyumbangkan organ tubuh dengan sukarela dan bukan karena imbalan atau hal tertentu
- Kamu memiliki alasan logis dan masuk akal dalam menyumbangkan organ tubuh kepada penerimanya
- Keluarga telah mengetahui dan menyetujui donor organ. Persetujuan bisa didapat dari istri, suami, anak berusia 18 tahun, serta orangtua dan saudara kandung
- Pendonor membuat sebuah pernyataan bahwa dengan dilakukannya donor organ, artinya ia telah mengetahui kontraindikasi, indikasi, prosedur transplantasi, risiko, dan panduan setelah transplantasi donor organ
- Pendonor menandatangani persetujuan bahwa ia tidak melakukan jual-beli organ atau perjanjian lainnya dengan penerima donor organ
- Bila pendonor ingin menyumbangkan ginjalnya kepada orang yang masih punya hubungan darah, ia harus memiliki keterangan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat
Artikel Lainnya: Wajib Tahu, Ini 10 Cara Mencegah Gagal Ginjal
Tahapan Persiapan Sebelum Proses Donor Ginjal
“Saat resipien dan pendonor sudah di rumah sakit, dokter akan memeriksa kondisi mereka melalui pemeriksaan fisik, tes darah, pencitraan (rontgen, CT Scan atau MRI), hingga pemeriksaan psikologi untuk memastikan kesiapan”, papar dr. Dyah.
Nah, berikut beberapa tahapan pemeriksaan sebelum transplantasi ginjal dilakukan.
1. Tes Darah
Tes darah dilakukan untuk untuk memastikan golongan darah pasien dan pendonor cocok. Tujuannya, untuk menekan potensi penolakan tubuh resipien (penerima donor) terhadap ginjal baru.
2. Tes human leukocyte antigen (HLA)
Dokter akan mencocokkan jaringan pendonor dengan resipien, lewat pemeriksaan human leukocyte antigen (HLA). Dalam pemeriksaan ini, tim medis membandingkan gen pendonor dengan resipien. Jika cocok, potensi penolakan tubuh resipien terhadap organ donor akan menurun.
3. Tes Kecocokan darah
Dalam tes terakhir ini, darah pendonor dan resipien akan dicampurkan di laboratorium. Dokter akan memeriksa reaksi antardarah tersebut. Bila hasilnya cocok, proses transplantasi ginjal akan dijadwalkan.
Tes persiapan di atas memakan waktu beberapa hari. Ketika hasil tesnya sudah keluar, dan hasilnya cocok, kamu akan dikabari oleh pihak rumah sakit mengenai jadwal pendonoran.
Proses Donor Ginjal
Proses donor ginjal melibatkan tindakan pengangkatan ginjal dari pendonor dan penempatan ginjal tersebut ke resipien.
Prosedur Pengangkatan Ginjal
Pendonor akan menjalani prosedur yang disebut dengan nefrektomi. Pada prosedur ini, ginjal akan diangkat dengan dua metode, yakni laparoskopi dan operasi terbuka.
Biasanya, laparoskopi menjadi pilihan pertama karena sayatan yang dibuat tidak besar sehingga proses penyembuhannya lebih cepat. Sementara, nefrektomi terbuka dilakukan ketika pasien tidak dapat menjalani laparoskopi karena sebelumnya sudah pernah menjalani operasi.
Sebelum pembedahan dilakukan, dokter akan memberikan anestesi pada pendonor. Tujuannya, agar ia tidak merasakan sakit selama prosedur berlangsung.
Selama nefrektomi laparoskopi, dokter bedah akan melakukan beberapa tindakan, di antaranya:
- Membuat satu atau beberapa sayatan kecil di bagian perut bawah
- Memasukkan laparoskop (kamera kecil) melalui sayatan untuk mengakses ginjal
- Melihat gambar kamera dari laparoskop di layar besar
- Menggunakan gambar kamera dan alat bedah kecil untuk mengangkat ginjal dan beberapa struktur pendukung, seperti pembuluh arteri, pembuluh vena, dan ureter
- Menutup sayatan dengan jahitan dan perban
Sementara pada prosedur nefrektomi terbuka, dokter akan melakukan tindakan berikut:
- Membuat satu sayatan besar di perut bagian bawah
- Mengangkat ginjal dan beberapa pembuluh darah dan struktur pendukung. Pada beberapa kasus, tulang rusuk perlu diangkat
- Menutup sayatan dengan jahitan dan perban
Prosedur Transplantasi Ginjal
Ginjal yang sudah diangkat dari tubuh pendonor nantinya akan ditempatkan di tubuh resipien. Pertama-tama, penerima donor yang akan menjalani transplantasi ginjal diberi anestesi. Kemudian, dokter bedah akan melakukan beberapa tindakan berikut:
- Membuat sayatan di perut bagian bawah pada salah satu sisi tubuh
- Dokter akan memeriksa ginjal baru secara visual sebelum dipasangkan ke resipien
- Jika sudah sesuai, ginjal akan ditempatkan di dalam perut. Dengan aturan, ginjal donor kiri dipasangkan di sisi kanan tubuh, sedangkan ginjal donor kanan dipasangkan di sisi kiri tubuh. Ini memudahkan ureter disambungkan ke kandung kemih
- Pembuluh darah donor akan disambungkan ke pembuluh darah resipien
- Ureter donor akan dihubungkan ke kandung kemih resipien
- Menutup sayatan dengan jahitan dan perban
Artikel Lainnya: Kenali Beragam Prosedur Operasi Ginjal Bengkak
Demikian syarat dan prosedur donor ginjal. Hal lain seputar donor ginjal atau penyakit ginjal bisa kamu konsultasikan langsung kepada dokter spesialis penyakit dalam. Lebih praktis, gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
Dapatkan juga berbagai informasi seputar kesehatan lainnya untuk #JagaSehatmu di aplikasi KlikDokter!
(JKT)
- Kemenkes RI. Diakses 2023. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 38 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Transplantasi Organ.
- National Health Service. Diakses 2023. Kidney Transplantation.
- Info BPJS Kesehatan. Diakses 2023.Program SCF Bantu Jaga Likuiditas Rumah Sakit.
- Lahey Hospital and Medical Center. Diakses 2023. Live Kidney Donor Requirements and Evaluation.