Ginjal merupakan organ tubuh yang memiliki fungsi penting dalam menyaring darah dan membuang sisa-sisa dari hasil saringan tersebut keluar tubuh. Ketika fungsi ginjal terganggu, tentunya akan berbahaya bagi tubuh.
Adapun berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui masih baik atau tidaknya fungsi ginjal seseorang. Salah satunya adalah melakukan tes cystatin C.
Apa itu tes cystatin C dan bagaimana prosedur pemeriksaannya? Cari tahu di ulasan ini.
Apa itu Cystatin C?
Cystatin C merupakan protein yang diproduksi oleh sel-sel dalam tubuh. Protein ini umumnya terdapat pada darah, cairan di tulang belakang, serta air susu ibu (ASI).
Protein ini biasanya disaring dari darah melalui glomerulus, yaitu sekelompok pembuluh darah kecil yang ada di ginjal.
Setelah berhasil menyaring darah dan menyerap protein penting untuk tubuh, glomerulus akan menghasilkan cairan filtrat.
Ginjal akan menyerap kembali cystatin C, glukosa, dan zat lainnya melalui cairan filtrat ini. Cairan dan limbah yang tersisa kemudian dibawa ke kandung kemih dan diekskresikan sebagai urine.
Cystatin yang diserap kembali kemudian dipecah dan tidak akan dikembalikan ke darah.
Artikel Lainnya: Penyebab Gagal Ginjal di Usia Muda, Waspadalah!
Kecepatan proses dalam menyaring cairan tersebut disebut dengan laju filtrasi glomerulus (GFR). Penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan penurunan GFR.
Juga, memicu peningkatan cystatin C dan hasil dari fungsi ginjal lainnya, seperti kreatinin dan urea di dalam darah.
Peningkatan kadar-kadar tersebut terjadi karena ginjal tidak mampu menyaring darah dengan baik pada tingkat yang normal, sehingga terakumulasi dalam darah.
Di sisi lain, perbaikan fungsi ginjal diperkirakan akan menyebabkan peningkatan GFR yang dapat menurunkan cystatin C, kreatinin, dan ureum.
Prosedur Tes Cystatin C
Tes cystatin C dilakukan lewat pengambilan sampel darah. Disampaikan oleh dr. M. Iqbal Ramadhan, tes cystatin C berfungsi untuk mengetahui laju filtrasi glomerulus (GFR) pada ginjal.
“Jadi, tes ini dilakukan untuk melihat apakah angka GFR yang muncul tinggi atau tidak,” jelas dr. Iqbal.
Angka GFR akan membantu dokter mengetahui seberapa baik ginjal Anda bekerja. Jika angkanya rendah, berarti ada peningkatan cystatin C dan ginjal tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Itulah yang kemudian menjadi tanda adanya gangguan pada ginjal. Kadar cystatin C yang tergolong normal adalah sekitar 0,6 dan 1,3 mg/dL.
Artikel Lainnya: Jenis-Jenis Penyakit Ginjal yang Harus Anda Tahu
Apakah Akurat Mendeteksi Gangguan Ginjal?
Hasil tes cystatin C tergolong akurat, karena juga melihat kadar zat kreatinin dalam darah yang dapat menilai fungsi kinerja ginjal.
Efektif pula dilakukan ketika tes fungsi ginjal sebelumnya tidak menghasilkan kesimpulan yang jelas.
Tes pemeriksaan ginjal ini pun akan lebih efektif untuk orang dengan kelebihan berat badan, lansia, atau sangat berotot (seperti binaragawan).
Meski begitu, hasil tes tetap akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, jenis kelamin, maupun riwayat kesehatan individu terkait.
Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk sebelumnya menginformasikan riwayat kesehatan secara menyeluruh sebelum menjalani tes. Jangan lupa pula memberitahu apa saja suplemen atau obat-obatan yang dikonsumsi secara rutin.
Itulah penjelasan terkait tes cystatin C untuk mengetahui gangguan pada ginjal. Apabila Anda mengalami gejala atau berisiko tinggi menderita gangguan ginjal, disarankan untuk melakukan tes ini.
Namun, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
(PUT/AYU)
Referensi:
Wawancara dr. M. Iqbal Ramadhan.
National Kidney Foundation. Diakses 2022. Cystatin C.
University of Rochester Medical Center. Diakses 2022. Cystatin C.
Testing.com. Diakses 2022. Cystatin C.