Wanita Lebih Rentan Terkena Infeksi Saluran Kemih, Kenapa?

Infeksi saluran kemih atau biasa disebut ISK adalah jenis infeksi yang menyerang bagian saluran kemih. Bagian saluran kemih yang terinfeksi bisa meliputi ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. 

Ureter adalah saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih, sedangkan uretra adalah saluran yang menghubungkan kandung kemih ke luar tubuh. Infeksi saluran kemih ini banyak terjadi pada wanita. Apakah yang menjadi penyebabnya? Bagaimana cara mencegahnya? Mari simak di sini!

Infeksi saluran kemih umumnya dapat terjadi pada siapa saja, baik tua muda, pria, maupun wanita. Gejala ISK yang harus diwaspadai wanita di antaranya adalah keinginan kuat dan sering ingin buang air kecil. 

Selain itu, urine (air kencing) yang keruh, berdarah, atau berbau menyengat juga dapat menandakan kondisi ISK. Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, mual,  muntah, nyeri otot, dan sakit perut juga dapat dialami saat wanita mengalami ISK.

Berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan wanita rentan terinfeksi saluran kemih:

1. Cara Membersihkan Vagina Kurang Tepat

Infeksi yang terjadi di saluran kemih ini biasanya disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E. coli). Bakteri E. coli biasanya ditemukan di dalam saluran pencernaan. Oleh karena itu, dokter sering menyarankan para wanita untuk menyeka atau membersihkan vagina dari arah depan ke belakang setelah buang air kecil atau buang air besar. 

Apabila membersihkan vagina dilakukan dari arah belakang lalu ke depan, bakteri yang berasal dari anus dapat terbawa masuk ke uretra. Selanjutnya, bakteri dapat naik ke kandung kemih dan apabila tidak diobati berisiko berlanjut hingga menginfeksi ginjal.

Artikel Lainnya: 8 Tanda Infeksi Saluran Kencing pada Wanita

2. Saluran Uretra Wanita Lebih Pendek

Wanita sering mengalami ISK karena saluran uretra yang dimilikinya lebih pendek dibandingkan dengan pria. Karena saluran uretranya lebih pendek, bakteri jadi lebih mudah mencapai kandung kemih. Selain itu, hubungan seksual juga dapat membawa bakteri ke saluran kemih.

3. Sedang Hamil

Wanita hamil lebih mudah terkena ISK dibandingkan dengan yang tidak hamil. Saat bumil mengalami ISK, bakteri akan lebih mudah menyerang ginjal karena adanya perubahan di tubuh selama kehamilan yang dapat memengaruhi saluran kemih. ISK yang terjadi saat hamil bisa sangat berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin. 

Karena itu, ibu hamil harus melakukan pemeriksaan untuk melihat ada atau tidaknya bakteri di urine. Apabila terdapat bakteri, ibu hamil akan segera diobati dengan antibiotik untuk mencegah penyebarannya.

Artikel Lainnya: Jangan Makan Ini Saat Mengalami Infeksi Saluran Kemih

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi saluran kemih adalah:

• Minum banyak air dan sering untuk buang air kecil.
• Hindari minum alkohol atau kafein yang dapat mengiritasi kandung kemih.
• Buang air kecil segera setelah hubungan seksual.
• Menyeka atau membersihkan organ intim dari bagian depan ke belakang setelah buang air kecil dan besar.
• Jaga agar daerah kelamin tetap bersih.
• Mandi dengan air pancuran lebih disarankan.
• Hindari penggunaan spermisida atau diafragma untuk alat kontrasepsi.
• Hindari penggunaan parfum di daerah kelamin.
• Gunakan celana dalam berbahan katun dan pakaian longgar untuk menjaga agar daerah kelamin tetap kering.
• Hindari penggunaan sabun kewanitaan yang dapat mengganggu keseimbangan pH di daerah kelamin.

Wanita berisiko lebih tinggi terkena ISK lebih besar dibandingkan dengan pria. Kenali gejala-gejala dari ISK agar Anda dapat segera berkonsultasi kepada dokter apabila mengalami gejala-gejala tersebut. 

Hindari infeksi saluran kemih dengan melakukan pencegahan-pencegahan yang telah disebutkan di atas. Apabila ada hal yang ingin ditanyakan lebih lanjut tentang infeksi saluran kemih pada wanita, konsultasi ke dokter lewat fitur Live Chat di aplikasi Klikdokter.

(OVI/JKT)