Ginjal merupakan organ tubuh yang berperan penting dalam menyaring darah. Bagian ini pun menghasilkan produk limbah dari tubuh berupa urine.
Dokter Theresia Rina Yunita menjelaskan, saat ginjal mengalami masalah, hal ini akan terlihat salah satunya dari warna urine.
Dampak Gangguan Ginjal pada Warna Urine
Urine memiliki warna yang bermacam-macam, mulai dari bening, kuning pucat, kuning pekat, merah muda, jingga, bahkan hijau.
Menurut St. Pete Urology, Amerika Serikat, pigmen di dalam urine disebut urobilin (urochrome) yang membuat warna kuning pada urine.
Ketika Anda terhidrasi dengan baik, urine akan berwarna kuning muda atau bahkan jernih. Ginjal menyaring pigmen itu dari aliran darah dan mengeluarkannya dari tubuh melalui urine.
Semakin banyak air putih yang Anda minum, semakin terang warna pigmen di dalam urine. Sebaliknya, makin sedikit minum, semakin pekat warna urinenya.
Ketika urine mengeluarkan warna selain kuning pucat, seperti merah muda, cokelat tua, bahkan hijau atau biru, Anda perlu waspada.
Artikel Lainnya: Hasil Tes Urine Epitel Positif, Apa Artinya dalam Medis?
Saat mengalami masalah pada ginjal, ada peningkatan konsentrasi dan akumulasi zat di dalam urine. Hal ini menyebabkan warna urine lebih gelap, yang mungkin menjadi cokelat, merah, atau ungu.
Urine yang berubah warna bisa dikarenakan kadar protein dan gula tidak normal, serta kadar sel darah merah dan sel darah putih yang tinggi.
Selain itu, warna urine juga bisa berubah karena adanya jumlah partikel berbentuk tabung yang disebut cellular cast.
Sementara, adanya darah di dalam urine membuat urine berwarna merah atau tampak seperti teh atau cola.
Warna urine cokelat tua terjadi pada penderita penyakit gagal ginjal. Kondisi ini diakibatkan penumpukan produk limbah di dalam urine, atau buang air kecil lebih jarang dan dalam jumlah lebih sedikit dari biasanya.
Selain warna, urine berbusa atau berbuih juga menjadi tanda ada gangguan gagal ginjal. Ini terjadi karena adanya peningkatan protein di dalam urine atau penyakit ginjal.
Urine berbuih menunjukkan kemampuan ginjal yang berkurang dalam menyaring dan membersihkan darah.
Ketika mengalami kencing berwarna tak biasa diikuti gejala seperti sesak napas, mudah lelah, gangguan irama jantung, dan pembengkakan di sekitar tubuh, segera hubungi dokter untuk diagnosis lebih lanjut.
Artikel Lainnya: Maple Syrup Urine Disease, Saat Air Kencing Terasa Manis
Warna Urine Indikasikan Masalah Kesehatan Lainnya
Selain masalah ginjal, warna urine selain kuning dan bening juga dapat menunjukkan adanya masalah lain di dalam tubuh.
Warna urine oranye bisa menandakan dehidrasi. Orang yang mengalami penyakit kuning juga bisa mengeluarkan urine berwarna oranye.
Lalu, urine berwarna biru, hijau, atau bahkan ungu bisa diakibatkan oleh infeksi Pseudomonas aeruginosa (bakteri).
Dokter Theresia memaparkan, urine berwarna cokelat menunjukkan kondisi dehidrasi berat. “Urine cokelat tua pun dapat jadi efek samping obat, misalnya metronidazol dan klorokuin,” terangnya.
Selain itu, urine cokelat tua bisa menandakan penyakit hati. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya empedu yang masuk ke urine.
Mulai sekarang, cobalah lebih peka terhadap warna urine Anda. Bila terus-menerus berwarna kuning sangat pekat bahkan berubah menjadi warna lainnya, jangan ragu periksa ke dokter.
Gunakan LiveChat di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi lebih mudah dan cepat.
(FR/AYU)
Referensi:
Wawancara dr. Theresia Rina Yunita
St. Pete Urology AS. Diakses 2021. What color is urine when kidneys are failing?
Healthline. Diakses 2021. Is Blue Urine Normal? Urine Colors Explained.