Penyakit jantung adalah istilah yang menggambarkan berbagai masalah kardiovaskular. Beberapa kondisi yang berada di bawah payung penyakit jantung meliputi aritmia, penyakit jantung koroner, kardiomiopati, kelainan jantung bawaan, dan infeksi jantung.
Biasanya gejala penyakit jantung ditandai dengan nyeri dada, rasa cepat lelah, hingga sesak napas.
Terdapat beberapa faktor risiko klasik penyakit jantung yang harus diwaspadai, di antaranya diabetes, tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi.
Faktor-faktor risiko tersebut memang tidaklah asing. Namun tahukah Anda, bahwa ada hal lain yang bisa menjadi faktor risiko untuk terkena penyakit jantung?
1. Malas Bergerak
Tahukah Anda bahwa malas bergerak merupakan salah satu faktor risiko gangguan jantung? Malas bergerak bisa memicu obesitas atau berat badan berlebih.
Selain itu, seorang yang jarang berolahraga menandakan bahwa dirinya tidak melatih kekuatan jantungnya. Karena itu, ayo mulai bergerak dan berolahraga secara rutin.
Artikel Lainnya: Inilah Tanda Jantung Anda Tidak Sehat
2. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga dengan gangguan jantung juga dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengalami kondisi serupa.
Hal itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor risiko penyakit jantung seperti diabetes dan hipertensi yang merupakan gangguan kesehatan terkait genetik.
Namun, Anda tidak perlu khawatir. Kendati memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung, Anda bisa menurunkan risiko terkena gangguan jantung.
Anda bisa menurunkan pola hidup sehat dan memodifikasi faktor risiko yang lain agar terhindar dari penyakit jantung.
3. Usia
Orang berusia 65 tahun ke atas lebih mungkin menderita penyakit jantung dan pembuluh darah dibandingkan dengan orang yang lebih muda.
Penuaan dapat menyebabkan perubahan pada jantung dan pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini.
4. Stres
Stres adalah salah satu faktor gangguan jantung yang sering dianggap sepele. Misalnya saja, stres akibat kehilangan pasangan atau kesepian dapat meningkatkan risiko gangguan jantung.
Para peneliti di University of York, Amerika Serikat, menemukan bahwa orang yang memiliki sedikit koneksi sosial atau yang merasa kesepian, memiliki risiko terkena penyakit jantung sebesar 29 persen lebih tinggi.
Artikel Lainnya: Beda Serangan Jantung, Gagal Jantung, dan Henti Jantung
5. Komplikasi Kehamilan
Apa yang terjadi selama kehamilan ternyata memengaruhi kesehatan jantung Anda. Para ahli meyakini bahwa penyakit seperti hipertensi selama kehamilan, persalinan spontan, dan diabetes gestasional dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Para peneliti belum memahami mengapa hal tersebut bisa terjadi. Jika Anda pernah mengalami salah satu dari komplikasi tersebut, beri tahu dokter tentang riwayat kehamilan. Lalu, lakukan pemeriksaan secara teratur untuk mengatasi diabetes serta hipertensi.
6. Gangguan Tidur
Tubuh Anda perlu tidur untuk memulihkan diri. Ketika tertidur, organ dalam tubuh akan beristirahat dan mengisi kembali energi tubuh.
Akan tetapi, jika mengalami gangguan tidur, maka Anda perlu memeriksakan diri ke dokter.
Salah satu penyebab gangguan tidur, seperti obstructive sleep apnea dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Dalam keadaan ini, pernapasan seseorang dapat berhenti secara berulang selama tidurnya.
Pastikan Anda tidur sekitar 7-9 jam tiap malam. Cukup tidur tidak hanya memberikan energi, namun juga baik untuk kesehatan jantung Anda.
Sementara itu, kebiasaan begadang dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung Anda.
Beberapa faktor lain seperti gemar mengonsumsi makanan cepat saji dan minuman beralkohol juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Anda dapat mencegahnya sedari sekarang dan tidak ada kata terlambat untuk memulainya.
Jika Anda merasa mengalami gejala penyakit jantung, segera periksakan ke dokter guna diagnosis lebih lanjut. Untuk tahu informasi kesehatan lainnya, baca terus artikel di aplikasi Klikdokter.
(OVI/AYU)